Chapter 1

96 23 1
                                    

Hello! Ini Fanfic Jaedo pertama aku, maaf kalo banyak salah kata atau gaya penulisan yang kurang pas. Hope You Like It!

_________________________






Ada beberapa jenis cara seseorang bersikap pada Manusia lainnya, dengan memanusiakan Manusia atau memperlakukan Manusia Seperti anjing

Kebanyakan dari mereka tidak terlalu mengerti kesetaraan derajat manusia bahkan ketika manusia itu sendiri memiliki Dosa menumpuk di jiwanya

Tidak peduli jiwanya kotor atau paling suci pun, mereka memiliki hak yang sama. Kedudukan yang setara sebagai sesama Manusia

Tapi kadang Manusia banyak menyimpang dari hakikat kesetaraan hidup. Cenderung merasa paling baik dan lebih baik dari apa yang menurut mereka salah

Dan Kim Doyoung menyaksikan sendiri Fenomena mengerikan itu, hanya karena Tetangga Lelakinya berpacaran dengan sesama Jenis

Hanya karena mereka saling mencintai, banyak warga berkumpul menghakimi, beberapa melempar batu atau bahkan melempar hal hal yang ada di sekitar mereka

Umpatan kasar, juga kata kata menusuk yang terus menerus mengatakan bahwa ini akan membawa bencana. Bahwa ini adalah kutukan bagi Negara mereka

Cinta di perlakukan selayaknya sampah di mata orang orang yang merasa paling benar, hanya karena saling Mencintai dan dua orang lelaki babak belur itu harus di buat sampah lumpuh begini?

Bukankah orang orang yang merasa benar itu sama Bejatnya dengan Mereka berdua?

"Kenapa disini? Masuk kedalam, sudah malam tidak baik melihat pemandangan seperti ini." Sang Ibu, Kim Taeyeon. Duduk di sampingnya. Mengelus lengan sembari tersenyum teduh

Doyoung menyandarkan kepala di bahu Ibunya, matanya tidak lepas memperhatikan segerombolan orang yang kini menyeret sepasang Kekasih Homoseksual itu entah kemana "Apa arti Kesetaraan manusia untuk Ibu?"

Taeyeon melirik, menepuk punggung Putranya pelan "Bukankah setara artinya sama? Itu berarti kita semua sama, setara tidak ada perbedaan. Jika ada perbedaan seharusnya itupun bisa menyatukan kita."

Putranya terdengar menghela nafas "Tapi yang aku lihat Beberapa manusia yakin mereka yang paling tinggi."

"Aduhh sayang jangan buat Ibu pusing dengan perkataan seperti itu, sudah ayo masuk masuk nanti kamu masuk angin."

Doyoung tertawa, menggandeng Ibunya kembali ke dalam rumah "Masak apa hari ini?"

"Emm Ayam goreng kesukaan anak Ibu yang paling manis."

"Aku Tampan lho." Begitu sampai tawa mereka terdengar mengisi rumah besar itu

Jika bisa dikatakan Hidup Doyoung lebih dari berkecukupan, Ibunya yang baik dan penuh kasih sayang juga Ayah yang senantiasa memenuhi kebutuhan mereka entah secara Materi atau perhatian dan kasih sayang

Bukankah Doyoung beruntung?

Tidak juga masih ada yang mengganjal dengan dirinya, fakta bahwa ia mengalami apa yang tetangga mereka alami

Tidak bohong Doyoung menyukai seorang lelaki dan lelaki itu jelas Normal, tidak seperti dirinya.

___________________

"Bunny! Selamat Pagi, astaga manis sekali sih sini sini aku mau Cium."

Doyoung bergeser cepat, langkah kakinya semakin lebar menghindari kelakuan Absurd sahabatnya di depan gerbang sekolah. Bukan apa apa, tapi Astaga semua orang memperhatikan mereka

Keep Calm And Loving You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang