Malam itu suasana sangat mencengkam seorang laki-laki tengah mengumpulkan kayu bakar tidak menyadari kalau dia sedang di awasi oleh sesuatu yang ada di kegelapan hutan. Sesekali dia menoleh untuk melihat kudanya yang sedang diam dan memakan rerumputan tak jauh darinya. Semakin dalam dia berjalan semakin mencekam juga suasana-nya. Dia hanya di temani oleh suara burung hantu dan di terangi oleh api obor dan juga sinar bulan. Angin bertiup membuat bulu kuduk laki-laki itu berdiri.Tak sengaja dia mendengar sesuatu dari balik semak-semak yang berada tak jauh dari nya. Karena penasaran dia pun mengecek ada apa? Betapa terkejutnya saat melihat dua ekor Lycan tengah menyantap seorang perempuan tubuhnya terkoyak menjadi dua. Laki-laki itu menutup mulutnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara. Rasa mual dan jijik saat melihat isi perut perempuan itu berserakan di mana-mana. Dia perlahan melangkah mundur tapi...
Tak!
Dia menginjak dahan kering membuat kedua Lycan itu menoleh ke arahnya. Dia lalu berlari menyelamatkan diri. Kedua Lycan itu mengejarnya. Laki-laki itu berlari sekuat tenaga. Dia lalu terjatuh karena tersandung ranting dia menoleh dan melihat para Lycan itu melompat untuk menerkam nya.
Dia pasrah dan menerima nasibnya. Tapi takdir berkata lain bertepatan dengan itu seorang berkuda muncul dan menebas salah satu Lycan itu.
"Berdirilah cepat!" Kata suara perempuan yang yang menaiki kuda itu.
Laki-laki itu menatapnya melihat seorang perempuan berkulit pucat dan mata merah. Dia terkejut dan segera berdiri. Tak lama kemudian pasukan berkuda muncul dan menghabisi para Lycan yang tersisa. Dia hanya berdiri mematung. Dan seperti nya dia mengompol.
Setelah membunuh semua Lycan para pasukan itu mendatangi perempuan itu.
"Kita sudah berhasil melacak sisanya mereka berada berlari ke arah barat nona casandra." Katanya.
"Barat? Kau!," casandra menatap laki-laki itu.
Dia menoleh. "Y-ya?"
"Apa ada desa di sekitar sini?" Tanya-nya.
"A-ada itu adalah desa-ku." Jawabnya.
"Tunjukan jalan-nya." Pintah-nya.
Laki-laki itu mengangguk takut dia menaiki kudanya dan berkuda duluan menuju desanya di susul oleh casandra dan pasukan-nya.
***
Betapa terkejutnya laki-laki itu karena saat sampai di sana dia melihat desanya sudah hancur dan banyak mayat dan anggota tubuh yang bergeletakan. Dia turun dari kudanya dan berlari menuju rumahnya untuk mendapatkan anak dan istrinya sudah tewas secara mengenaskan.
Dia berlutut di depan jasad istri dan kedua anaknya. Casandra sampai di sana dan melihat kehancuran yang terjadi di sebabkan oleh para Lycan.
"Kita terlambat Casandra." Kata laki-laki yang berada di sampingnya.
Casandra turun dari kudanya. "Berpencar lah dan cari apakah ada korban selamat." Pintahnya.
"Baik nona." Kata para pengawal.
Mereka pun berpencar Mencari dan memeriksa desa.
"Casandra ini tidak seperti para Lycan untuk meninggalkan korban?" Katanya.
"Kau benar Viktor ada sesuatu yang menjanggal." Casandra mengenggam pedang nya waspada.
Viktor melakukan hal yang sama. Dia lalu mendekati salah satu jasad mayat yang masih utuh. Dan memperhatikan-nya.
Tiba-tiba mayat itu kejang dan mencengkram pergelangan kaki Viktor dengan kuat. Cepat-cepat Viktor menancapkan pedang ke punggung mayat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑'𝐒
FantasyManusia tidak lagi aman setelah kemunculan para Lycanthrope dan vampire di tempat mereka. Para lycan menyerang manusia tanpa ampun tidak dapat di ajak untuk berbicara mereka hanya menyerang dan menyerang. Satu-satunya harapan meraka adalah para ma...