"mission completed, what else to do?"(misi selesai apa lagi yang harus kulakukan) ucap seorang wanita di keheningan malam yang sunyi.
Ia berbicara melalui earphone yang meyumpal di telinganya dan dari sebrang sana terdengar suara pria yang menjawab untuk segera kembali.
Setelah mendengar itu wanita itu langsung turun dari atap rumah dan berjalan melewati mayat-mayat yang tergeletak di lantai ia melewati seakan itu bukan apa-apa.
"Kerja bagus,li."Ucap seorang pria tua pada wanita yang di panggil Li.
Wanita itu hanya mengangguk dan meminta untuk segera kembali karena ia harus segera melaporkan misi yang baru ia lakukan.
Selama perjalanan wanita itu tertidur akibat kelelahan saat sudah sampai di bandara pria itu langsung membangunkan wanita itu untuk segera masuk ke pesawatnya.
Saat sudah di dalam pesawat ada seorang pramugari yang menghampirinya dan memberikan minuman dan majalah padanya.
Ia langsung meminum habis minuman itu dan terlihatlah tulisan yang tersembunyi di bawah botol minuman yang bertuliskan 'next mission' setelah melihat itu dia membuka majalah dan di dalamnya sudah ada kata yang di rangkai 'london,butik milik nyonya di bagian barat Paris' setelah membaca itu ia langsung menutup kembali majalah dan kembali tidur karena ia masih mengantuk.
Sekarang Li sudah tiba di kota Paris ia langsung di bawa ke sebuah toko roti.
Saat masuk ia langsung menghampiri kasir dan mengatakan sebuah kata "roti crepito "ucap li pada kasir.
langsung saja kasir itu mengantar li ke belakang toko dan saat sudah di belakang ia di arahkan ke gudang penyimpanan saat ia sudah masuk ada sebuah laptop dan saat Li membuka lapto itu muncul wajah seorang pria berusia 50 tahun lanjut
"kau sudah tiba di Paris ?baiklah langsung saja kalau begitu pergi ke butik di bagian barat dan ambil proposal bisnis dan pergi ke Rusia untuk memberikan pada keluarga vencer,kau mengerti"ucap pria itu dan hanya di angguki oleh li.
Ia tanpa banyak bicara langsung menjalankan perintah pria itu.
Saat Li sudah sampai di butik tujuannya di sana ada banyak orang dan bisa dipastikan kalau mereka ingin mengambil proposal yang akan li amankan melihat itu li hanya menghela napas dan ia langsung berbalik dan mengikat rambutnya dan memakai masker serta sarung tangan setelah itu langsung saja ia berjalan ke arah butik dan saat sudah di depan butik ia di hadang oleh penjaga.
li pun memegang tangan kedua penjaga dan memelintirnya dan menembak mati mereka. semua para penjaga yang ada di dalam pun berlarian keluar saat mereka keluar mereka terkejut karena teman mereka sudah tewas tapi tak ada siapapun selain mayat dua penjaga itu lalu terlihat Li yang menggantung menjatuhkan sebuah gas yang adalah gas tidur.
"Kenapa lama sekali para penjaga itu benar-benar tak ada gunanya"ucap seorang nona muda di sana dan di angguki yang lain.
Lalu terdengarlah suara ketukan sepatu hak tinggi memasuki ruangan itu semua tamu yang ada di dalam sana bingung siapa wanita ini dan bagaimana bisa dia masuk harusnya tak ada yang bisa masuk jika tak di undang.
"maaf lady tapi apa kau punya undangan?"tanya seorang pelayan dan Li mendongak langsung saja ia menembak mati pelayan itu yang langsung membuat panik semua orang yang ada di dalam.
"Tolong tenang dan kalian tidak akan ku sakiti"ucap li.
Langsung semua orang terdiam dan membiarkan li lewat dan mengambil apa yang diperintahkan setelah mendapat apa yang diperintahkan ia langsung berjalan keluar.
saat sudah di depan pintu masuk ia mengambil pemantik api dan menyalahkannya dan melemparnya ke dalam yang mana sudah ia taburi bensin di setiap manekin baju yang langsung terbakar
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It A Promise?
Mystery / Thriller"bisakah aku mendengar sebuah janji?"tanya li "Kenapa,bukankah kau sangat membencinya"ucap Leon "Tak apa, bisakah?"tanya li "Baiklah aku berjanji.....kita akan bertemu kembali"ucap Leon "Klasik"ucap Li sambil tersenyum dan berbalik pergi dari hadap...