Takut akan hal kecil?

629 62 27
                                    

Suasana di gedung sekolah kunugagioka sangat panik, bagaimana seorang iblis yang sering ditakuti oleh banyaknya siswa kini ingin bunuh diri di atap gedung sekolah. heran? Saya juga

Karma akabane, salah satu siswa yang ingin menerjunkan diri dari gedung yang berlantai tujuh itu tidak mau melihat kebelakang maupun kebawah. Karena apa? Takut? Yess good

Ada sesuatu yang ingin Karma hindari saat ini, dan itu membuatnya mengingatkan masa kecil yang suram. Sementara teman-temannya berteriak dari bawah sana, meneriakkan namanya untuk segera turun, namun diacuhkan begitu saja.

Asano Gakushu, saat ini tengah berlari di lorong panjang sekolah. Setelah mendengar kabar dari temannya, bahwa kekasih pujaannya sedang melakukan ritual bunuh diri di atap gedung, dia langsung berlari secepat hembusan angin

'Wuss'

Bagaimana bisa karma melakukan hal seperti ini? Tolong jangan tinggalkan Gakushu lagi, dia tidak mau kesepian karena ditinggal mati oleh Karma. Kalau Karma mati, maka dirinya harus mati juga

Njir mati bareng

Yang ada dipikirannya saat ini adalah cara untuk menggagalkan aksi bunuh diri karma, walaupun nanti gantinya adalah nyawanya sendiri, dia rela!
"KARMAAA!"

Dibawah

"Karma! Turun!" Teriak Nagisa shiota selaku teman baik karma

"Karma-kun! Turunlah! Nanti kubelikan susu stroberi!" Teriak isogai yuuma

....

Menggoda sang setan merah ternyata sedikit susah, mengatakan akan membelikan susu kesukaannya tidak akan membuatnya turun.

"Karmaa! Turun! Jangan bunuh diri disini! Kalau dijurang baru boleh, entar gw ga perlu bersihin mayat lu anj!" Teriak maehara yang sangat sopan, dasar teman lucknut

"Dasar ajg kau maehara!" Teriak balik Karma
Ternyata usaha maehara yang menimbulkan banyaknya emosi kepada Karma, ternyata berhasil membuat setan merah itu ingin sekali menghajarnya habis-habisan

"Hahahawokawokawokwok" Tawa maehara
Dia tau Karma hanya bercanda saja saat ingin bunuh diri, kalian lihat? Karma tidak menjawab satu katapun kepada yang lain. Tetapi dengannya? Hahahah

Sementara Asano berhasil mencapai atap dalam beberapa menit.

"KARMA!" Teriaknya
Orang yang dipanggil menoleh kebelakang, dan menemukan rivalnya

"Kenapa kau melakukan ini? Kau ingin pergi?" Tanya Asano
Sementara Karma terdiam seribu bahasa, Asano masih tetap menunggu jawaban dari kekasihnya

"A-aku... " Karma gugup mengatakan ini
Namun si lipan pernah berpesan kepada dirinya, bahwa dia harus mengatakan sesuatu dengan jujur.

Asano masih terdiam menunggu jawabnya, namun Karma menunduk tidak mau melihat wajah memelasnya:(

'Ayo gih nurut s3tann'

"A-aku ta-takut pada jarum suntik" Asano terdiam mendengar jawaban Karma, ternyata Karma takut dengan hal sekecil ini?

"Apa? Kau takut dengan jarum suntik? Takut akan hal sekecil itu?" Rasanya Asano ingin tertawa saja, berapa umur Karma? Kenapa bisa setakut itu, sampai ingin bunuh diri?

"Diamlah! Kau tidak tau, bagaimana kenangan burukku masa kecil dengan jarum suntik" Karma mengatakannya dengan wajah cemberut, aghhh so cute(*´˘'*)♡

Flashback

Karma waktu kecil:v
Bersama kenangan buruknya

"Okacan, kenapa kita pergi kerumah sakit? Apakah okacan sakit?" Tanya karma kecil
Wajah penuh tanya dan bingung dia tunjukkan kepada sang Ibu

Sang ibu yang tidak tahan melihat wajah anaknya yang unyu, mengatakan tujuan mereka datang kesini

"Karma.. Kau sudah tumbuh dewasa dan rasa ingin tahumu pun semakin tinggi. Ibu kemari bukan karena ibu sakit nak, tapi ingin memberikan dirimu imunisasi" Jelas ibunya

Sang ibu yang tidak ingin anaknya terkena stanting, mungkin dengan memberikan imunisasi dari usianya yang menginjak 6 tahun ini akan cukup menumbuhkan nya seperti anak pada umumnya..

