Taste [02]

734 67 1
                                    

"RELYON!"

'Apa lagi sih?pagi-pagi buta sudah teriak-teriak'

"Yakhh, kau jangan suka teriak pagi-pagi! Erden dan Cellio masih tidur. Nanti mereka terbangun."

"Masa bodo,cepat buatkan aku sarapan."

"Tidak mau"

"Ya sudah,kau ikut bersamaku di kantor seharian."

"Lalu Cellio dan Erden?"

"Cellio sekolah di antar supir,Erden biarkan saja dia di rumah"

"Hei, dia masih bayi. Tega sekali kau meninggalkan anak sendiri di rumah sebesar ini dengan 5 lantai, kau mau anak itu celaka?"

"Ya biar saja aku tidak peduli"

'Apa katanya tadi?biarkan saja?astaga Relyon salah mengganggap penolongnya ini. Ternyata dia seorang iblis,ck'

"mommy!"

Erden berjalan lunglai dan kepalanya hampir terbentur di sofa,untung saja Relyon cepat menangkapnya.

"Mommy, di rumah saja! jangan ikut Daddy ke kantor"

"Hey, bocah. Memangnya kau siapa hah?!" suara Herza meninggi membuat Erden ketakutan memeluk Relyon.

"Haish kau ini bener-bener, dia masih kecil jangan kau bentak seperti itu.''

"Terserah"

"Ya sudah ayo berangkat"

"Tapi aku belum ganti pakaian masa ke kantor pakai baju tidur?"

"Bukan urusanku,cepat!"

Lagi-lagi Relyon pasrah di seret sama Herza.

 ̄ ̄ ̄ ̄

"Haus!"

di sinilah Erden dan Herza sekarang di ruangan kerja Herza.

"Bentar ya, mom buatin dulu"

"Mau kemana?" suara dingin menginterupsi pendengaran Relyon.

"Emm... aku mau ke kantin siapin air panas" Relyon menoleh ke arah Herza yang menatap tak suka.

"Jangan pernah keluar dari ruangan ku!"

"Bicit, kau banyak memerintah ck" tak peduli Herza yang akan marah besar padanya. Ia menggendong Erden dan keluar dengan membanting pintu ruangan Herza.

.

.

.

Erden asik mengemut botol susunya di pangkuan Relyon,tiba tiba saja seseorang duduk di sampingnya merampas botol susu Erden.

"HEI! MY BOTTLE!!" pekik Erden kesal,kenapa sih Ayah angkatnya ini selalu saja mengusik ketenangannya?

"Za, balikin botolnya!"

"Ga"

"Balikin Za!" ujar Relyon, mencubit pinggang Herza. Beberapa karyawan yang melihatnya terkejut,berani sekali pemuda itu mencubit atasan mereka?

"Aishh iya iya" Herza mengembalikan botol susu Erden dan di balas tatapan sinis dari si empu.

Botol susu Erden telah habis,bersih tak bersisa. Bayi itu menyender di dada Relyon, sepertinya ia mengantuk.

"Abis minum susu malah mau bobo" Relyon mencoel pipi gembul Erden.

Dalam hati Herza membatin senang. Tidak ada lagi yang merecokinya dengan Relyon.

"Sini biar aku saja yang gendong"

Astaga,para karyawan wanita menjerit dalam hati melihat atasan mereka itu. Bagaimana tidak? Herza seperti papa hot idaman para wanita.

Sayang sekali Erden tidak mau di gendong oleh Herza. Ia masih takut sebab di bentak tadi pagi.

"Erden di gendong papa nya dulu ya?"

Erden membuka matanya perlahan, "Dad, no touch my mom!" lagi Erden memperingati Ayahnya.

Herza mengambil alih paksa Erden, membuat bayi itu merengut kesal. Ah sudahlah lebih baik tidur,kapan lagi ya kan di gendong oleh Ayah angkatnya?

"Jaga mata kalian!" ujar Herza dengan suaranya yang teramat dingin dengan aura tidak bersahabat.

Herza tahu sedari tadi banyak pasang mata memandang binar ke arah paha mulus milih Relyon. Maka dari itu, Herza tidak menginginkan Relyon keluar dari ruangannya. Ia takut kesayangannya di terkam sama karyawan sendiri.

"Pakai ini" acuh Herza melempar jasnya ke arah Relyon, dan berjalan jauh dari sana.

🦊🐻


"Kakak!!"

Cellio yang masih berseragam sekolah dengan brutal membanting pintu ruangan Herza.

'kenapa sih gak kakak,ga adek. Hobi banting pintu,kalau rusak siapa yang ganti??!'

Mata Herza memicing, Cellio menggaruk tengkuknya sambil tersenyum canggung. "Maaf aku enggak sengaja kak" ucapnya membungkuk 90° ke arah Herza.

"Hm"

"Mengapa kau kemari Cellio?"

"Ini kan sudah jam pulang sekolah kak" benar,sekarang sudah pukul 12.45 jam pulang sekolah Cellio.

"Ah iya kakak lupa"

"Selalu saja seperti itu melupakan adik sendiri, giliran ekhemm gak lupa"

"Maksudmu apa hm?"

"Ahahaha kak stop geli!" Cellio berguling ke kiri dan kanan karena geli perutnya di gelitik.

"Ih mau ikut main geli geli juga!" Erden turun dari pangkuan Herza,dan ikut menggeltik Cellio.

"Ahahahaha kakak, mommy geli!Hahaha!" Herza terusik dengan suara ketawa berisik di ruangannya.

Relyon menoleh, "Hei kau tidak ingin bergabung?"

"Tidak"

Halah,omongannya tidak tapi kakinya melangkah ke arah tikar ikut berbaring dan menggelitik Cellio dan Erden.

Semoga selalu tetap seperti ini, tawa bahagia yang menghiasi ke empatnya. Ya semoga.


TBC
 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tasté - HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang