TANPA SENGAJA

26 3 3
                                    

Pagi itu Aku sedang berada disebuah taman yang indah,diiringi langit yang cerah,dengan dimeriahkan oleh kecerian anak-anak kecil dan keindahan bunga-bunga disekitar.

Tepat pada hari minggu itu Aku sedang terduduk dikursi melihat indahnya pemandangan ditaman sambil menuliskan sebuah kata-kata menggunakan bolpoint dan buku diary yang sedang aku genggam.

"Tuhan,,
rasanya tidak pantas jika Aku terus mengeluh, menyerah,dan juga berkata lelah tanpa bangkit kembali,
sedangkan Engkau saja tidak ada henti-hentinya membuat keindahan yang menjadikan hati ini lebih damai dan tenang.

Terima kasih tuhan dengan semua pemandangan ini membuat Aku sadar Indahnya ciptaanMu sehingga bisa membuat setiap hambaMu kembali bersemangat bangkit dalam keterpurukan" Ujarku menulis dibuku diary.

Akupun menutup diary ku dan menyimpannya dibangku yang Aku duduki,lalu Aku beranjak memotret pemandangan bunga-bunga indah yang ada disekitarku untuk dijadikan foto dibuku diary ku itu.

Ketika sedang asyik nya memotret Aku melihat sesosok pria bersarung hitam,berkoko putih dan berpeci hitam sedang membagikan banyak balon-balon kepada anak-anak kecil dengan penuh kegembiraan.

Sepertinya Ia pria yang baik dan banyak disukai oleh orang-orang karena dengan prilakunya yang sopan dan penuh kasih sayang itu banyak membuat orang-orang bersimpati kepadanya.

"Terimakasih Kak Usuf" Ujar anak-anak kepadanya dengan bergembira.

Aku mendengar anak-anak itu memanggil namanya namun karena beriringan dengan suara-suara ditaman dan angin bersiul membuat suara anak-anak itu tidak terdengar jelas olehku,sehingga Aku belum sempat tau siapa nama Pria itu.

Namun katanya Dia adalah Pria yang setiap minggu nya selalu membagikan balon-balon atau apapun yang membuat anak-anak senang.

Aku yang saat itu sedang asyik memotret pun serasa mendapatkan energi magnetik darinya sehingga membuat Aku berpaling kearah kegembiraannya lalu Aku pun memotret Ia yang sedang membagikan balon menggunakan kamera yang terkalung dileherku.

"Astagfirullahal adzim" Ujarku beristigfar lalu menundukan kepala berusaha memalingkan pandangan dari Pria tersebut dan Aku pun kembali duduk dikursi yang tadi Aku duduki.

Sambil duduk Aku mulai menggeserkan dan melihat foto-foto hasil pemotretan tadi

"Foto nya bagus-bagus juga" Ujar seseorang yang berdiri didepanku dan menyodorkan satu balon berwarna hijau dengan tulisan "Bahagia selalu untukmu".

Dengan tersenyun ramah Ia menyapaku.

"Assalamualaikum,,,Balonnya Mba" Ujar Pria itu sambil tersenyum dan menyodorkan balonnya.

"Wa'alaikumsalam" Jawabku sambil mengangkat kepala yang saat itu sedang tertunduk melihat hasil potretan ke arahnya dan ternyata dia adalah Pria tampan yang sedang membagikan balon-balon itu tadi.

Aku pun kaget dan terburu-buru menutup kamera ku karena takut ketauan kalau aku mengambil gambarnya secara diam-diam.

"Ehhh iya Kak" Ujarku sambil sedikit canggung dan melanjutkan perkataan.

"Maaf Kak,,tapi Saya tidak membawa anak kecil jadi sepertinya Anda salah jika memberikan balonnya kepada Saya" Ujarku sambil menundukan kepala.

"Semua anak kecil sudah Saya beri balon,, dan balonnya tinggal sisa satu,jadi tidak ada salahnya kan jika Saya ingin memberikan balon ini untuk Anda" Ujarnya sambil tersenyum.

Terlihat diseberang kursi yang Aku duduki ada seorang Anak kecil berumur 4 tahun sedang merengek kepada ibunya.

"Baik Saya ambil balonnya" Ujarku sambil membawa balon itu dan beranjak berdiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang