Perjumpaan

6 0 0
                                    

Aku Hilaris, seorang wanita yang berasal dari dunia atas dimana dunia itu dipenuhi cinta,kasih,dan kebahagiaan. Aku hidup di penuhi kasih sayang dan perhatian dari orang-orang sekitarku dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Aku sangat tidak suka dengan kesedihan, ketika ada yang bersedih aku berusaha menghiburnya dan menebarkan energi positif.

Saat itu aku sedang berjalan menuju perbatasan seketika aku melihat sosok tinggi besar, ia terkesan misterius tapi rupawan. Aku pun penasaran dengan dia tapi karena sosoknya yang tinggi dan besar membuatku takut. Dalam hatiku berkata " aku ingin berkenalan denganya tapi dia terliahat menakutkan".

Setiap hari aku selalu ke perbatasan,seiring berjalan waktu aku mendengar desas desus bahwa sosok itu seperti yang aku pikirkan, menakutkan. Frigus namanya,kata seseorang yang sedang berjalan ke perbatasan juga. Ia bilang bahwa Frigus emosian dan banyak yang tidak suka sama dia. Aku yang mendengar akan hal itu tetap tidak percaya.

Suatu saat aku kembali ke perbatasan dan melihat Frigus, ia sedang marah-marah kepada seseorang yang tak aku kenali. Ia juga berperilaku kasar terhadap orang itu, terlintas rasa benci ketika aku melihat itu dan aku rasa cukup untuk tau hal itu saja tanpa mengenalnya.

Setiap aku ke perbatasan Frigus selalu ada di sana, bukan karena aku ingin melihat Frigus tetapi perbatasan sudah menjadi tempat kedua setelah rumah untuk menghabisi waktu senggangku.
Pada saat itu aku ke perbatasan sekalian mengerjakan tugas, tugas yang di berikan cukup mudah tetapi ada suatu hal yang membuatku kesulitan. Aku bingung harus minta tolong sama siapa, tiba-tiba aku teringat bahwa Frigus pandai dalam semua hal, walau ia punya image negatif tapi ia sangat pandai.

Aku pun memanggilnya "Hei...Kamu Frigus kan? Bolehkah aku minta tolong?". Ia pun datang berjalan ke arah aku dan berkata "Iya, apa yang bisa ku bantu?". Aku pun menjelaskan bahwa ada suatu hal di tugasku yang tidak aku mengerti, dan terkejutnya aku dia bisa mengatasinya. Setelah ia menolongku aku pun mengajaknya berkenalan, "Hai aku Hilaris dari dunia atas". Aku mengulurkan tanganku untuk bersalaman, Ia menjabat tanganku dan berkata "Aku Frigus dari dunia bawah." Kita bercerita tentang banyak hal dan dari pertemuan itu rasa benci ku dengan dia sedikit menghilang dan aku juga punya teman ngobrol sekarang. Senang sekali tau bahwa Frigus menerimaku menjadi temannya dan itu membuatku selalu memikirkannya.


__________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIGUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang