Lantunan-lantunan melodi piano bisa terdengar dari arah ruang tamu. Dari seluruh kamar-kamar berantakan di rumah ini, hanya sebuah ruangan yang berisi piano dan beberapa tumbuhan pot; yang beberapanya sudah mulai menunjukkan tanda kelayuan, Zhang Zhehan bisa merasakan kesunyian terdalam. Seberkas cahaya sinar matahari menyinari ruangan hampa itu, tetapi dia tidak merasakan kehangatan sama sekali. Hatinya sudah lama mati. Bingkai jendelanya yang sudah hampir rusak dan berdebu, lantai yang kotor dan penuh dengan kertas putih dan piano besarlah yang menemani pria ini selama beberapa tahun terakhir. Sejak orang yang paling dicintainya pergi begitu saja dalam sekejap mata, Zhang Zhehan sudah tidak bisa merasakan makna kehidupan ini lagi. Untuk apa dia hidup? Apakah hanya untuk merasakan kepahitan dan kesengsaraan hidup ini?
Perlahan-lahan, nada melodi tersebut menjadi semakin suram, ia mengalirkan semua guncangan emosinya terhadap satu lagu ini. Lagu yang dibuat dan dimainkan untuknya. Biasanya ia yang selalu duduk di sofa putih ruangan ini dan mendengarkan ia memainkan piece tersebut, tapi sekarang... dia tidak ada lagi di dunia ini, jadi siapa yang akan mendengarkannya sekarang? Curhatannya? Suara hati dia yang sesungguhnya?
Air mata bening jatuh dari kelopak matanya dan membasahi kedua pipinya; mengingat masa lalu, tepatnya 4 tahun yang lalu. Jika saja dia diberi kesempatan oleh Tuhan, akan kubuat dia merasakan seberapa besar sebuah cinta seorang Zhang Zhehan terhadap Gong Jun. Tapi waktu tidak bisa berputar kembali
Marilah, akan saya ceritakan kisahku ini.
Yah, kira-kira beginilah prolog fanficnya😭
Jangan lupa kasih vote dan comment mwehehe, let me know your opinions:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence (怀旧) (Junzhe)
FanfictionDia berbohong kepadaku. Dengan mulut manisnya itu, ia mengatakan bahwa dia akan menemaniku selamanya. Tapi janji tetaplah janji. Janji itu tidak pernah ditepati.