[TAMAT] Kakak di Sebelah, Jangan Tidur di Tempat Tidurku

Bab 39: Orang Tua

 Pastor Xu datang untuk menyelamatkan. Ibu Qiao Ting juga bergegas ketika dia mendengar berita itu.

Ibu Qiao Ting meminta maaf begitu dia memasuki bangsal.

"Maaf, maaf, bagaimana keadaan Bo Yun sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Apakah ini serius? Saya akan membayar biaya pengobatan secara penuh..."

"Ibu Qiao Ting, jangan khawatir, Bo Yun baik-baik saja." Sang ibu sibuk memegang tangan ibu Qiao Ting.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Ibu Qiao Ting merasa lega dan memarahi putrinya, "Bagaimana kamu berjalan dan bagaimana kamu membuat Bo Yun tertabrak mobil?"

"Bibi, jangan memarahi Qiao Ting, itu bukan salah Qiao Ting. Qiao Ting lari ke jalan untuk melindungi anjingku." Xu Chen di samping sibuk membela Qiao Ting.

Ibu Qiao Ting menoleh dan melihat seorang remaja yang tampak lembut.

"Mengapa anjingmu berlari di jalan. Putriku berlari untuk menyelamatkan anjingmu, dan Bo Yun ditabrak mobil untuk menyelamatkan putriku. Dengan kata lain," ibu Qiao Ting tiba-tiba menegakkan punggungnya dan berkata dengan tajam. "Apakah kamu penghasutnya?"

Xu Chen sedikit takut dengan ibu Qiao Ting.

"Eh, aku..."

"Kenapa kamu tidak merawat anjingmu?" Ibu Qiao Ting berkata dengan marah, "Kamu menyebabkan seorang pemuda yang menjanjikan untuk berbaring di tempat tidur sekarang dengan kakinya patah. Bagaimana kamu bisa mengimbanginya? Bajingan, siapa orang tuamu? Aku ingin tahu apa yang orang tua ajarkan pada anak ini!"

Xu Chen tercengang oleh serangkaian pertanyaan yang dipaksakan.

Bo Yun diam-diam memuji di bawah selimut.

Bibi, kerja bagus, tidak sia-sia aku biasanya membantumu dengan berbagai hal.

Ibu Wei di samping juga marah ketika mendengar pertanyaan paksa Ibu Liang.

"Jadi ternyata anjingmu menyakiti anakku?" Wei Mu berkata dengan marah.

Pastor Wei tidak bisa menahan diri untuk berpikir diam-diam di dalam hatinya - bukankah Qiao Ting baru saja mengatakannya? Dia berlari ke jalan untuk menyelamatkan anjing teman sekelasnya. Apakah istri tidak berharap untuk pergi dengan cara ini?

Tidak heran istri saya tidak menanggapi sekarang, dan bahkan mengirimnya untuk memanggil teman-teman sekelasnya. Jika itu normal, dia akan marah. 

Xu Chen sedang menonton interaksi antara Qiao Ting dan Bo Yun pada waktu itu, dan sangat tidak nyaman, dan tidak menyadari bahwa tali di tangannya telah mengendur, memberi anjing itu kesempatan untuk berlari di jalan.

Dia masih melihat Qiao Ting tiba-tiba bergegas untuk memegang anjing itu sebelum dia bereaksi, dan kemudian Bo Yun, yang mengejar, tidak sepenuhnya menyadari apa yang terjadi sampai mobil itu menabrak Bo Yun.

Dia sangat menyesalinya.

Bukannya dia menyesal melepaskan tali anjingnya, tapi dia menyesal karena dia tidak bereaksi cukup cepat. Pahlawan tidak menyelamatkan kecantikan, dan bukan dia yang berbaring di tempat tidur. Kalau tidak, Qiao Ting hanya akan fokus padanya sekarang daripada Wei Bo Yun itu.

Sangat marah!

Sekarang ibu Qiao Ting berulang kali menanyainya.

"Semua biaya pengobatan, saya akan membayar penuh." Suara yang dalam dan kuat datang dari pintu.

Semua orang dengan suara bulat melihat ke pintu, dan melihat bahwa mereka adalah seseorang yang masih mengenakan jas larut malam, rambutnya disisir dengan cermat, dan mengenakan kacamata tipis berbingkai hitam. Dia sedikit mirip dengan Xu Chen, tetapi bibirnya yang tipis membuat orang merasa tidak nyaman. Pemuda itu berjalan masuk.

"Ayah." Xu Chen menundukkan kepalanya ketika dia melihat ayahnya.

Pastor Xu melirik putranya, mengeluarkan kartu namanya dan menyerahkannya kepada ketiga orang tuanya.

"Direktur firma hukum, Xu Weihang." Pastor Xu bergumam.

Ternyata pengacara?!

Pastor Wei mengutuk kata-kata umpatan di dalam hatinya.

Meskipun Xu Weihang mengatakan bahwa dia akan membayar semua biaya pengobatan secara penuh, tetapi dalam hal atribusi tanggung jawab, dengan lidah tiga inci pengacara, siapa yang pada akhirnya akan pergi, sulit untuk mengatakannya. Mungkin putranya akan baik-baik saja, tetapi belum tentu Bo Yun atau Qiao Ting memikul tanggung jawab terbesar.

Sayang sekali!

♡