"Imun-nisasi?" Ulang Karma
Wajahnya dengan raut kebingungan membuat saya mimisan, berikan saya tisu

"Hem, nanti setelah di imunisasi, okacan akan membelikanmu susu stroberi! Mau??" Tanya Sang ibu dengan girang

"Emmm mauu! Nanti belikan yang banyak ya kaacan, soalnya nanti kalau karma haus ga mau minum air putih, maunya susu stroberi" Ucap karma kecil dengan bibir manyun

Sang ibu terkekeh mendengar ucapan anaknya, bagaimana dia bisa mengandung anak seimut karma? Jujur saja saat mengidam dulu, dia sering mengidam buah stroberi

"Hahaha iya, setelah imunisasi ya?"

"Siap kapten!" Ucap karma kecil dengan tegas
Tak lupa dengan hormat layaknya bos dengan anak buahnya

Tertawa.. Itulah yang karma rasakan sebelum di imunisasi, namun..

"Huaaa! Kacann! Sakittt! Aku tidak mau di imunisasi!! KACAANNN!!" Sakit itulah yang karma rasakan, jarum yang ia sangka kecil dan hanya mampu menggigit seperti semut kecil, ternyata menggigit seperti seekor Harimau

Sang dokter yang lalai, akibat disenggol oleh perawat lainnya menjadi tidak fokus dengan lengan karma. Jarum suntikan yang akan mengenai targetnya, malah salah. Dan malah mengenai bagian yang salah, darah yang tidak seharusnya keluar itu menjadi semakin banyak.

Sementara Sang dokter panik, karma menangis dengan keras. Sang ibu memeluk putranya dengan erat, menenangkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tetapi tidak mempan:v

Akibatnya, karma kecil trauma dengan jarum, maupun itu jarum suntikan atau yang lainnya. Sampai saat ini dia dengan luka bekas itu masih ada, dan masih dia ingat..

Flashback off

Semua yang berada dibawah diam, karena karma tak lekas turun. Karma masih diam menunduk, dia akan turun jika dia tidak jadi di suntik. Asano yang memanfaatkan kesempatan itu untuk membawa karma turun dari atas sana

"Asano! Lepaskan aku! Kau tidak mau aku bunuh kan?!" Tanya karma
Dia tidak ingin kejadian itu terulang lagi, dia tidak mau

"Mau kau mengatakan apapun, aku tidak akan melepaskanmu" Ucap Asano
Dia yang ingin mengunci karma dengan tangannya, menjadi kesulitan. Karena tenaga karma tidak bisa dibilang kecil

Akhirnya datanglah bantuan, Teman-teman mereka datang untuk mengecek keadaan karma. Dan membantu Asano membawa karma ke UKS

"TIDAK! JANGAN BAWA AKU!! BAWA SAJA SI LIPAN!" Teriak Karma

Sementara mereka semua memegang karma, agar tetap diam di kursinya. Gakushu malah memeluk kepala dan menggenggam tangan karma, demi menenangkan karma ia rela dipukul, dicubit, digigit serah

"Tenanglah hmm, aku ada disini. Kalau kau ketakutan peluklah aku, aku berada disampingmu" Kata-kata penenang itu berhasil membuat karma tenang, bahkan secara tak sadar dia memeluk lipan kesayangnya

"Lipan, jangan tinggalkan aku.. " Ucap karma
Dia seperti menggumam namun terdengar jelas oleh gakushu

"Nahh sudah selesai, kau bisa bangun" Ucap dokternya
Secepat itu? Karma bahkan tidak merasakan apapun, bagaimana bisa tidak sakit??

"Tidak sakit kan?? Makanya jangan berpikir semua orang bisa melakukan kesalahan yang sama dengan orang yang berbeda" Nasehat gakushu, tidak lupa dengan menyentil dahi karma

"Ittai, ck iya-iya dasar lipan busuk" Ejek karma dan langsung berlari meninggalkan Asano yang diam mematung setelah dikatai lipan

"Ha? Lipan? Awas kau setan merah!" Teriak Asano yang juga mengejar karma dari belakang, jangan lupakan backsoundnya lagu Hindia yang aestetod awokawokawokawok

Yeyyy akhirnya berakhir:v

Jangan lupa vote, banyakin komen:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asakaru FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang