Asa Gulana [ wonhui ]

prolog

jika satu-satu kepastian hanya di miliki masa lalu, akan kah ketidak pastian di pegang jiwa jiwa putus asa akan sebuah pertemuan?

di titik ini ku dapati waktu terus berjalan mengabaikan diri yang masih terbelenggu bersama masa lalu,

semoga kiranya kali ini ASA sudi untuk berpihak pada Gulana.

...

sedikit ku bisik kan pada mu, di kisah ini akan ku bawa kau terhanyut pada sebuah pertemuan yang berlandaskan perpisahan.

tentang luka yang tak pernah kering, tentang sepi yang enggan pergi, tentang penyesalan yang menolak lupa,
dan tentang perasaan yang engan hilang.

akan kau dapati dua sudut pandang sepasang pemuda, mengenai apa itu sebenarnya perjalanan yang mendewasakan diri.

aku takkan meminta mu berpihak pada salah satu dari mereka,

tapi harapku kau tidak membenci mereka dan kisah mereka yang sering kali memaksa mu untuk tersenyum getir, atau mungkin menghela nafas.

Besar juga harap ku kiranya kau mampu memposisikan diriku pada salah satu di antara mereka dan memposisikan hati mu di salah satu lainnya.

semoga kisah mereka juga mampu mendewasakan kita dalam menghadapi keputusan, terutama perihal hati.

moon junhui

- manajer restoran
- 27 thn
- tertarik dengan fotografi
- sedikit berisik banyak tersenyum

jun;

hai bagaimana hari mu hari ini?, ku harap baik, atau jika kiranya tidak kuharap esok mu akan jauh lebih baik.

kali ini akan sedikit ku ceritakan kisah cintaku dengan seorang pria yang telah lama hilang dari hidup ku.

pria yang membuat ku merasa sangat di cintai dan di saat yang sama dia juga pria baik hati yang menyadarkan ku tentang arti kata luka.

rasa sakit penghianatan, kecewa hingga perpisahan, namun memori itu akan selalu berjalan seimbang degan segala kemurnian rasa di hati ku.

"aku pergi ya, kamu jangan cari aku"

kala itu, semesta sangat baik saat mempertemukan ku dapa nya, dan semesta juga masih sangat baik saat menghapus nama nya dari hidup ku.

"udah ya, aku udah ga bisa sama kamu lagi"

tapi ku harap semesta juga mampu menghapus namanya dari hati ku;

tak banyak harapan ku untuk dirinya hanya sepatah kata 'semoga hari mu indah di sana' sebagai salam pembuka dan penutup.

lagi pula apa yang bisa kuharap kan dari sebuah kisah cinta yang telah lama berakhir namun tak kunjung usai ini?.

jeon wonwoo

- Dokter spesialis penyakit dalam
- 27 tahun
- menyukai puisi, membaca dan menulis
- tak banyak bicara

wonu;

hai apa kabar, jangan berharap terlalu banyak pada ku untuk peduli dengan apa yang telah kau lalui, baik harini, kemarin atau esok dan seterusnya.

tapi jika kau butuh pendengar mungkin aku bisa, meski aku bukan pendengar nyang baik.

lagi pula itu hidup mu pilihan mu, lakukan semau mu jangan biarkan satu opini mengganggu keputusan mu, dan berakhir sebuah penyesalan.

seperti aku;

"kamu jaga kesehatan ya, aku pamitnya agak lama"

jika kau pikir ini sebuah kisah petualangan maka kau salah, di kisah ini akan banyak kau dapati satu nama yang selalu tertulis dengan lirih.

sebuah nama yang akan selalu membawa ku pada penyesalan atas tindakan bodoh, yang sekarang terus menyeret ku pada titik terdalam penyesalan.

sesekali aku merasa semesta sedang menertawakan perjalanan hatiku, dia baik saat menghadiahkan pria itu di hidupku.

tapi dia juga kejam saat menghapus paksa pria itu dari hidup ku, dan untuk waktu bisakah kau membawa ku kembali pada malam itu?.

"ya mau gimana, di paksakan juga ga mungkin lagi"

di malam terakhir aku melihatnya menatap ku dengan senyuman palsu yang menyayat kalbu, agar aku tau kemana hilangnya hatiku pada malam ku akhiri kisah kami.

untuk mu bulan ku yang sedang gerhana, apakah hati ku secara tak sengaja ikut bersama mu?

jika iya tak apa, aku percaya dia lebih baik bersama mu, dan besar harapan ku apapun yang kau lakukan kau sedang tersenyum saat ini.

...
hai
kenal kan aku marss

ini book pertama ku tentang wonhui
hope you like it

jangan lupa komen ya

oiya ff ini bakal di kembangkan jadi au, dengan alur yang lebih ringan 🤍