MONEY 01

3.1K 244 25
                                    

Suara dentingan alat makan beradu terdengar begitu jelas memecahkan keheningan yang ada di meja makan, sepasang pria dan wanita tampak tengah menyantap makan malam yang ada tanpa adanya percakapan yang terjadi diantara keduanya.

Hening terjadi begitu lama hingga sang pria tidak tahan lagi dan memutuskan untuk benar-benar memecahkan keheningan.

"Sakura-"

"Aku selesai"

Belum sempat dia mengutarakan perkataannya, wanita cantik yang menyandang gelar sebagai nyonya muda Uchiha itu langsung menyelanya dengan meletakkan alat makannya dan melenggang langsung pergi tanpa ada sedikitpun niat untuk mendengar apa yang akan dikatakan oleh suaminya itu.

Melihat hal itu, Uchiha Itachi, dia hanya mampu terdiam dan memandang punggung istrinya, Sakura yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

"-aku minta maaf" ucapnya melanjutkan perkataannya yang dipotong oleh Sakura, dia tahu jika percuma saja dia mengatakannya karena Sakura tidak akan pernah mendengarnya.

.

.

.

Di sebuah apartemen sederhana terlihat seorang pemuda berambut raven tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru disekolahnya, ini sudah malam, tapi dia masih sibuk mengerjakan tugas.

Oh, dia bukannya rajin. Tapi jika tidak seperti ini maka dia bisa kehilangan beasiswa nya, dan jika hal itu terjadi maka dia tidak akan pernah bisa mencapai tujuan nya. Membalaskan dendam pada Uchiha.

Tenggelam dalam pemikirannya, Sasuke tidak menyadari jika seseorang telah memasuki apartemen dan juga kamarnya.

Di ambang pintu, terlihat seorang wanita cantik berambut merah muda sebahu tengah melipat tangannya di depan dada sembari memperhatikan pria yang lebih muda 10 tahun dari dirinya.

Melangkahkan kakinya perlahan, Sakura meletakan beberapa paper bag dengan merek ternama yang tertera diatasnya ke atas ranjang milik sang pemuda yang masih belum menyadari kehadirannya di ruangan ini.

"Sedang sibuk?" tanyanya sembari melingkarkan lengannya di pundak milik sang pemuda, memberikan pelukan dari arah belakang.

Untuk sesaat Sasuke tersentak kaget, lalu sedetik kemudian dia mengatur kembali ekspresinya dan tersenyum tipis sembari membalikkan badannya untuk melihat orang yang tengah memeluknya.

"Kau datang kemari, mommy?" tanyanya pada wanita berparas cantik yang tidak pernah terlihat sebagai wanita berusia awal tiga puluhan, dia malah terlihat sangat muda bagaikan gadis berusia dua puluhan. Terlihat sangat mempesona.

"Tentu saja, aku merindukanmu baby jadi aku datang kemari" ujarnya sembari mengarahkan jari-jari lentiknya untuk membelai sisi wajah pemuda yang menjadi sugar baby nya semenjak satu tahun yang lalu.

Awalnya dia tidak tahu menahu tentang apa itu sugar mommy ataupun sugar baby, tapi sahabatnya Karin mengenalkannya pada hubungan semacam ini. Saat dirinya benar-benar jenuh, Karin membukakan pintu menuju dunia yang tidak pernah seorang Haruno Sakura atau lebih tepatnya sekarang bisa dipanggil Uchiha Sakura ketahui.

Pertemuan pertamanya dengan pemuda bernama Sasuke ini pun bisa dibilang tidak baik, waktu itu dalam keadaan yang cukup buruk Sakura mengendarai mobilnya dalam kecepatan tinggi dan hampir saja menabrak pemuda itu. Untungnya dia sempat membanting setir dan menghindari kecelakaan, tapi tetap saja pemuda itu mendapatkan luka yang cukup serius.

Dimulai dengan berniat untuk bertanggung jawab, Sakura berakhir menawarkan pemuda itu untuk menjadi sugar baby nya ketika dia menyadari jika Sasuke adalah seorang yatim-piatu yang tinggal sendirian dan juga kekurangan. Memanfaatkan keterbatasan ekonomi pihak lain, Sakura menjerat pria itu untuk menjadi mainannya.

Tidak butuh waktu lama juga baginya untuk mengetahui jika pemuda itu adalah salah satu anak haram mertuanya, Uchiha Fugaku. Yang tidak bisa disangkal juga jika pemuda itu adalah adik iparnya, tapi memangnya Sakura peduli? Tentu saja tidak.

Lalu Sasuke? Oh, dia juga sama tidak pedulinya. Itu bahkan lebih bagus baginya, dia bisa membalas dendam sedikit lebih awal dengan bantuan Sakura.

Apakah Sakura tahu ambisi Sasuke? Tentu saja. Tidak ada satu hal pun yang bisa disembunyikan darinya, dan Sasuke pun tidak pernah repot-repot untuk menyembunyikan ambisi dan juga dendamnya dihadapan Sakura.

"Lalu bagaimana dengan suamimu, mommy? Kau meninggalkan nya sendirian lagi di mansion megah itu?" Sasuke sedikit bercanda dalam nada bicaranya, dia menuntun 'mommy'nya itu untuk berbaring di atas ranjang dengan lengan kirinya yang dia jadikan sebagai bantalan wanita cantik itu.

Memalingkan wajahnya ke arah Sasuke, Sakura mengarahkan jarinya bermain-main disekitar dada bidang milik sang 'baby'.

"Kenapa? Kau khawatir dengan 'kakak'mu itu, baby?"

"No"

"Lalu, abaikan saja dia"

Setelah mengatakan hal itu, Sakura langsung mengecup rahang tegas milik Sasuke.

"Aku membelikanmu beberapa barang, pakailah. Jangan hanya disimpan di dalam lemari" keluh Sakura karena baby nya ini jarang sekali memakai barang pembeliannya dan lebih memilih untuk disimpan dengan dalih bahwa dia akan memakai itu semua nanti, hal itu membuat Sakura sedikit kesal. Bahkan saat Sakura ingin membelikan apartemen yang lebih mewah dia malah menolak, dia berkata tunggu sampai dia kuliah maka dia akan menerima semua fasilitas dari Sakura dan juga memakai barang-barang branded pemberiannya.

Ya, Sakura tahu jika Sasuke ingin tetap menggunakan Image orang 'sederhana'nya.

"Baiklah, sebentar lagi aku akan lulus dan aku pasti akan menggunakan barang pemberianmu" Jawab Sasuke "kau tahu kan? Anak sekolahan tidak cocok mengenakan barang-barang mahal, apalagi anak beasiswa sepertiku"

"Aku donatur terbesar di sekolah tempatmu belajar, bahkan kau tidak memerlukan beasiswa itu untuk tetap belajar disana atas perintah ku"

"Jangan marah mommy, kau tahu apa tujuanku kan"

"Ya, ya, ya"

"Mommy"

"Hmm"

"Bisakah kau menginap disini malam ini? Temani aku" pinta Sasuke secara tiba-tiba.

Sakura menatap pemuda itu lama, menaikkan sudut bibirnya Sakura dengan senang hati menganggukkan kepalanya "tentu saja"

Setelahnya yang terdengar hanyalah suara senda gurau antara Sasuke dan juga Sakura.

.

.

.

Disisi lain, Itachi duduk diruang kerjanya sembari menatap foto pernikahan antara dirinya dan juga Sakura yang dipajang di dinding dengan ukuran besar.

Mengusap wajahnya kasar, Itachi menghela napas untuk yang kesekian kalinya.

"Maaf" bisiknya pelan, jika saja dia bisa mengulang waktu maka semuanya tidak akan menjadi seperti ini dan Sakura juga tidak akan berubah. Ini semua salahnya.

.

.

.

TBC

Ayo buat cerita yang lebih serius dengan konflik, jangan cerita mature mulu :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MONEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang