3🏵️

87 4 0
                                    

Sore hari tidak sengaja kapal milik Law bertepatan dengan kapal milik Luffy bertemu di jalan membuat ya yang memicu pesta mau tidak mau terjadi, karena ya nakama Law dan nakama Luffy entah bagaimana sangat gampang akrab.

Zoro saat itu tidak turun entah kenapa, saat pesta di mulai Zoro baru turun.Sanji mengambil kesempatan saat Zoro turun untuk minum-minum, ia pergi kesarang gagak tempat Zoro akhir-akhir ini menghabiskan waktu. Mengelilingi sarang gagak Sanji tidak menemukan hal yang mencurigakan "ck, pasti ada disini. Si sialan itu menyembunyikan sesuatu yang mencurigakan, aku yakin itu!" saat sibuk tengah mencari sesuatu Sanji dikejutkan oleh Zoro yang tiba-tiba memegang pundaknya "apa yang kau lakukan disini?" tanya Zoro dengan tatapan intens.

Sanji yang tidak siap hanya gelagapan kebingungan. Melihat empu pemilik surai kuning itu, Zoro merangkul Sanji sambil minum dari botol yang tengah ia pegang. "oy koki sialan, turunlah kebawah kita minum sepuasnya~"

Sanji yang melihat Zoro mabuk dan itu kejadian yang lumayan langka. merasa bahwa ini peluang yang bagus untuk mencari lebih banyak misteri "kau saja sendiri sa- umh" belum selesai berbicara Zoro secara tiba-tiba mencium mulut Sanji yang membuat Sanji kaget dan mendorong Zoro. Dengan muka yang merah padam ia bergegas turun kebawah.

Melihat lumayan banyak orang Sanji pergi menuju dapur, ia duduk sambil memeluk kedua lututnya dengan pipi yang super merah "kono aho marimo" gumamnya kesal, Sanji menampar pipinya sebanyak 3x berusaha menenangkan diri. Ia mencoba melupakan kejadian tadi dengan cara membuat minuman untuk semua orang yang ada di kapal termasuk Zoro. Setelah minuman jadi ia membagikannya ke semua orang berawal dari Robin dan Nami.

"Nami-swan Robin-swan aku embawakan kalian minuman loh~" sambil menyodorkan nampan berisi minuman di tangan sebelah kanan, Luffy menghampiri lalu Sanji langsung menyodorkan nampan minuman di tangan kirinya. Singkat cerita saat semua orang kecuali Zoro sudah kebagian minuman ia berjalan ke arah Zoro dengan nampan yang tersisa satu gelas minuman.Jika bisa ia tidak ingin sama sekali memberi Zoro minuan karena beban gugup di hatinya yang terlalu besar, namun akibat gengsi ia terpaksa meakukannya. 7 langkah ia ambil lalu berhenti, debar jantung kencang ia rasakan dengan jelas membuat kakinya sedikit gemetar dan pipinya sedikit memerah. Melihat Zoro yang tertidur ia membungkuk meletakan minuman di pinggirnya lalu pergi. Zoro yang sedari tadi ternyata pura-pura tertidur melihat segelas minuman disampingnya ia merubah posisinya menjadi duduk setelah itu menyingkirkan botol sake yang sedari tadi di sebelahnya.

Ia meminum perlahan minuman itu "selalu terasa enak" ia melihat ke arah Sanji yang berada di keramaian itu, Zoro memperhatikan senyum yang terlukis di wajah Sanji, empu pemilik surai kuning cerah itu benar benar menarik perhatian Zoro. Seketika Zoro memikirkan cara bagaimana untuk memperoleh senyuman itu hanya untuknya. Tak sadar minuman yang ia teguk sudah habis, Zoro mengunyah es batu yang ada di gelas tersebut. Ia menaruh gelas kosong di tempat sebelahnya semula "aku jadi penasaran bagaimana rasanya dia" gumamnya lalu tersenyum lebar dan kembali bermalas-malasan.

Sanji mengumpulkan gelas-gelas dan piring-piring kotor, lalu mencucinya. Sembari mencuci ia bersenandung ria. Tengah-tengah asyik mencuci piring bayangan soal ciuman antara ia dan Zoro kembali lagi, reflek membuat Sanji membanting satu gelas dengan wajah merah. Mendengar suara pecahan Zoro yang tengah bermalas-malasan itu datang menghampiri Sanji di dapur "suara apa itu tadi?" tanyanya sambil membuka pintu.

Zoro melihat Sanji yang tengah memungut pecahan gelas. "hah, bodoh kenapa kau ceroboh sekali?" Sanji yang melihat kesal sekaligus malu tidak sengaja tergores serpihan kaca membuat jarinya terluka. Zoro menghampiri Sanji dengan niat membantu membersihkan serpihan kaca itu, melihat jari Sanji terluka ia memegang tangan Sanji "OY APA YANG AKAN KAU LAKUKAN MARIMO BODOH!" bentak Sanji pada Zoro, sambil mencoba mendorong Zoro dengan tangan sebelahnya lagi, Zoro menahan tangan Sanji yang di pakai untuk mendorongnya "jika dibiarkan bisa infeksi minimal ku beri pertolongan pertama dulu, begitu saja tidak paham aho"

Zoro perlahan menyedot darah yang keluar dan meludahkannya di wastafel "berdirilah agar lebih mudah" perintahnya, Sanji mau tidak mau berdiri mengikuti perintah Zoro. Ia memperhatikan apa yang di lakukan Zoro, dengan muka merah padam salah tingkah Sanji berdecak sambil mengalihkan pandabgan. Zoro yang telah selesai merogoh sakunya dan memberikan plester "cuci lukanya dan pasangkan itu, aku yang akan membereskan serpihan kaca di lantai" ucap Zoro sambil menghampiri serpihan kaca.

Sanji menurut, dan Zoro membersihkan serpihan kaca sampai tak tersisa, lalu membuangnya "lain kali hati-hati lah, jangan sampai aku menambahkan julukan koki bodoh dan ceroboh" jahil Zoro sembari berjalan menjauh "bacot marimo aho" Sanji lagi-lagi dibuat salah tingkah oleh prilaku Zoro.

"Asem napa bisa-bisanya gua salting gara-gara tu lumut sih anj" gumam Sanji sambil membersihkan perabotan yang baru ia selesai cuci "cintaku tuh murni cuman buat Nami-swan sama Robin-cwhan doang, p*p*k lah"

Sanji hanya bisa merenung sambil mengucapkan sumpah serapah di dalam hati untuk Zoro.


TBC
800 word

Tsubaki no HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang