part 1

20 6 6
                                    

HAIII!!!
selamat datang di RANDAF

🕊️🕊️🕊️

pagi telah tiba mentari mulai memancarkan cahaya yang masuk ke dalam sela sela jendela kamar Rani Wijayanto Mahabarata

Rani mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk sambil mengumpulkan nyawa yang hilang saat tidur malamnya.

setelah mengumpulkan nyawa-nyawa yang tersisa matanya kini membulat sempurna saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 07.05
dengan tergesa-gesa Rani beranjak dari kasur empuknya untuk pergi mandi.

🕊️🕊️🕊️

Di lain tempat Reina atau lebih dikenal dengan bundanya Rani kini sedang berkutik di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

"NANIIII!! CEPAT TURUN SARAPAN DULU" teriaknya dari dapur.

"IYAA BUNDD"

Rani bergegas turun kebawah dan langsung berpamitan dengan bundanya untuk berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Loh Ni, kenapa ga sarapan dulu sih?, gak nunggu Hid.." ucap Rere. belum sempat ia melanjutkan ucapannya, tetapi sudah disaut oleh putrinya itu.

"waktunya bund ga cukup buat sarapan, Nani biasa makan kan setengah jam ini udah jam 08:00, keburu gerbang ditutup. masalah Hidayat Nani gatau. udah ya Nani pamit dulu dadah buncan assalamualaikum" ujar Rani

"waalaikumsallam astaghfirullah punya anak satu gitu amat"


🕊️🕊️🕊️


panasnya terik matahari ketika jam menunjukkan pukul 09.00, yang membuat seorang Rani Wijayanto Mahabarata mengeluarkan keringat saat sedang menjalankan hukumannya hari ini.

Yap!Rani sudah pasti telat. Rani dihukum lari 10kali putaran. mematikan bukan?

"huhff panas banget, haus lagi." keluh Rani

Rani berhenti sejenak untuk menghapus peluh keringat yang membasahi dahinya.

tiba-tiba di depannya ada tangan kekar yang membawakan minuman, ia tau persis itu tangan siapa.
tentu saja itu tangan tunangannya.
dan siapa lagi kalau bukan Rahmat Hidayat Nur Wahid Hasyim.

"nih minum"

"gue?"

"bukan! ini buat Ila! masih tanya orang gue ngasihnya didepan lo malah masih tanya buat siapa" ujar Hidayat sambil geleng-geleng kepala

"ya santai aja kali anj. salah mulu"

"bacot" ucap Hidayat yang langsung pergi meninggalkan Rani.

"lah anjir ditinggal"


🕊️🕊️🕊️

Setelah menjalani hukumannya, Rani memasuki ruangan belajarnya.
Di XII IPA 2.

"RANIIIII!!!"
belum sampai didalam kelas teriakan sahabatnya itu sangat memekakkan telinga Rani. siapa lagi kalau bukan Ima Nafisha.

"berisik!" ucap Rani yang langsung meninggalkan Ima yang masih diam ditempat.

"loh kenapa?, kan yang ngehukum Rani bu guru kok Ima yang di ketusin" ucap Ima pada dirinya sendiri.

RANDAFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang