.
.
.
Di sebuah gereja di pusat kota Seoul,seorang pendeta terlihat baru saja menyatakan pasangan yang berdiri di hadapannya sebagai suami-istri.Suara riuh terdengar saat mempelai pria mencium istrinya untuk pertama kalinya.senyum bahagia terpancar dari kedua mempelai.semua orang yang hadir terlihat ikut merasakan kebahagiaan pasangan itu.kecuali seorang gadis mungil yang kini duduk di sudut ruangan.
Air matanya terus membasahi pipinya sedari pasangan itu mulai mengucap janji pernikahan.meskipun terus menghapusnya, anehnya air mata itu terus mengalir seolah tidak bisa di hentikan.
"Semua orang pasti berfikir kalau kau baru saja di campakan. ."
Gadis itu menoleh dan baru tersadar kalau sedari tadi ada kekasihnya yang duduk di sampingnya.seperti biasa laki-laki itu memandang nya dengan tatapan teduhnya dan juga senyum manisnya.
Sang gadis terlihat terpaku seperti baru saja menyadari sesuatu.dengan gerakan yang sedikit kasar dia menghapus air matanya.
"Ayo kita menikah Chan. ."ucapnya lirih tapi masih bisa di dengar oleh laki-laki itu.
Laki-laki itu menatap gadis di sampingnya dengan wajah bingungnya, masih tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Ayo kita menikah. ."ucapnya lagi kali ini sedikit keras. membuat orang-orang yang ada di sekitar mereka menoleh dan seketika menjadi heboh.
"Kau yakin?"
"Hhmm.."angguk gadis itu mantap.
***
Kyungsoo melepaskan tangan yang melingkar di pinggang nya.dia menoleh ke arah samping dan mendapati suaminya sudah tertidur.
Dengan pelan dia beranjak lalu memungut baju nya yang berserakan di lantai.seperti malam-malam sebelumnya,dia tidak akan bisa tidur setelah aktifitas malamnya.
Dia menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi dengan senyum kecutnya.rambutnya berantakan, terdapat banyak tanda merah keunguan di leher dan juga dadanya.ini benar-benar definisi kacau yang sesungguhnya,batin wanita itu.
Dia menghela nafasnya sebelum tangannya meraih salah satu botol yang dia sembunyikan di sana.dengan bantuan air kran dia menelan satu butir pil pahit itu.
Dengan enggan dia berjalan ke arah shower sebelum kemudian menyalakannya.dia berdiri di bawahnya membiarkan rasa dingin itu menerpa tubuhnya yang masih terbalut pakaian.
Hampir tiga puluh menit dia berdiam diri di kamar mandi.dia melepaskan semua pakaiannya yang telah basah lalu mengambil bathrobe yang ada di sana.
Dengan tubuh yang sudah setengah kering dia keluar dari kamar mandi.kyungsoo membuka lemarinya, mengambil salah satu piyama untuk dia gunakan.dia menyampirkan handuk kecil pada bahu nya untuk melindungi bajunya dari rambutnya yang masih basah.
Kyungsoo membuka pintu balkon dan berjalan keluar.udara malam itu terasa lebih dingin meskipun sudah memasuki musim panas.kedua tangannya memegang besi pembatas.ia memejamkan matanya membiarkan udara dingin menerpa wajahnya.
"Tidak bisa tidur?"suara berat itu sedikit mengejutkannya.
Tidak perlu menoleh pun kyungsoo tahu kalau itu suaminya.laki-laki itu berjalan mendekat kemudian memeluknya dari belakang.
Sejenak mereka hanya diam menikmati udara dingin malam itu, membiarkan hening diantara mereka.
"Udara nya dingin, ayo masuk . . "ajaknya.
"Sebentar lagi,"
Laki-laki itu menghela nafasnya,"jangan terlalu lama,aku masuk dulu. ."ucapnya kemudian pergi meninggalkan wanita itu di balkon kamar mereka.
.
.
.
Tbc
Next??