Broken

1.2K 103 13
                                    

Annyeong 😆🍭


















"Ahh..." Jungkook mendesah lega saat pelepasan yang kesembilan kalinya ia dapatkan. Ia memang tidak bisa berhenti jika sudah bergairah seperti ini. Apalagi tubuh Lisa itu sangat menggoda dan menggemaskan di saat bersamaan.

Setelah mendapatkan keinginannya ia berpindah tempat menjadi berbaring disampingnya gad--wanita itu.

Menjadikan tangannya sebagai bantalan dan menatap Lisa yang masih setia menutup matanya dikarenakan pingsan di tengah permainan. Mungkin wanita itu terlalu lelah dijadikan alat pemuas nafsu.

"Ck! Sangat lemah.. di sentuh sedikit saja sudah teler!" 

Tring.. Tring..

Tangannya meraba nakas samping tempat tidur untuk mencari ponselnya.

"Apa?"

"

Bisa tolong ke markas sekarang Jungkook?"

Jungkook berdecak. "Ada apa?"

"Seseorang mencoba mencoba menipu dan menjadi maling disini."

"Wow! Mainan baru rupanya." Ia mengangguk sebentar." Baiklah aku kesana."

Setelah memutuskan sambungan telepon ia bergegas menuju markas yang biasa ia datangi.

Tapi sebelum itu ia sudah berpesan pada maid Disana untuk mengurus Lisa saat wanita itu bangun.

                               ©©©

Lisa mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan retina mata pada cahaya yang masuk.

"Apa ini?" Ia memegang kepalanya saat merasakan pening.

Lalu memutuskan untuk bangun dan melihat sekitar. "Ini dimana? Ini bukan kamarku."

"Ini---" lalu otaknya bekerja dan berputar mengingat kejadian kejadian yang ia lalui.

Mulai dari awal ayahnya yang ingin menjualnya sebagai tebusan hutang dan memilih Kabur dan berhasil, berhasil masuk dalam kandang serigala lalu berakhir diculik dan di jadikan jalang dadakan disini dan ber ending ia pingsan saat pria itu menjadikan boneka pemuas nafsunya.

Ya, ia ingat semuanya--- pria itu! Pria yang bernama Jungkook itu yang membuatnya berada disini.

Lalu pandangannya teralihkan pada baju yang berceceran awalnya ia menyangkal dan tidak percaya hal ini namun, ia nyata saat ia sadar bahwa dirinya tidak memakai sehelai benangpun ditambah lagi darah yang berceceran. Oh! Jangan lupakan pangkal pahanya juga sakit.

Deg!

Ia telah rusak! Mahkota yang ia jaga selama ini diambil dengan tidak berperasaannya oleh pria bajingan itu.

"Hiks! Eomma... Aku gagal!"tangisannya pecah pecah saat itu juga. Ia sudah berusaha Menutup mulutnya agar tangisan yang ia buat tidak menimbulkan suara. Namun, sepertinya tidak berhasil karna setelahnya wanita itu malah memukul kepalanya sendiri dengan keras.

Tangisan dan kekecewaan pada dirinya terlalu besar saat ini.

"Dasar bodoh! Murahan! Kau kotor Lisa!" Ia menyalakan dirinya sendiri.

Ini terlalu buruk. Ia merasa seperti wanita murahan yang berada di club yang di jual kepada kakek tua.

Nafasnya tesendat sendat akibat tangisannya yang kuat. Walaupun hatinya tak sekuat itu. Memegang dadanya sendiri lalu mencengkram kuat disana. Nafasnya terasa sesak seolah ada yang menahan disana. Tak membiarkan ia bernafas dengan tenang.

Mr. MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang