Yeorin.
Aku menyerbu jalan seperti monster, kemarahan batinku memuncak sepanjang masa.
Beraninya dia?
Beraninya dia?
Oke, jadi dia tidak menginginkan apa-apa lagi, bangun dan katakan padaku, dasar brengsek.
Terakhir kali aku tahu, ketika kau menghabiskan sebagian besar minggu di dalam tubuh seseorang, kau setidaknya berutang kalimat sederhana kepada mereka.
Aku marah. Aku bisa merasakan darahku mendidih di bawah kulitku.
Ku kira ini adalah misi yang tercapai, mengingat aku berkencan dengan Jimin untuk mencoba dan merasakan sesuatu.
Dan aku merasakan sesuatu yang pasti: kemarahan atom termonuklir.
Aku berjalan ke gedungku.
“Selamat pagi, hari yang menyenangkan.” Penjaga pintu tersenyum.
Apa itu?
Aku berpura-pura tersenyum dan terus berjalan. Aku bahkan tidak bisa membuat diriku berbohong dan setuju dengannya.
Jauhi duniaku, aku ingin darah.
Pukul 1 siang, pesanku berbunyi.
Sebuah balasan memantul langsung.
Sekarang . . . tanda seru . . . Apa?
Beraninya dia?
Mataku hampir keluar dari rongganya.
Aku menekan layar begitu keras sehingga aku hampir menghancurkan benda sialan itu.
Persetan denganmu!
Tidak, aku terdengar seperti anak kecil. Aku menghapus pesanku dan menulis lagi.
Apakah kau begitu sangat bodoh sehingga kau tidak bisa melihat keluar dari . . .
Tidak, ku hapus.
Jangan memberinya kepuasan membungkuk ke levelnya. Aku memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam saat aku mencoba menenangkan diri. Jangan biarkan dia mendekatimu. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Casanova
Romance(Completed) Hobi favoritku adalah membuat Choi Jimin marah. Hanya melihat wajah tampan bos-ku memicu sarkasme-ku. Tuhan tahu bagaimana dia mendapatkan reputasi Casanova-nya- jika sejuta wanita menginginkan dia dengan kepribadiannya, apa ada yang sal...