01

927 95 52
                                    

#Day1
#Ngo

( Ngo=bodoh)

Peraturan gw, beri vote dan koment terlebih dahulu.

Seorang pria kecil tengah heboh dikursi penonton, dia bertepuk tangan dan terkadang berteriak penuh semangat.

Sedangkan yang disoraki begitu merasa risih berat dan mendongkol hati. Alih-alih dia tersemangati malah matanya menatap tajam ke arah pria kecil penuh semangat tadi.

" Leo ! Leo ! Leo !....Semangat !!! Terus !!!!......" Soraknya kegirangan.

Hingga pertandingan pun usai, pria kecil tadi langsung berlari ketengah lapangan basket untuk menghampiri satu pemain idolanya.

" Phi Leo !, Selamat, kalian menang, dan phi, phi Leo sungguh hebat !. " Serunya sambil mengulurkan dua jempolnya.

Setelah itu, pria kecil itu membuka tas selimpang hitamnya dan mengeluarkan satu botol air mineral dan selembar handuk kecil, kemudian menyerahkannya ke kapten basket tersebut.

" Ini phi, phi Leo pasti haus." Ujarnya tapi...

Brakkk....!!!

Orang itu tidak mengambil namun malah menepis kasar pemberiannya.

" Sudahku bilang jangan berada didekatku apalagi memberi segala perhatian untukku, aku tidak butuh !. Pergi sana !."  Usirnya pada pria kecil itu.

Tapi pria kecil itu tidak tersinggung sama sekali, dia malah tersenyum dan berkata...

" Baiklah, aku tau phi Leo pasti lelah. Kalau begitu, semuanya aku pergi dulu na, sekali lagi selamat untuk kemenangan kalian. Dan phi Leo beristirahatlah. Aku pergi...bye....". Ucapnya riang dan berlalu pergi.

Salah satu teman menepuk bahu sikapten yang nampak berwajah masam.

" Sudahlah, dia hanya memberimu semangat dan bukan membunuhmu. " Beritahu sahabatnya.

" Aku tau, tapi tidak usah sampai seperti ini, memalukan." Ucap Leo dengan wajah keruh dan pergi setelah melepas rangkulan.






Keesokan harinya,

"Fiat !!!!...." Teriak Natsu sambil berlari menghampiri pria kecil yang bernama Fiat.

" Ada apa?" Tanya Fiat malas tanpa menoleh, dia masih sibuk membolak-balikkan buku resepnya.

" Hei...huh...huh...kau....hhhh sedang apa? Huh huh..." Tanya Natsu dengan nafas terengah.

" Aku sedang memikirkan akan membuat menu apa untuk makan siang yang akan ku berikan pada suamiku nanti." Beritahu Fiat dengan senyum manis terpatri dibibirnya.

" Suami? Hei...apa kau sedang demam atau mabuk? Melihatmu saja dia seperti tidak rela apalagi memakan masakanmu. Apa kau tidak lelah setiap kau memberinya detik itu juga dia membuangnya? Sadarlah kawan." Ucap Natsu mengingatkan sahabat bucinnya ini.

Senyum yang tadinya begitu riang kini perlahan meredup, ditutupnya buku resep itu dan memalingkan wajah sendunya keluar jendela kaca.

" Aku tau, dan aku sadar dia membenciku, tapi aku mencintainya. Aku juga berharap suatu saat nanti dia akan mau menerima apa yang aku berikan, tak perduli itu makanan atau pun pengorbananku." Ucapnya sedikit bergetar.

Tak tahan melihat sahabatnya begitu rapuh meski terlihat kuat, Natsu mendekat dan memeluk Fiat, memberi kekuatan padanya.

" Bersabarlah lebih lagi Fiat, aku juga berharap dengan apa yang kau yang kau impikan. Semangat na..?"

Jam pulang kuliah pun kini tiba, semua mahasiswa dan mahasiswi berhamburan menuju gerbang.

Seorang pria mungil bernama Fiat kini sedang celingak-celinguk menanti datangnya sang pujaan hati, ditangannya terdapat dua bungkus makanan buatannya.

Setitik Cinta, Sebelanga DukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang