Pintu toilet terbuka menampakkan sosok perempuan bersama beberapa orang lainnya. Terlihat perempuan tersebut berkacak pinggang. Dengan kasar dia melemparkan jaket pink yang koyak di beberapa bagian.
"Nih jaket lu, inget ya culun. Lu tuh ga cocok pake barang warna cerah lu tuh cocoknya pake warna yang abu kek hidup lu tuh abu" ucap perempuan itu sarkas.
"By the way, udah sore nih. Mandi gih" lanjut perempuan tersebut.
Tak lama dua laki - laki muncul dari belakang perempuan tersebut sambil membawa ember berisi air kotor bekas pel di tangan mereka masing-masing. Segera mereka mengguyur air tersebut ke seira yang sedang meringkuk di lantai toilet.
Seira terkejut, berusaha melindungi tubuhnya menggunakan kedua tangannya. Tapi tetap saja, air tersebut membasahi tubuh Seira.
"Yah dia basah kuyup guys. Inget perkataan gua. Kali ini baru gua kurung seharian di toilet. Kalo lu masi berani lagi, bakalan lebih dari ini" sentak perempuan tersebut.
Rombongan itu keluar dari toilet menyisakan Seira seorang diri. Seira berusaha bangkit, tak lupa memungut jaket yang sekarang sudah tak layak pakai. Seira keluar dengan langkah pelan menuju kelas
Terlihat kelas kosong tidak ada siswa yang tersisa. Yang tersisa hanyalah tas Seira di mejanya yang penuh coretan. Seira berjalan menuju mejanya kemudian memasukkan jaket ke dalam tasnya. Setelah merapikan barangnya, Seira berjalan keluar kelas. Tujuannya sekarang hanya ingin pulang.
Selangkah demi langkah kakinya bergerak. Beberapa saat kemudian kakinya berhenti didepan pintu yang disebut rumah. Menghela nafas panjang, Seira memberanikan diri membuka pintu rumah.
"Seira pulang" ucapnya pelan. Sebuah buku terlempar menghantam tubuhnya.
"Dari mana saja kamu" sentak seseorang yang melempar buku tersebut.
"Bagus ya kamu, udah mulai nakal ya sekarang. Tadi guru kamu nelpon, kamu bolos sekolah. Tas ada di kelas tapi kamunya gatau kemana. Sekarang pulang baru sore basah kuyup begitu" ucapnya sambil berkacak pinggang
"Ga ada makan malam buat kamu begitupun besok ga ada sarapan. Sana kamu masuk kamar instrospeksi diri, belajar. Mama papa ga ada ya ngajarin kamu bolos." Lanjutnya
Seira hanya terdiam dan berjalan sambil menundukkan kepalanya menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, Seira segera membersihkan dirinya.
Waktu demi waktu kian berlalu. Tak terasa hari sudah menunjukkan pukul 10 malam. Lampu dirumah dimatikan satu persatu menandakan penghuni rumah akan tidur. Seira segera membereskan meja belajarnya. Tak lupa dia juga menutup pintu kamarnya.
Dengan semangat dia meraih handphonenya. Tak lupa juga dia memasang earphone ditelinganya. Seira membuka sebuah platform kemudian menyambungkannya ke voice channel.
"Raaa akhirnya kamu on juga" sapa seseorang dengan riang
"Kami nungguin kamu online loh" sahut yang lain
"Iya bener Ra, kami gamau mulai kalau kamu belom online. Ayok Ra sini kita main" ajak seseorang
Senyum terbit di wajah Seira. Terlihat kebahagiaan muncul pada dirinya. Dengan penuh ceria, Seira pun menjawab lawan bicaranya.
"Ayok kita main"
Irenne
Jumat, 19 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Two
Teen FictionSuara pintu terbuka terdengar hingga kamar Seira. Seira segera terdiam dan membeku. Tak lama, suara pintu tertutup kembali terdengar. Helaan nafas lega keluar dari mulutnya, kali ini dia tidak ketahuan. Mulut kecilnya kembali berbicara dengan benda...