1st

5 0 0
                                    

5 tahun kemudian.

Seorang gadis berambut ikal berwarna cokelat terlihat sedang menata perlengkapan untuk berlibur ke suatu tempat, gadis itu bernama Keziah. Dia dan teman-teman nya mengambil cuti libur untuk mengadakan reuni karena sudah hampir 2 tahun mereka tidak bertemu. Masing-masing dari mereka adalah teman masa SMA ada pula yang satu perguruan tinggi.

Dirasa semua perlengkapan sudah siap, dia bergegas menuju ke depan karena sebentar lagi rombongan temannya akan tiba menjemputnya.

“Hei, Keziah!” ujar seorang pria bertubuh kekar bernama Mark sambil membuka kaca mobil.

Keziah tersenyum dan pintu mobil sudah terbuka. Gadis yang usianya kini genap 26 tahun itu disambut hangat oleh teman-temannya, mereka segera melanjutkan perjalanan ke salah satu penginapan di taman kota Portland. 

Satu jam kemudian, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di minimarket membeli beberapa camilan dan minuman. Keziah tidak menyangka akhirnya dia bisa berkumpul lagi dengan teman-temannya tersebut.

“Masih sama.” Celetuk seorang pria yang tiba-tiba berdiri di samping Keziah.

“Ya…” jawab Keziah yang sedang mengambil snack kentang kesukannya.

“Kau juga. Masih terlihat seperti Milo yang aku kenal dulu. And you look better.” Jawab Keziah yang kemudian menuju kasir.

Sementara itu, seorang pria yang sudah berumur sedang menikmati minuman sembari menata beberapa dokumen di kursi luar minimarket.

“Permisi pak, boleh saya duduk disini?” tanya seorang gadis berambut pirang, Irene namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Permisi pak, boleh saya duduk disini?” tanya seorang gadis berambut pirang, Irene namanya. Disusul dengan Andy dan Bianca.

“Ya, silahkan.” Jawab pria itu.

***

“Apa rencana kita akan berhasil membuat Keziah dan Milo akan bersatu kembali?”

“Yah… semoga saja, aku sudah menyiapkan semuanya di Amber.” Jawab Andy.

Mendengar kata Amber, pria itu langsung menoleh ke arah pemuda yang duduk di hadapan nya. Irene yang menyadari gerak-gerik aneh pria itu segera menyikut Andy. Pria itu meletakan dokumen nya dan,

“Maaf, apa saya mendengar kata Amber?”

Ketiga nya saling menatap,

“Iya. Kami akan berlibur ke Penginapan Amber.” Ketus Bianca.

“Lebih baik kalian mencari penginapan yang lain saja, disitu berbahaya.” Pria itu menjelaskan dengan sedikit memaksa.

“Hah… berbahaya? Aku rasa kasus itu telah lama selesai, so tidak akan ada yang mengganggu kami.” jawab Bianca yang sudah kesal.

“Pembunuhnya belum ditemukan, rekan saya tewas saat sedang menangkap pembunuh itu, jadi—“

Mendengar kalimat itu, Andy dan Irene sedikit terkejut. Mereka berdua menuruti ajakan Bianca.

“Ah, sudah lah. Kita pergi dari sini. Teman-teman sudah menunggu di mobil.” Ajak Bianca yang tidak sabar.

Merasa sesuatu akan terjadi, pria tersebut segera memberi kartu namanya ke Andy. Pemuda itu sedikit terkejut saat mengetahui bahwa pria itu adalah seseorang yang bekerja di kepolisian sebagai detektif,

“Thank you Detective David!” ujarnya sambil memasukan kartu nama itu ke tas kecilnya.

Satu jam kemudian.

"Bisa kah kau berhenti mengeluarkan tanganmu ke jendela?" celetuk Ricky ke Bianca.

"Bisa kah kau berhenti mengeluarkan tanganmu ke jendela?" celetuk Ricky ke Bianca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tidak. Toh juga sebentar lagi akan sampai," Jawab Bianca singkat.

"Mungkin dia ingin kehilangan tangannya." sahut Keziah yang membuat Mark dan Milo menggelengkan kepala karena dari dulu dia sering berkata sarkas meski niatnya baik.

Mendengar perkataan Keziah, Bianca segera menarik tangannya, takut apabila tersambar kendaraan lain. Sedangkan Irene dan Andy hanya bisa tertawa melihat tingkah kawan-kawannya itu.

Mereka tiba di penginapan yang sudah dipesan oleh Bianca dan Ricky. Penginapan itu terbuat dari kayu, memiliki dua lantai serta danau di samping kanan nya. Tak lupa dengan beberapa sampan dan boat yang tertata rapi di pinggiran dermaga.

“Yeah! Holyday!” teriak Irene setelah turun dari mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Yeah! Holyday!” teriak Irene setelah turun dari mobil.

“Hei, bantu aku mengeluarkan barang-barang ini.” Ujar Mark setelah membuka bagasi mobil.

Tanpa mereka sadari ada seseorang bersembunyi dari balik semak belukar. Dia menyeringai kemudian mengenakan penutup wajahnya lagi. Orang itu mengawasi gerak-gerik para pemuda itu. Kemudian dia berjalan dan menghilang di balik rimbunan pohon. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Bloody Holyday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang