快乐阅读!
Sebenarnya, awalnya (name) sudah lumayan curiga sama Suna Rintarou ini. Dari pertama kali ketemu saja, mimik wajahnya sudah tidak betul..
Tapi, sebenarnya, (name) tidak menyangka bahwa pria itu seburuk ini.
"Ya, kemarin dulu, dia sempat pergi ke klub malam sekitaran pukul 10, terus ke hotel sama seorang wanita ke hotel pada pukul 12. Setelah itu-", "Tidak perlu, nanti berkasnya ku baca sendiri." Potong (name), membuat detektik swasta itu mengangguk.
"Ini, simpan kembaliannya." (name) memberi pria itu sebuah amplop berisi uang. Entah berapa jumlahnya, tapi (name) yakin itu sudah lebih dari cukup. "Terima kasih, nona."
♡☆♡
Baru saja pulang dari kerja, (name) sudah harus disambut dengan kesialan. Padahal, hari ini (name) sudah lelah, mau pulang buat istirahat malahan jadi semakin lelah.. dan kesal.
Tentu saja kesal, siapa yang tidak kesal kalau pulang-pulang, tiba-tiba ada perempuan ketawa ketiwi sama suami di ruang tamu? Malah mereka duduk bersampingan, terus dekat sekali.
Begitu (name) dan Suna saling menatap selama beberapa lama, keheningan itu di putuskan oleh si perempuan itu. "Eh, Rintarou-kun, gue udah baikan nnih, pulang dulu ya." Katanya, sebelum berdiri dari sofa, dan berjalan melewati (name) yang masih berdiri membeku didepan pintu.
"Sudah makan?" Tanya Suna, membuat (name) sedikit kesal, sejujurnya. Anggap saja memang Suna tidak suka sama (name), tapi tetap saja, mereka sudah menikah.
Setidaknya, jelasin lah perempuan tadi siapa.
"Udah. Minggir, mau mandi." Balas (name) dengan dingin, membuat pria itu sweatdrop. "Ohh, gitu." Ucapnya dengan lembut. Suna jelas bingung, karena dia tidak merasa bahwa dia ada bikin sesuatu yang salah.
Ralat, maksudnya, dia itu tidak bikin sesuatu yang salah yang (name) tahu. Tapi sayangnya, dia tidak tahu aja bilang (name) sudah nyuruh orang buat selidikin.
Tidak lama kemudian, (name) sudah selesai mandi dan sekarang sedang tengah-tengah memakai skincare nya. Walaupun ia terlihat santai, sebenarnya dari tadi,
(name) terus memikirkan tentang perempuan itu. Dan akhirnya, (name) memutuskan untuk mengambil berkas yang dari detektif tadi, terus baca ini-itu.
Yang tadi cewek nya kelihatan beda. Tidak kayak yang difoto sini. Berarti, Suna sama orang lain lagi? Eh— iya juga, kata detektifnya dia suka ganti-ganti, tidak setia sama satu orang.
Jujur saja, kalau misalnya sebelum menikah sama (name), Suna tidur sama perempuan lain itu tidak terlalu bermasalah bagi (name). Tapi, setelah menikah pun dia tidur dengan perempuan?
Terlebih lagi, saingan (name) bukanlah seorang wanita yang dianggap "sehebat" (name). Bagaimana tidak sih, (name) cukup terkenal di dunia bisnis kantoran, karena kinerja nya.
"Murahan." Ucap (name) dengan lembut, sebelum menaruh kertas-kertas kembali kedalam berkas. "Udah?" Tanya Suna, yang tiba-tiba memasuki ruangan, melihat (name) hanya menggunakan pakaian tidurnya, langsung saja terundang 🌚
Ia mulai mendekati istrinya, dengan maksud untuk "bermain", padahal kemarin barusan.
Namun, yang berbeda adalah kali ini dirinya dihentikan oleh (name). Bahunya didorong dengan kasar oleh wanita itu. "Najis banget, tau?" Katanya, membuat Suna kaget seketika.
Bingung juga, tentunya.
"Kamu tuh tidur sama perempuan lain. Yang waktu itu katanya ada kerja, makanya gak pulang makan. Tapi kamu bohong." Ucap (name), membuat Suna semakin terkejut saja. Dari mana (name) tahu?
Bentar, dia salah bertanya. Kalau dipikir-pikir lagi, memang (name) terlihat seperti tipe yang bakalan mencari tahu tentang latar belakang orang..
"Maaf.. awalnya cuman pengen minum-minum sama teman, tapi—", "Terserah. Aku gak peduli kamu mau ngapain, intinya sekarang kita jangan tidur sekamar. Jangan ikut campur sama urusan aku. Kalau boleh cerai nanti, baru kita cerai." Potong (name).
Ya cerai, kalau misalnya (name) sudah merasa bahwa sudah waktunya untuk cerai.
"Jangan begitu dong, pasti kamu tau kan, kalau dulu sebelum nikah aku sering tidur sama orang? Habis nikah baru sekali itu kok.." Jelas Suna, membuat (name) semakin kesal saja.
"Terus yang tadi siapa?" Tanya (name), "Yang tadi itu hanya sepupu sayang.." Jelas Suna, membuat (name) mengangguk pelan.
"Terserah. Pokoknya, nanti kita cerai. Aku gabisa sama tukang selingkuh." Tegas (name), membuat Suna sweatdrop. Baru pertama kali dirinya di beginikan sama wanita.
Karena masalahnya, biar dari SMA, ciwi-ciwi itu semuanya pada bucin sama dia. Intinya, siapapun yang lihat Suna itu langsung saja kayak poof, jatuh cinta. Jadi, yang lain itu dia anggap sudah biasa.
Tapi sama (name) bagaimana ya..
Malahan, dia ditolak keras. "Padahal hanya satu kali, gue udah rencana tobat buat lo.." batinnya.
Tapi selingkuh tetap selingkuh. Mana kalau lebih dari sekali ya makin parah, lah.
结束
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suna Rintarou !
Fanfiction[ ONGOING ] PLAY SERIES - SUNA RINTAROU RATE 15+ Play, bermain bisa diartikan kedalam banyak hal. 2021年11月2日 START