Di sudut kota yang sempit dan penuh sesak, berdiri sebuah rumah kecil yang tampak rapuh. Di dalam rumah itu, seorang gadis bernama Pixy menjalani kehidupan yang sederhana dan miskin. Meskipun kehidupannya keras, Pixy selalu menemukan cara untuk tersenyum dan berharap.
Malam itu, setelah seharian bekerja keras membantu ibunya menjual kue di pasar, Pixy merasa sangat lelah. Ia duduk di ranjangnya yang sederhana, memandangi bintang-bintang yang bersinar di langit malam melalui jendela kecil di kamarnya. Di sela-sela rasa lelahnya, Pixy menghela napas panjang, berharap suatu hari nanti kehidupannya akan berubah menjadi lebih baik.
"Suatu hari nanti," bisiknya pada dirinya sendiri, "aku akan menemukan petualangan yang akan mengubah hidupku."
Dengan pikiran itu, Pixy akhirnya terlelap dalam tidurnya. Ia tidak menyadari bahwa malam itu adalah awal dari petualangan besar yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Dalam tidurnya, Pixy mulai bermimpi. Mimpinya terasa begitu nyata, seperti dia benar-benar berada di dalamnya. Ia merasa seperti sedang jatuh melalui awan-awan lembut, melayang-layang tanpa arah. Perlahan-lahan, awan-awan itu mulai memudar, dan Pixy merasakan tanah di bawah kakinya.
Ketika ia membuka matanya, Pixy terkejut melihat dirinya berada di tempat yang sama sekali berbeda. Rumput hijau yang lembut di bawah kakinya, pepohonan besar dengan daun-daun berkilauan, dan langit yang cerah tanpa polusi kota. Di sekelilingnya, bunga-bunga yang bercahaya dan makhluk-makhluk aneh yang tampak seperti peri terbang ke sana kemari.
"Apa ini?" bisik Pixy sambil menggosok matanya, mencoba memastikan bahwa ia tidak sedang bermimpi.
Tiba-tiba, suara lembut terdengar dari belakangnya. "Selamat datang di Brouseland, Pixy."
Pixy berbalik dan melihat seorang peri kecil dengan sayap transparan yang bersinar. "Brouseland? Di mana itu?" tanya Pixy bingung.
"Brouseland adalah dunia lain, dimensi yang berbeda dari tempat asalmu," jawab peri itu dengan senyuman hangat. "Namaku Elara. Kami telah menunggumu."
"Menungguku? Tapi kenapa?" tanya Pixy, masih merasa bingung.
Elara melayang lebih dekat, menatap Pixy dengan mata penuh harapan. "Kami membutuhkan bantuanmu, Pixy. Desa kami dalam bahaya, dan kami percaya bahwa kamu adalah orang yang bisa membantu kami melindunginya."
Pixy merasa campuran antara ketakutan dan kegembiraan. Bagaimana mungkin dia, seorang gadis miskin dari kota, bisa membantu di dunia yang begitu ajaib ini? Namun, ada sesuatu dalam mata Elara yang membuatnya merasa bahwa ini adalah takdirnya.
"Baiklah," kata Pixy akhirnya, dengan suara yang mantap meskipun hatinya berdebar kencang. "Aku akan mencoba membantu."
Elara tersenyum dan mengangguk. "Ikuti aku. Aku akan membawamu ke desa dan memperkenalkanmu kepada orang-orang yang akan bekerja bersamamu."
Pixy mengikuti Elara menyusuri jalan setapak yang dipenuhi bunga-bunga bercahaya. Meskipun ia merasa takut dan tidak pasti, ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya. Ia tahu bahwa petualangan besar telah dimulai, dan tidak peduli apa yang akan terjadi, ia akan memberikan yang terbaik.
Dengan semangat yang baru, Pixy melangkah ke dalam dunia baru yang penuh dengan keajaiban dan misteri. Tanpa ia sadari, malam itu bukan hanya mimpi, tetapi permulaan dari perjalanan yang akan mengubah hidupnya selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJEREMBA NABASTALA
AdventureDi sebuah malam yang sunyi, kehidupan Pixy, seorang gadis miskin yang hidupnya penuh perjuangan, berubah secara misterius saat ia terbangun di sebuah dunia. "Pixy, kau pasti bingung," ujar Lili, salah satu anggota Pasukan Keamanan Strategi, sambil...