1🏵️

442 41 4
                                    

Pagi yang sama seperti biasanya di kapal Sunny Go, Sanji diam di dapur menyiapkan makanan untuk sarapan "SANJII! MAKANANNYA BELUM SIAP?" teriak Luffy "sebentar lagi akan siap, bersabarlah dulu" balas Sanji terhadap kaptennya itu tak berapa lama Sanji mengantarkan makanan itu ke meja makan.

"woho makan!"  Luffy langsung ingin mengambil makanannya tetapi di tahan oleh Sanji "diamlah dulu" Sanji melihat sekeliling 'astaga si Marimo sialan itu apa yang dia lakukan' batin Sanji "aku akan pergi dulu saat aku kembali jangan ada sedikitpun makanan berkurang, apa kamu dengar Luffy" Luffy mengeluh tetapi Sanji sudah lebih dahulu pergi.

Ia berjalan menuju sarang gagak tempat Zoro berada "oy Marimo-" ia melihat Zoro yang sedang duduk dan tidur, sinar matahari pagi sedikit menyinari wajah Zoro.

Sanji tersipu malu ia menghampiri Zoro dan menatapnya "ada perlu apa?" ucap Zoro "apa ini! ternyata kau sudah bangun waktunya sarapan, cepatlah turun kebawah atau semua makanannya akan habis oleh Luffy" Zoro bangun mengikuti Sanji menuju meja makan.

Waktu berlalu "oy Usopp cepatlah! ikan-ikannya akan pergi!" Usopp bergegas membawa pancingan ke arah Luffy "pastikan menangkap ikan yang banyak Luffy" Luffy tersenyum melihat Sanji "tentu saja" hari cerah yang berjalan seperti biasanya, Sanji yang membuatkan camilan untuk Nami dan Robin, Franky yang menciptakan alat-alat baru, Zoro yang berlatih di sarang gagak, dan Brook yang bergabung dengan Luffy.

Sorenya Zoro turun dari sarang gagak berjalan menuju dapur, Sanji melihat Zoro berjalan ke arah dapur Sanji pun mengikuti Zoro.

Sesampainya di dapur Sanji menghampiri Zoro "kau sedang apa?" Zoro melihat ke arah Sanji "mengisi ulang air minum untuk di sarang gagak, aku berjaga hari ini jadi tidak akan tidur, jadi apa mau mu, koki bodoh?" Sanji menggembungkan pipinya "tidak ada aku hanya penasaran saja" Sanji pergi meninggalkan Zoro, ia pergi menuju kamar untuk tidur.

Sesampainya "kepala lumut sialan itu, sangatlah bodoh, ceroboh, dan gegabah, kenapa aku bisa-bisanya berdebar hanya melihatnya saat seperti tadi pagi" Sanji bergumam sambil menutupi mukanya dengan bantal, namun tidak sengaja ia melihat sebuah tangkai bunga "Tsubaki No Hana? terlebih lagi warna merah" Sanji memperhatikan secara seksama bunga itu "tidak salah lagi, bunga Camellia"

Sanji secara perlahan pergi ke perpustakaan, mencari buku tentang jenis-jenis bunga "dimana itu... ah ketemu, Camellia atau Tsubaki No Hana" Sanji membacanya secara seksama "tuan koki?" Sanji menoleh ke asal suara tersebut "ah Robin-chan" Sanji tersenyum ke arah Robin.

Robin melihat setangkai bunga "ara bukankah itu bunga Camellia? sepertinya ada seseorang yang mengirimnya dan tertarik padamu"
"apa maksudnya Robin-chan?" Robin tertawa kecil "bunga Camellia atau Tsubaki No Hana bunga yang melambangkan sesuatu yang indah seperti cinta, ketertarikan seseorang, dan rasa rindu, sepertinya ada orang yang ingin mengatakan "aku menyukaimu" lewat bunga itu" Sanji melihat lagi bunga itu.

Senyuman terlukis di wajah Sanji "terimakasih atas informasinya Robin-chan" Robin tersenyum "tidak masalah" Sanji berdiri meregangkan badan "Robin-chan apa tidak tidur?" Robin menggelengkan kepalanya "ada beberapa buku yang sedang ingin aku tamatkan"
"oh baiklah kalau begitu aku izin pamit lebih dahulu"
"baiklah, selamat tidur"
Sanji membalasnya dengan senyuman, setelah menyimpan kembali bukunya ia pergi membawa bunga tersebut ke kamar sekaligus pergi tidur.

Tsubaki no HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang