tepat pagi hari di sekolah, gadis dari keluarga sederhana namun bahagia, sedang berbicara dengan teman dekatnya.
"che che" panggil ziera dengan halus yang disahut oleh cherina.
"iya kenapa?" sahut cherina
"itu siapa?" tanya ziera sambil menunjuk dua gadis yang sedang bermain bersama
"Ooh, itu mah raya sama chiara.. jangan deket-" ucapan cherina terpotong ketika melihat ziera yang mengajak kenalan dua gadis itu.
"Halo, kalian raya sama chiara ya? kenalin aku ziera!" ucap ziera dengan senyum manis khasnya
"wahh ada yang mau kenalan sama kita nihh" kata Chiara sambil menertawakan ziera
"sadar dong lo itu ga seberapa sama kita, palingan lo itu cuman anak orang miskin! kita dong anak kepala sekolah!" ucap raya sambil menekan kata seberapa, dikarenakan raya adalah anak dari keluarga kaya raya ia menjadi sangat sombong.
“udah ah buru, tinggal pukul doang!” ujar chiara lalu menendang kaki milik ziera.
ziera dipukul habis-habisan oleh raya dan chiara, menyakitkan, sungguh menyakitkan ia tidak tau apalagi yang harus ia lakukan selain hanya diam membatu. bagian pipinya merah merona, bukan karena dia tersipu itu dikarenakan ulah raya dan chiara yang memukul, menjambak, dan menampar ziera dengan begitu keras.
"ziera, astaga! lo pada ya mentang-mentang anak kepala sekolah, seenaknya aja membully siswa disini!" ucap cherina lalu menampar muka raya dan chiara.
raya yang ditampar oleh cherina pun tidak terima "WOY LO JANGAN MACEM-MACEM SAMA KITA, LO BISA AJA DIKELUARIN DARI SMP BULAN INI TAU GAK?!" teriak raya yang membuat para siswa melihat ke arah ini, saat ini raya, cherina, ziera, dan chiara menjadi pusat perhatian sekolah.
“LO ENAK YA, BISA PAKE JABATAN BAPAK LO ITU, GUE MINTA MAAF, MAAF DEH UDAH NAMPAR MUKA BURIK LO ITU, YANG TERPENTING LO JANGAN PERNAH GANGGU ZIERA LAGI! INGET ITU! GUE BISA AJA LAPORIN SEMUA INI KE BAPAK LO, TAPI GUE TAU LO BISA BERTINDAK DULUAN! YANG TERPENTING LO GAK USAH GANGGU SAHABAT GUE LAGI, ATAU LO TAU AKIBATNYA!” teriak cherina dengan berapi-api, ia sudah muak dengan kelakuan raya si anak kepsek yang selalu berbuat. semena-mena.
"zie, ke uks aja. sini, cepetan." ucap cherina lalu menggenggam tangan ziera erat-erat, ia takut nanti nya ziera dipukul lagi dengan para kakak kelas yang menggunakan jabatan ayah nya untuk mengancam para siswa dan siswi di sekolah.
"iya cher.. lemes banget badan aku" lemah ziera
pulangnya mereka dari sekolah, cherina masih khawatir dengan sahabat nya itu, ia pulang bersama dengan ziera agar ziera tidak kenapa-kenapa.
"adek pulang.." ucapnya lesu
"adek kenapa? kok lesu?" tanya bunda
"tadi dipukul sama kakel dia bun" ucal cherina, ia memanggil bunda ziera juga dengan sebutan bunda, dikarenakan ia sudah dekat dengan ziera.
"astaga.. kok bisa? kamu ngapain sayang?” tanya bunda dengan lembut seraya mengelus rambut milik ziera.
"tadi aku cuman ajak kenalan, terus dia malah mukul aku bun, kata mereka aku mah gak satu level sama mereka" jelas ziera sambil memegang pipi nya.
"astaga ziera.. yaudah deh yang terpenting ada cherina disini, cherina tolong untuk selalu jaga ziera anak bunda ya?"
"selalu dong bun!"
Cast :
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT FAMILY || REVISI
Short StoryZiera dan Racka mempunyai keluarga yang sangat sempurna, hingga tiba musibah yang sedih atau bisa dibilang tragis? . . . . . . . short story