"Cinta?, Apa ini yang namanya cinta? Ketika aku melihat dan mendengar, bahwa kamu ingin menikah wanita lain?" Ucapku penuh emosi kepada suamiku.
"Aku menikah dengannya, karena aku harus tanggung jawab?" Ucapnya dengan enteng.
Apa dia tidak tahu, bahwa hatiku hancur mendengar itu. tanggung jawab apa?, Dan Siapa wanita ini?.
Banyak pertanyaan yang muncul dalam benakku.
"Tanggung jawab apa?, Apa dia hamil? Jawab aku ” ucapku penuh tekanan.
"Iya dia hamil anakku, dan sebentar lagi dia kan menjadi madu kamu?". ucapnya sambil melihat wanita itu.
Benar saja dugaanku. Entah hati ini masih bisa dibentuk lagi atau tidak. Rasanya aku ingin menampar mereka berdua, tapi aku tak bisa. Bukan karena aku takut kepada mereka, tapi aku takut, jika itu akan berimbas kepada janin yang ada di rahimku.
"Baik. Aku ucapkan selamat atas anak kalian, dan aku tidak lelar mempunyai madu seperti dia ".
Aku pergi dengan air mata yang terus menerus mengalir tanpa henti, meski aku tidak ingin menangis.
Ketika aku sampai dirumah, aku melihat bahwa mama sedang bermain dengan Chika dan kedua orang tuanya.
Aku melihat bagaimana bahagianya mereka bermain bersama dan bercerita banyak hal.
"Ma… aku pulang" ucapku sambil berjalan ke arah mama.
"Eh..eh.. anak mama dah pulang, loh kamu baru nangis nak?" Ucap mama khawatir.
"Tidak mama. tadi aku habis kelilipan aja" ucapku sambil tersenyum.
"Wah keponakan Tante lagi main apa?"."Ini Tan, aku lagi main boneka sama Oma, papa dan mama" ucap Chika dengan senyum di wajahnya.
"Tante boleh ikutan?" .
"Boleh Tan, ini tante pegang boneka teddy yah". Ucap Chika, dan memberi boneka teddy tersebut kepadaku.
"Oke, sayang".
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy In Love
RandomUntuk judul cerita terinspirasi dari lagu seventeen yang crazy in love