꒰ completed - james potter x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/
causing or showing a fondness
for causing trouble in a playful way.
ia mengenali lelaki itu. lelaki yang
menurutnya sangat nakal dan tidak
s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──────────── ✦ ────────────
Author
Peron 9¾ sudah ramai saat ini. Seorang perempuan bersurai hitam panjang berdiri sambil membawa troli yang berisikan tas koper dan kandang burung hantu miliknya. Perempuan itu tersenyum kecil, dia kemudian melihat saudara laki-lakinya yang sudah balik ke arahnya sambil membawa dua orang teman.
"Hei, Aurie, ini James Potter dan Peter Pettigrew, sahabatku!" kata saudara laki-laki perempuan bersurai hitam itu. "Potter? Pernah dengar, tapi katanya pengkhianat. Pettigrew? Never heard that name before." balas perempuan itu, membuat saudara laki-lakinya mendengus.
"Sekarang kau terdengar seperti Mother, Auriga. Kau sama sekali tidak seru." omel saudara laki-lakinya itu. Perempuan bernama Auriga itu membalas, "Karena aku memang anaknya," sambil menjulurkan lidahnya.
Saudara laki-lakinya yang bernama Sirius itu pun hanya mencibir, Auriga memutar bola matanya malas. Sementara lelaki bernama James Potter itu merangkul temannya yang bernama Peter Pettigrew lalu berbincang kembali bersama Sirius. Auriga cepat-cepat melangkahkan kakinya untuk memasuki kereta Hogwarts Express.
Salah satu kompartemen terlihat cukup sepi. Orang yang menempati kompartemen itu terlihat sedang bersantai dan tidak seheboh seperti orang-orang lainnya. "Bolehkah aku masuk?" Auriga bertanya kepada seorang lelaki bersurai coklat muda yang sedang membaca buku dengan tenang.
Lelaki itu membalas dengan anggukan kepala yang pelan. Auriga pun mendudukkan dirinya di tempat duduk depan lelaki itu. "Siapa namamu?" dia bertanya, ingin memastikan siapa yang dia ajak bicara saat ini. "Remus Lupin, salam kenal. Kamu?" balas lelaki itu.
Auriga mengangguk-anggukkan kepalanya, "Lupin.." katanya pelan. Lelaki bernama Remus Lupin itu ikut mengernyit. "Ada apa?" tanyanya bingung. Auriga menggeleng pelan, "Nothing."
"Namamu, Miss, siapa?" Remus bertanya sekali lagi. "Auriga Black," jawab Auriga kemudian menoleh setelah ada seseorang yang membuka pintu kompartemen yang sedang dia duduki bersama lelaki Lupin ini.
"James! James! Disini tempat yang bagus!" Sirius berseru, Auriga langsung menepuk jidatnya pasrah. Bagus, dia harus duduk bersama sang kakak yang lahir beberapa detik lebih awal darinya itu.
"Tunggu, Sirius! Tadi aku bertemu dengan perempuan yang menarik... Bersurai merah!" James cekikikan sendiri. Sirius ikut tertawa lalu menyikutnya. Peter hanya terdiam dan segera mendudukkan dirinya di sebelah Remus.
"Oh, hi there. What's your name?" James bertanya saat dia sudah menutup pintu kompartemen dan duduk di tempat duduk sebelah Auriga. "Auriga Black, adikku. Walaupun hanya lebih muda beberapa detik saja." jawab Sirius menunjuk ke arah Auriga.