𝚃𝚎𝚖𝚊𝚗 𝚃𝚒𝚍𝚞𝚛.

1.2K 110 5
                                    

Malam ini hujan sangat deras, membuat Rose takut dengan suara hujan dan angin yang kencang

Pukul sudah menunjukkan waktu 22.45, namun hujan semakin deras.

sudah ia mencoba lakukan menggunakan earphone untuk mengatasi ketakutannya itu namun tidak mempan

Akhirnya dia mencoba untuk menghubungi kekasihnya untuk datang ke Apartemennya

"Halo, nini udah tidur ya?"tanya Rose menelpon Kekasihnya bernama Jennie, yang ia selalu panggil nini. Panggilan kesayangan

"Iya sayang, ada apa hm?"jawab Jennie dengan nada suara habis bangun tidur

"hmm..ochi ganggu ya?"tanya Rose dengan memanggil dirinya 'ochi'

"Ya ampun ochi, aku otw ke Apartemen kamu sekarang ya"ucap Jennie panik

Tanpa memintanya, sang kekasih sudah paham apa yang diinginkannya

Kring..kringg..

Jennie yang sedang pulas tertidur tiba-tiba ada suara handphone

Ia langsung mengangkat telponnya, tanpa melihat siapa penelponnya

"Halo nini, udah tidur ya?"

terdengar suara sang pujaan hati, membuatnya sedikit tersenyum walau masih setengah sadar

"Iya sayang, ada apa hm?"jawabnya

"hmm..ochi ganggu ya?"

Jennie yang sedang menelpon tak sengaja matanya melihat jendela yang tak sengaja tidak tertutup gorden

Ia baru menyadari kalau diluar sedang hujan, ia sangat mengetahui kalau Rose sangat takut dengan suara hujan

"yaampun ochi, aku otw ke Apartemen kamu sekarang ya"ucap Jennie

Sehabis menutup telpon, Jennie langsung memakai hoodienya dan berangkat naik mobil ke Apartemen Rose

Hujan sangat deras, Rose sedang duduk didekat pintu Apartemennya untuk menunggu Jennie

Ting Tong..

Saat mendengar Bel Apartemennya, ia langsung buka pintunya

Terlihat Jennie dengan Hoodie dengan memakai topi 'kupluk'nya warna hitam

Rose langsung memeluk sang kekasih, dan Jennie membalas pelukan Rose

"Maaf ya, aku tadi gak liat ternyata malam ini hujan"ucap Jennie mengelus punggung Rose

"uhmm..nini, ochi takut. tadi udah usaha biar gak takut, tapi tetep aja ochi takut" ucap Rose

"udah gak usah takut, kan sekarang udah ada aku"jawab Jennie mengecup kepala Rose yang masih berada dipelukannya

Lalu mereka masuk kedalam Apartemen Rose, dengan tetap Rose memeluk Jennie

Mereka masuk kamar dan tidur bersebelahan

Dengan posisi Rose menyender dengan lengan Jennie yang merangkul pundaknya

"Masih takut hm?"tanya Jennie

Rose menggelengkan kepalanya,"tadi ochi emang takut,sekarang ada nini. ochi jadi gak takut lagi"ucapnya lalu tersenyum

"aku sekarang yang takut"ucap Jennie

"Nini takut kenapa?"tanya Rose

"Takut diabetes"ucap Jennie

"k-kamu diabetes kenapa?, sejak kapan?, kok ga pernah ngasih tau?"tanya Rose

"Aku diabetes soalnya tiap hari liat senyum kamu"gombal Jennie

"nyenye..dasar gombal"ucap Rose menyubit pinggang Jennie

"ck yah..kok aku dicubit si?, aku maunya dicium"ucap Jennie

"ihh banyak minta..cium tembok aja sana"ucap Rose

"tembok dingin, kalau kamukan hangat. menghangatkan hati aku"ucap Jennie

"ihh nini gombal mulu"ucap Rose yang terlihat pipinya memerah setelah mendengar gombalan dari sang kekasih

CUP..

Satu ciuman mendarat dipipi Jennie, setelah itu Pipi mereka berdua sama sama Merah seperti kepiting rebus

"udah tidur ya sayang"ucap Jennie mengelus kepala Rose

"iya nini makasih ya, udah bikin ochi gak takut lagi malem ini"ucap Rose

Waktu sudah menunjukkan waktu Pagi, Jennie tersadar kalau disamping sudah tidak ada kekasihnya itu

Ia membuka matanya, benar. Rose sudah tidak ada diranjang

Jennie keluar kamar mencari keberadaan Rose nya

Terlihat Rose sedang memasak didapur, Jennie menghampiri sang kekasih

"Morning baby"ucap Jennie memeluk pinggang Rose dari belakang

Cup..cup..

Dua kecupan mendarat dipipi Rose

"Morning, nini nya ochi"ucap Rose dan membalikkan badan ke arah Jennie

Lihat muka Jennie yang sehabis bangun tidur dan rambut masih berantakan adalah candu bagi Rose

"Kamu buat apa hm?"tanya Jennie

"Buat sarapan roti, nini mau kan?"tanya Rose

"Apa si yang aku gak mau kalau buatan kamu hm"ucap Jennie

Rose melotototi Jennie,"Dasar gombal terus ih"

Jennie terkekeh dan mengacak acak rambut Rose  setelah melihat wajah Rose berekspresi lucu seperti itu











My Possesive GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang