Seorang lelaki berpakaian serba hitam dengan bucket hat dan masker berwarna senada sedang berjalan sambil tangan kirinya menarik koper, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk memegang ponsel. Ia baru saja melakukan penerbangan dari negeri matahari terbit menuju tanah kelahirannya.
Karena terlalu fokus dengan ponsel miliknya, ia sampai tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pria berbadan besar yang juga sibuk dengan hal yang sama. Ia mendongak, mata indah yang dihiasi bulu mata lentik itu menatap datar pria yang menabraknya tadi.
Terlihat si pria tengah mencocokkan wajah lelaki di depannya dengan foto seseorang di ponsel. Tetapi ia kesulitan karena wajah si lelaki tertutupi oleh masker dan topi.
"Nakamoto Jaemin?"
Lelaki yang dipanggil dengan nama Nakamoto Jaemin atau lebih singkatnya Na Jaemin itu mengerutkan kening lalu mengangguk, pasalnya ia tidak mengenal pria berbadan besar ini. "Siapa lo?"
Setelah yakin jika lelaki ini adalah orang yang ia cari, si pria tersenyum kemudian sedikit membungkuk. "Saya ditugaskan Boss Yuta untuk menjemput Anda. Biar saya yang bawa kopernya, Boss," ujarnya mengambil alih koper dari Jaemin.
Alis mata Jaemin terangkat sesaat ketika mendengar panggilan si pria untuknya dan sang kakak. Ia menarik sudut bibir kemudian bergumam, "Boss?"
"Ada yang bisa dibantu, Boss?" tanya pria tadi ketika samar-samar mendengar gumaman Jaemin.
"Mana Yuta?" tanya Jaemin sembari memasukkan ponsel ke dalam saku jaket.
"Boss Yuta masih di sekolah."
Jaemin tidak merespon, ia hanya berjalan mengikuti langkah kaki pria di depannya menuju satu mobil berwarna hitam yang sudah terparkir di area bandara. Pria tadi membukakan pintu untuknya kemudian memasukkan koper ke bagasi. Setelah itu berlari kecil menuju kemudi dan berlanjut melajukan mobil.
Alunan nada dari musik kesukaan Jaemin terputar pada airpod yang tersumpal di kedua telinganya. Ia berdecak kesal karena mobil yang ia tumpangi harus terhenti berkali-kali karena kemacetan kota. Jaemin menghela nafas kemudian menutup matanya, berharap dapat terlelap selama perjalanan supaya ia tidak lagi merasa bosan.
Entah berapa lama Jaemin tertidur, ia terbangun karena merasa seseorang memanggilnya dan menepuk pundaknya pelan. Lelaki itu membuka mata kemudian menengok ke arah pria yang membangunkannya.
"Sudah sampai, Boss."
Jaemin segera turun dari mobil kemudian mengikuti si pria yang memasuki gedung tinggi sambil menarik koper miliknya. Keduanya menaiki lift lalu berjalan pada lorong lantai sepuluh setelahnya berhenti di depan sebuah pintu yang Jaemin yakini sebagai unit apartemen milik Yuta.
"Akan saya hubungi Boss Yuta untuk bertanya pass-"
"Gak perlu," potong Jaemin. Jari telunjuknya memencet beberapa digit angka yang merupakan rangkaian dari tanggal lahir Yuta, tetapi pintu masih tetap terkunci. Dan tanpa ia duga, pintu apartemen terbuka saat ia memasukkan tanggal lahir miliknya. Satu senyum kecil terbit di wajah Jaemin.
Jaemin kembali mendatarkan wajahnya lalu mengambil alih kopernya. "Lo boleh pergi."
"Baik, Boss."
Jaemin masuk ke unit apartemen setelah melepas sepatunya, ia menatap sekeliling yang menurutnya cukup mewah. Lelaki itu berjalan semakin dalam dan mendapati ruangan dengan beberapa sofa disertai satu televisi besar. Ia melepas jaketnya lalu mendudukkan diri di sofa bagian tengah.
Jaemin melepas masker dan topi yang sedari tadi menutupi wajahnya kemudian menyisir rambut hitamnya kebelakang. Wajah tampan sekaligus manis itu kini terpampang jelas tanpa tertutupi apapun. Namun siapa yang tahu jika perilaku Jaemin tidak semanis wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Favorite Gangsta [hiat]
FanfictionBXB🔞 ; [gangster , school] NOMIN • MarkHyuck · GuanRen · JaeYong · JohnTen · YuWin · LuWoo | _ "Berhenti merokok, Na Jaemin!" "Apa urusan lo, Jung Jeno?!" _ Keduanya sama-sama dingin, misterius dan kejam. Apa bisa bersatu? _ ⚠️BxB 🔞 ✔️️️ NCT shipp...