Taste [01]

1K 70 1
                                    

Brakkk..

"Kakak!"

Relyon terkejut mendapati adiknya,wajah adiknya yang basah,matanya yang sembab dan bajunya yang kotor terkena tinta cat,spidol,dan juga telur serta tepung.

"Cellio..."

Relyon memeluk adiknya dan mengusap punggungnya, tidak peduli dengan bajunya yang terkena noda-noda.

"Astaga, kenapa keadaan mu bisa seperti ini??"

"Hiks.. kakak, mereka bilang aku ada karena--"

"shttt!"

"udah ya?cup..cup.. jagoan kakak. Udah ga usah di dengerin anggap aja itu bisikan setan, oke?"

"Tapi kak, apa yang di katakan mereka benar?"

"RELYON!!!!"

Suara keras terdengar dari lantai bawah, Cellio terkejut dan mengeratkan pelukannya pada sang kakak.

"Lio di sini dulu ya?"

Cellio menggeleng,ia ingin ikut. Iya takut terjadi sesuatu pada kakaknya.

"Aku mau ikut!"

"RELYONNN!!"

Relyon segera turun ke lantai bawah, meninggalkan sang adik yang malah terduduk di lantai dingin kamarnya.

.

.

.

"buatkan aku makan siang"

"baik" tetapi sebelum beranjak ke dapur, tangan Relyon di cekal.

"ada apa?"

Cup...

'Shit!apaan nih?' -batin Relyon

Herza menempelkan bibirnya di bibir plum milik Relyon.Tanpa di ketahui ada seseorang yang sedang melotot melihat mereka berdua.

 ̄ ̄ ̄ ̄

"Lio!Lio!!"

buntalan lemak itu menggedor-gedor pintu kamar.

Ceklek...

"Erden?kenapa kemari?" ya itu Erden,anak kecil yang di adopsi Herza.

"Daddy,Mommy mua mua!!" Cellio menatap bayi 4 tahun itu tidak paham, Erden geram dan mempraktikkan kejadian yang di lihatnya.

Erden mencium pintu di sampingnya, "Erden itu kotor jangan di cium pintunya!"

"Kakak si lemot! ish."

'eh, tunggu sebentar? mommy Daddy mua.. mua?hah?maksudnya?!!'

"ayo kakak! cepet ke dapul!"

di sini Cellio udah bebersih tubuh dan ganti bajunya,tapi masih di kamarnya Relyon.

.

.

.

"Maaf?bisa kamu singkirkan tanganmu dari pinggangku?aku tidak bisa leluasa memasak" ujar Relyon geli sendiri terkena hembusan nafas Herza.

"Kau memerintah ku??" ujar Herza yang masih memeluk pinggang Relyon dan menyembunyikan wajahnya di leher Relyon.

Nahkan,males Relyon tuh kalau gini. Ya sudahlah Relyon pasrah.

🦊🐻

"Daddy!Mommy!!"

Herza menoleh ke arah Cellio yang menggendong Erden.

"Kenapa Erden?"

"Daddy mua mua mommy? No, Daddy! No!!!" menekankan kata-kata terakhirnya, bayi itu protes kepada Ayah angkatnya. Seenaknya saja Ayahnya itu mua mua mommy kesayangannya Erden! ENGGAK! ERDEN TIDAK TERIMA!!

"Kenapa tidak boleh?dan itu bukan urusanmu"

"DAD!! HE'S MY MOM! DON'T TOUCH HIM!"

"Kalau aku mau, aku bisa saja melakukannya" Herza sengaja memanas-manasi putranya.

"F*UCK"

Relyon menyentil jidat Erden, anak itu suka sekali mengumpat. "Erden ga mau dengerin Mom ya??" Erden tersenyum namun mengusap-usap jidatnya.

"Maaf Mommy!"

"Kak, aduh tolongin dong ini Erden berat!"

Plak..

"Aww!" bukan main, panas banget pipi Cellio di tampar Erden. Bocah itu kecil-kecil begitu tenaganya jangan di remehin.

"Udah Za, kamu juga manas-manasin anakmu segala"

"Salah?dia juga siapa?kamu cuma milikku dan ga boleh orang lain, termasuk Erden jelek!"

Apa?jelek?wah ngajak perang ini namanya, Erden rasanya ingin arghhh... ingin mencekik Daddynya itu!

"ERDEN TIDAK JELEK!"

Chu~~

Cellio membawa pergi Erden ke kamarnya, sebelum bayi itu mengamuk.

TBC
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄
Relyon dan Cellio itu tinggal di rumah Herza. Relyon memang selalu di perintah seperti itu oleh Herza,namun akan berubah menjadi bucin ketika ada Erden. Sengaja,pria itu memanas-manasi bayi itu.

Tasté - HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang