Matahari mulai terbit perlahan menyinari kastil yang berada di tepi tebing. Di salah satu menaranya Kai berdiri memandang hutan hijau yang lebat di hadapan-nya. Saat sinar mulai mengenai jari-jarinya Kai menarik mundur tanganya. Dia lalu berjalan masuk kedalam kamarnya dan pintu balkon pun tertutup.Kai menatap dirinya di cermin dia lalu memengang kalung yang berada di lehernya. Kalung itu adalah pemberian dari Viktor beberapa tahun silam. Tanpa di sadari air mata menetes dan membasahi pipi pucat Kai.
Tok! Tok!
Kai menoleh membasuh air matanya. "Masuk." Katanya singkat.
Dia lalu melepas bajunya dan menggantinya dengan kimono berhaban tile di hiasi dengan ornamen emas di kedua sisinya. Pintu terbuka dan seorang pelayan berjalan masuk.
"Tuan para tahan sudah berada di sel mereka." Katanya.
"Terima kasih sekarang kau boleh pergi!"pintahnya.
"Sebelum itu Tuan saya juga sedih atas kepergian Tuan Viktor dia adalah pejuang yang handal." Katanya sebelum akhirnya keluar dari kamar Kai.
Kai tidak merespon dan hanya diam menatap kekosongan. Lalu dia berjalan keluar dari kamar dengan tergesah menuju kamar Casandra.
Casandra baru saja selesai mandi dan sedang menata rambutnya di kejutkan dengan Kai yang menerobos masuk.
"Kai." Dia menoleh.
"Aku ingin mengetahui apa yang terjadi."kata Kai dengan mata berkaca.
"Terjadi?" Casandra menatap bingung.
"Apa yang terjadi oleh Viktor saat itu tunjukan kepada-ku!" Kai memaksa.
Casandra tidak bisa menolak permintaan Adiknya. Dia pun menurutinya. Casandra menjulurkan tangan-nya. Kai melihat itu mendekat dengan perlahan menggam tangan sang kakak. Kai sedikit ragu lalu menatap sang kakak. Casandra yang melihat keraguan di mata sang adik pun tersenyum.
"Tidak apa kalau kau tidak ingin melihatnya Kai." Katanya dengan lembut dan berusaha menarik tangannya.
"No!" Kai mencengkram tangan sang kakak lalu menutup matanya.
Mereka dapat melihat memori seseorang hanya dengan melakukan kontak fisik. Hal itu memudahkan mereka untuk mengetahui secara detail apa yang terjadi dan melihat apa orang itu berbohong atau tidak.
Kilasan kejadian terlihat di kepala Kai seperti dia sedang berada disana saat itu. Dia melihat semuanya. Hal itu membuatnya melepas genggaman nya dan mengambil nafas panjang.
Dia menjauh. Casandra menatap sang adik. Kai mengenggam erat kalungnya dan tangisan pun tidak dapat di tahan.
"Agh ini semua salah ku kalau saja aku tidak meminta hal aneh seperti itu mungkin Viktor masih ada sekarang," dia terduduk di lantai dan menunduk dalam. Tangan-nya mengepal kuat.
Kai menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Viktor.Casandra langsung memeluk sang adik.
"Jangan salahkan dirimu sendiri Kai ini semua bukan salahmu." Casandra mengusap lembut kepala adiknya.
***
Malam pun tiba Kai berjalan menuju ruangan utama dimana Casandra dan para dewan sudah menunggu. Mereka membungkuk hormat. Kai duduk di singgasananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐖𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑'𝐒
FantasyManusia tidak lagi aman setelah kemunculan para Lycanthrope dan vampire di tempat mereka. Para lycan menyerang manusia tanpa ampun tidak dapat di ajak untuk berbicara mereka hanya menyerang dan menyerang. Satu-satunya harapan meraka adalah para ma...