2

4 0 0
                                    

Althea ashivy ~

Setiap hari memang selalu menjadi hari yang melelahkan untuk Thea, namun kini nampak berbeda ketika Jaya singgah dalam hidupnya, ya sejak hari itu Jaya jadi sering mengunjunginya. Mengajak nya bercerita mengenai segala macam hal Thea hanya mendengarkan namun sesekali ia juga tertawa dengan tingkah ingin tahu nya,
Jaya adalah anak yang polos untuk usia 17 tahun namun satu hal yang mengganjal di dalam benak Thea adalah mengapa Jaya selalu datang dengan luka di wajah atau lengannya. Gadis itu tak berani bertanya karena memang itu bukanlah hak dirinya ia hanya ingin menjaga privasi pelanggan, tapi mungkin tak apa jika bertanya sedikit nanti.

Pagi ini akan menjadi pagi yang sama untuk Thea, bekerja, bekerja ,dan bekerja hingga dirinya mati mungkin.

'Putra bungsu keluarga Agnibrata yang selama ini di sembunyikan viral karena paras tampanya'

'Mengenal keluarga kolongmerat Agnibrata yang disebut sebut memiliki paras menawan sukses mencuri perhatian'

Peep...

Thea mematikan televisi miliknya, sudah jengah dengan segala tontonan yang hampir semua isinya tentang 'putra bungsu keluarga Agnibrata'. Memangnya Ia siapa? Sepenting apa dia? Memang jika harta dan fisik yang berbicara itu beda jadinya. Thea malas jika harus berurusan dengan keluarga kolongmerat.

Thea melihat kearah jam dinding yang ternyata telah menunjukkan pukul 07.30.

"AAAAAAAAAAA MAMPUS GUE TELAT!" Gadis itu bergegas pergi menutup pintu rumah dengan sedikit bantingan. Tidak ada waktu lagi Ia akan telat 15 menit jika begini.

Thea berlari terpontang panting hingga tak menyadari seseorang memanggil namanya dan ikut berlari dengannya.

"THEA ! HEH ANJIR GUE PANGGIL DARI TADI BUKANNYA BERHENTI LO!" Lelaki itu ikut berlari tepat disamping Thea yang juga masih berpacu dengan waktu.

"GUE BAWA SARAPAN BUAT LO .. BERHENTI DULU BENTAR NAPA GUE CAPE HARUS LARI LARI GINI!"

Thea melirik kearah lelaki itu, rupanya ia membawa sebuah paper bag yang ia yakini berisi berbagai macam makanan. Tangannya terulur dan mengambil paper bag dari lelaki itu tak peduli dengan keadaan kedua nya yang masih berlari. Lagi pula siapa yang menyuruhnya berlari?.

"LO BOLEH BERHENTI SEKARANG KAK DIKA, MAKASIH BUAT SARAPANNYA NTAR GUE MAKAN SEKARANG GUE UDAH TELAT BYE !"

Thea menambah kecepatan larinya meninggalkan lelaki bernama Dika yang mulai menghentikan pergerakannya. Dengan nafas yang tak beraturan, dirinya tersenyum sambil melambaikan tangan.

"JANGAN LUPA MAKAN SIANG NANTI HATI HATI DI JALANNYA !"

Dika menatap kepergian Thea hingga gadis itu menghilang dari pandangannya. Memberi sarapan untuk gadis itu sudah menjadi rutinitas wajib hariannya, bagi Dika sosok gadis itu sangat spesial untuknya jangan tanya sejak kapan atau kenapa karena Dika pun tidak mengetahuinya.

Yang Ia tahu hanyalah, mereka yang pertama kali bertemu di sebuah toko bunga tanpa disengaja. Berawal dari sapaan hangat sedikit bercengkrama kecil mengenai bunga mawar karena keduanya pun menyukai bunga indah namun berduri itu. Dika ingat sangat jelas beberapa kata yang Thea lontarkan pada saat itu.

"Kakak tahu? Bunga mawar itu sebenarnya jahat hanya saja dia tutupi dengan kecantikannya. Karena pada kenyataan nya yang cantik dipandang selalu menyakitkan, mereka mempunyai banyak duri yang tanpa sadar menyakiti orang disekitar nya" Thea mengambil setangkai bunga mawar merah dan mengamatinya dengan sedikit intens.

"Tapi bunga mawar juga menandakan rasa cinta dan kasih sayang, orang bilang jika seseorang memberi mu bunga mawar maka orang tersebut sangat lah berharga bagi dirinya"

Thea tersenyum kecut mendengar tuturan yang keluar dari mulut Dika.

"Iya, cinta selalu penuh dengan keindahan dan luka sama kayak bunga mawar ini."

Di saksikan oleh mentari yang perlahan tenggelam di setiap detiknya Thea banyak mengutarakan pendapat dirinya tentang bunga mawar meskipun pada akhirnya yang ia beli bukanlah bunga mawar, melainkan seikat bunga kamboja Ia bilang, Ia akan memberikannya kepada sang ayah sebagai hadiah.

Sebelum gadis itu berlalu, Dika sempat menghentikan langkahnya kemudian memberikan setangkai bunga mawar kepada nya. Rasanya Dika ingin mengenal gadis itu lebih jauh sebab Dika tahu jika Ia tengah kesepian, Dika ingin menemaninya agar gadis itu tidak merasa kesepian lagi, entah mengapa perasaan seperti itu tiba tiba saja muncul dalam benaknya. Dilihat nya Thea mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Jika bunga mawar adalah tanda cinta dan kasih sayang, terus kalo ada orang yang baru kita kenal tiba tiba ngasih kita bunga mawar itu tandanya apa?"

Dika terdiam mendengar pertanyaan dari gadis dihadapannya, tiba-tiba saja dirinya menjadi kaku dan sedikit salah tingkah sebab dirinya pun tak tahu Ia hanya ingin memberi.

"Gue cuman mau bilang makasih udah dateng, lain kali dateng lagi kesini yah anggap aja bunga mawar ini sebagai tanda pertemuan kita" Pada akhirnya hanya itu yang dapat Dika lontarkan.

Ketika waktu senja mulai terlihat, disaat itu lah tanpa mereka sadari ikatan takdir mulai terikat diantara kedua nya. Mereka jadi sering bertemu karena toko bunga Dika tidak jauh dari cafe tempat Thea bekerja, mereka sering kali bertemu untuk makan siang bersama atau pulang bersama jarak tempat tinggal mereka pun berdekatan.

Pertemuan singkat itu membawa rasa hangat untuk Dika, dirinya mulai mengenal sosok Thea secara perlahan. Kali ini Dika bukan lagi ingin menjadi sosok yang menemani nya melainkan Dika ingin ia menjadi sosok pelindung untuknya, melindungi Ia dari segala bahaya dunia luar.

Ingatan masa lalu itu membuat Dika tersadar dari lamunannya, ada sedikit getaran dihatinya yang membuat bibir tipis itu tersenyum hingga menampakkan semua deretan giginya yang rapi.

"Gue gak mau berharap lebih sama Lo tapi gue gak bisa bohong kalo keberadaan Lo buat gue bahagia." Gumam Dika sebelum akhirnya Ia membalikkan badan dan pergi.

To : Thea <3

Jangan lupa makan siang, gue gak ke toko hari ini karna harus pergi ke kebun ngambil stok bunga yang habis, tapi nanti gue jemput lo kok gue janji.. anak gadis bahaya pulang sendiri sekarang banyak orang jahat berkeliaran.

Pokoknya jangan dulu pulang kalo gue belum dateng.

Kalo gue belum dateng tunggu nya di dalem cafe jangan di luar.

Inget yah !.



****

Next >

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Althea Ashivy - Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang