Setelah pulang sekolah Kanaya dan Bianca langsung pergi ke rumah Jesslyn. Ah iya hampir lupa Mia juga ikut ke rumah Jesslyn mereka naik Mobilnya Kanaya,kebetulan dia berangkat ke sekolah pakai mobil.
Sesampainya di halaman rumah Jesslyn mereka segera turun.Tok Tok Tok
"Permisi,Jeje" ucap Kanaya yang mengetuk pintu.
"Permisi,Je ini kita orang" ucap Kanaya.
"PERMISI,PAKET" Teriak Bianca.
Plak
"Bianca gak sopan" ucap Kanaya yang memukul lengan milik Bianca.
"Ya habis di panggil gak nyaut nyaut" sambil mengelus lengan yang di pukul oleh Kanaya. Diem diem pukulan Kanaya pedes juga ya.
Gak lama pintu terbuka dari dalam dan memunculkan sosok wanita yang sangat mengerikan dan membuat mereka bertiga pingsan. Oke lebay apus.
Maksudnya menampilkan wajah Jesslyn seperti mata panda.
"Ya ampun Je!" Pekik Bianca yang mengecek keadaan Jeje. "Lo kenapa kok bisa kayak gini?" Lanjut Bianca.
Sedangkan Jeje matanya tak lepas dari Mia,ia ingin menampar wajah cantiknya. Oke Jeje akui kalau Mia cantik tapi hatinya yang busuk.
"Je!" Tanya Kanaya.
"Lo kenapa,kok bengong" tanya nya yang mengikuti arah pandang Jeje."Gua gak pa-pa kok,kalian kenapa kesini?" Tanya Jeje yang sekalian menuju ke dapur untuk membuat minuman untuk mereka.
"Ck,lo kayak gak seneng banget kita kesini" tanya Bianca yang menyender di samping kulkas.
Gua gak seneng kalian kesini kalo sama 'dia'
"Bukan gitu Bi" sambil menuangkan sirup di gelas.
"Terus?"
"Ya gua kaget aja kalo kalian mau kerumah,mana gak bilang bilang dulu lagi,kan kalo bilang bisa gua bikinin seblak"
"Halah kayak bisa aja lo,bikin mi rebus aja gosong sok sokan mau bikinin seblak" ucap Bianca yang berlalu begitu saja ke ruang tamu.
"Eh Gak boleh gitu siapa tau gua beneran bisa kan bikin seblak untuk kalian" ucapnya yang mengarah ke ruang tamu.
"Gak deh yang ada gua sakit perut lagi kalo makan seblak bikinan lo" kata Bianca yang mengambil sebuah toples yang bergambar keluarga kecil yang berisikan ibu,anak perempuan dan anak laki laki.
"Sialan,gua kira isinya roti mewah,taunya rengginang" teriak Bianca.
"Udah biasa kali itumah"ucap Kanaya.
"Oh iya kalian selama tiga hari ini kemana aja sih,kok susah banget buat di hubungin?" Tanya Jeje yang duduk di sofa panjang samping Mia.
Kanaya dan Bianca mereka saling pandang sedangkan Mia ia terlihat bingung ingin menjawab apa.
"Selama tiga hari kemaren gua nginep di rumah Bibi gua,karna Bibi gua mau nikahan" Ucap Bianca.
"Nah lo pasti tau kan alesan gue kenapa gua susah buat di hubungin" ucap Kanaya yang menyomot kaleng rengginang yang berada di pangkuan Bianca.
"Bantuin ibu buat bikin kue" jawab Jeje tanpa ragu.
"Thats right" ucap Kanaya yang menjetikan jarinya.
"Kalo lo Mi,ngapain?" Tanya Jeje dengan suara lembutnya dan mengalungkan lengannya di lengan Mia.
Selingkuh Je sama pacar lo
Minum Es Kelapa Muda di pinggir pantai
"Selama tiga hari kemaren gua keluar kota sama keluarga gue karna tante gue lahiran" ucap Mia tanpa ragu.
"Owh gitu,terus lo pulangnya kemaren sore?" Tanya Jeje.
"Enggak,gue kemaren pulangnya jam satu malem" kata Mia.
"Owh gitu" ucap Jeje lalu melepaskan lengannya dari Mia.
"Oh iya,lu belom jawab pertanyaan gue" ucap Bianca yang menepok sifatnya.
"Emangnya lu ngasih pertanyaan ke gua?" Ucap Jeje.
"Iya,lu kenapa hari ini gak masuk,terus....itu muka kenapa jadi jelek gitu,terus nih....ponsel lo kenapa gak aktif" Ucap Bianca yang terjeda karena mengunyah rengginang.
"Selesaiin dulu itu ngunyahnya baru ngomong" ucap Kanaya yang menoyor pipi Bianca yang di penuhi oleh rengginang.
"Cepetan jawab Je" setelah menghabiskan rengginang yang berada di mulutnya.
"Semalem batre ponsel gua habis terus lupa gua cas gegara gua sibuk marathon drakor" bohong Jeje yang mengalihkan pandangan menuju televisi.
Kanaya dan Bianca yang merasa ada sesuatu yang aneh lantas ingin bertanya "Tapi bukan- " ucap Bianca yang terpotong oleh Kanaya.
"Oh gitu,lo mah kebiasaan kalo udah maraton drakor lupa sama yang lain" ucap Kanaya yang telah memotong ucapan Bianca. Kanaya yang merasa di perhatikan oleh Bianca lantas melotot kecil ke arah Bianca agar perempuan itu tidak membahasnya sekarang.
"Haha,sorry ya bro" kata Jeje.
Tiba tiba ada yang mengetuk pintu dari luar "siapa tuh?" Tanya Bianca.
"Tante mungkin" ucap Kanaya.
"Ya gak mungkin lah,kalo itu emang tante kenapa harus ngetuk pintu coba" jelas Mia yang meminum sirup bikinan Jeje.
"Bentar ya gua buka pintu dulu" lalu berjalan menuju pintu ,ketika ia membuka pintu ingatan tentang semalem kembali berputar ingin rasanya ia usir laki laki itu dari rumahnya tetapi ia mempunyai ide.
Ia menarik senyumnya yang sangat manis lantas memeluknya "Aku kangen sama kamu Beb" ujar Jeje yang hampir teriak dan bikin ketiga temannya menoleh ke arah pintu.
"Aku juga kangen sama kamu" kata Jeff yang membalas pelukan Jeje.
"Yaudah ayuk masuk,di dalem ada Kanaya,Bianca sama Mia" ucap Jeje setelah melepaskan pelukannya dan menarik lengan Jeff untuk masuk kedalam.
"Oh Jeff toh,gua kira siapa" ucap Kanaya yang meletakkan cangkir berisikan sirup.
"Iya,udah kangen banget gua sama cewek gua satu ini" lalu mengusap pelan pucuk rambutnya..
"Lah emang selama tiga hari ini lo kemana aja" tanya Bianca yang meletakkan segelas sirup.
"Sibuk di kantor papa" ucapnya lalu duduk di samping Jeje.
"Beb,besok jalan jalan yuk,aku kangen tau sama kamu" ucap Jeje yang menyenderkan di bahu lebar milik Jeff.
"Emm,gais mending kita pulang yuk,jadi nyamuk nih" ucap Mia yang sudah bersiap siap untuk pergi dari sana.
"Lo aja deh Mi,gue kan ada Kanaya" ucap Bianca yang menaik turunkan alisnya.
"Gak solid kalian mah,yaudah deh gua aja yang pulang kebetulan Mama ngechat gue,bye ya" lalu pergi dan menghilang dari sana.
Panas tuh pesti hatinya
Ada yang panas tapi bukan api
Sedangkan Jeff melihat kepergian Mia dari balik pintu..
- S I D E W A B O Y -
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Dewa Boy
Teen FictionUrusan cinta memang bikin pusing kepala, tapi bagaimana dengan cinta segi empat yang dialami oleh jeffry, jesslyn, mia, dan satria?