prolog

12 2 0
                                    

Ini hanya cerita fiksi dan maaf apa bila ada yang tidak nyambung karena aku baru membuat cerita ini pertama kalinya🙏Mohon dimengerti. Cerita ini cerita hasil dari karangganku sendiri tidak ada yang aku copy dari karya orang lain.
.
.
.
.
.
.
.

.

.

.

.                                                                      





" nak jangan sedih ayah akan baik baik saja jadi kamu jangan sedih ya ayah akan selalu berada disisimu, dihatimu".sambil tersenyum kearah putri kecilnya yang kini dia berada dirumah sakit karena sang ayah sakit parah entah sakit apa.

" tapi... yah... aku... rasa aku ingin ikut bersama ayah saja aku gak mau didunia ini tanpa ayah yah". Ucap gadis itu sambil menangis tepat disambil tempat tidur sang ayah.

" jangan gitu ah... anak ayah kan kuat jangan sedih lagi ya kalo kamu sedih ayah juga sedih melihatmu seperti ini sayang". Tangannya memegang pipi anaknya yang udah basah karena air mata yang terus mengalir dimata sang putrinya dan mengusap air matanya yang jatuh dipipinya.

" sayang dengarkan ayah ayah memiliki hadia buat kamu sayang pas ulang tahunmu sayang tapi enggak sekarang karena hadianya lama banget dibuatnya jadi harap tunggu sebentar ya sayang" ucap sang ayah sambil tersenyum dan tangannya yang masih mengusap pipi basah putrinya.

" aku gak butuh hadia apapun dari ayah yang aku butuhkan ayah yang selalu disisiku yah aku...." ucapannya terjeda karena gak sanggup melihat ayah tercintanya berbaring lemah diatas kasur rumah sakit sedangkan ayahnya hanya melihat putrinya sangat terpukul dan bersedih karenanya dan gak tega melihat putrinya terus terusan bersedih seperti ini.

"Sayang?." Tanyanya pada putrinya supaya putrinya mau menatap dia.

" iya yah?." Yang masi meluncurkan air mata yang keluar dari kelopak matanya yang udah mulai bengkak karena kebanyakan menangis.

" sayang kamu harus janji sama ayah gak boleh nangis lagi kamu gak boleh mengeluarkan air mata yang sangat berharga itu didepan semua orang karena sampai orang melihat kamu mengeluarkan air mata dia akan berpikir kamu lemah ayah takut kamu akan terus dibully oleh teman temanmu nanti dan terus tidak dapat teman".

" jadi kamu harus janji sama ayah jangn lagi menangis ya sayang putri ayahkan kuat putri ayahkan gak cengeng". Lanjutnya sambil mengulurkan jari kelingkingnya dihadapan putrinya.

" ba...baikk ay..ayah aku janji gak bakal mengeluarkan air mataku dihadapan orang lain". Sambil mengulurkan tangannya dan menunjukan jari kelingkingnya dan mengikatkan pada jari kelingking sang ayah menandakan ikatan janji atau berjanji pada ayahnya.

" nah gitu donk ini baru putri ayah yang imut". Ucap ayahnya sambil tersenyum lebar kearahnya dan mencubit pipi putrinya pelan

"  nah kalo udah janji udah donk jangan sedih lagi senyumnya mana coba ayah ingin liat senyum manismu". Ucap ayahnya sambil menatap putrinya yang sedang menatapnya balik dan gaids itu tersenyum sangat lah manis dari sebelumnya dan senyum itu sangat lah tulus  dan dibalik senyum itu tidak lah sesuia dalam keadaan yang gadis itu rasakan saat ini.

" nah gitu donk senyum itu yang membuat ayah bisa tenang nantinya disana". Ucap ayahnya yang sedang menatap langit langit rumah sakit itu yang agak gelap menandakan udah malam.

" ayah..... jangan bicara seperti itu lagi yah". Gadis sambil menatap ayahnya yang tidak menatap balik kearahnya sambil memeganggi tangan ayahnya yang sudah agak dingin ditangan gadis itu.

" oh ya putri ayah yang imutnya tiada tara ambil ini untukmu berjaga jaga sayang". Sambil menatap kearah putrinya dan menyodorkan sebuah kalung berbentuk hati berwarna sliver.

" ini apa ayah?". Tanyanya pada ayahnya dan mengambil kalung itu gadis itu belum pernah melihat kalung itu sebelumnya dan bertanya tanya di pikirannya.

"Ayah ini kalung apa?.kok aku belum pernah melihat kalung sepert ini sebelumnya selama aku tinggal bersama ayah". Dibatin gadis itu melihat kearah kalung dari pemberian ayahnya untuknya yang udah berada ditangannya.

" kalung ini yang akan menjagamu dan melindungimu nantinya sayang". Sambil tersenyum kearah putrinya

" maksudnya yah?.melingungiku,menjagaku?." Tanyanya yang tidak tau apa maksud dari ayahnya bilang tadi.

" nanti juga kamu tau sendiri saat usiamu udah menginjak 15 tahun kedepan dan akan ada hadia yang ayah bicara tadi hadianya akan datang saat tepat umurmu udah 15 tahun juga sayang". Yang menatap anaknya yang kini wajahnya semakin pucat itu.

 pakai kalung ini dimana pun kapanpun kamu pergi jangan lepaskan kalung itu ya". Lanjutnya yang kini ayahnya menatap kalung pemberiannya untuk anaknya.

" iya yah".  Ucapnya

" pakai kalung itu sekarang soalnya kamu orangnya tlobe selalu pelupa". Sambil terkekeh sedikit.

"Hm..". Hanya deheman dari putrinya lalu memakai kalung dari ayahnya sebenarnya gadis itu belum tau apa kegunaan kalung tersebut?. dan apa yang di maksud ayahnya itu?.membuat dia harus berpikir dengan keras ucapan ayahnya itu.

" nah udah yah". Sambil menatap ayahnya yang udah memasangkan kalungnya di leher putihnya.

" yah?". Panggilnya tapi tidak ada jawaban dari ayahnya yang diam dan keliatan kaku dihadapan putrinya yang dduk di samping ayahnya.

" ayah.......?". Panggilnya sekali lagi tapi tetap hasilnya nihil tidak ada jawaban dari sang ayahnya, walaupun udah menggoyang goyangkan tubuh ayahnya tetap tidak ada respon lagi dari ayahnya, dan gadis itu udah merasakan dinginnya tubuh ayahnya dan wajah ayahnya udah semakin pucat dan gadis itu mencoba memanggil ayahnya lagi.

" yah... ayah.... yahh........". Teriak gadis itu histeris karena tidak ada respon lagi dari ayahnya yang kini dia rasa ayahnya udah benar benar meninggalkannya dan air matanya pun kembali mengalir turun deras dipipinya yang putih, dia lupa dengan janji yang dia buat bersama ayahnya tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My boyfriend life protectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang