untuk pertama kalinya Taehyung melihat sisi Jungkook yang tak pernah terlihat.
Senyum ramah Jungkook tak lagi terukir pria itu tersenyum namun berbeda dengan biasanya tatapannya merendahkan dengan dagu terangkat congkak.
Setiap dia bersuara hanya kata-kata kejam yang keluar.
Bahkan Taehyung sendiri tidak percaya bahwa Jungkook mampu mengatakan hal seperti itu.
Bukankah Jungkook sangat menyayangi Ibunya lantas kenapa dia menghina serta merendahkan wanita tersebut dengan perkataan kasar.
Setelah kejadian itu Taehyung baru tahu bahwa pria yang bertemu dengan Jungkook tempo hari adalah pamannya sendiri Byeon Ki.
Jungkook melengos setelah menabrak bahu Byeon Ki dan hingga saat ini Jungkook melarang siapapun memasuki kamarnya.
Taehyung menunduk ia menatap lima nampan makanan yang memenuhi depan pintu kamar Jungkook, para pelayan hanya meletakkannya didepan pintu kamar.
Lama Taehyung menatap pintu kamar Jungkook ia tidak bersuara, Taehyung ingin mengetuk pintu kamar Jungkook namun, ia merasa takut karena Jungkook mungkin masih kesal dengan kejadian kemarin.
Untuk sekian kalinya Taehyung mengurungkan niatnya dan kembali kedalam kamarnya sendiri.
Hingga larut malam Jungkook juga tidak membunyikan lonceng yang terhubung ke kamar Taehyung.
Taehyung melirik jam dinding yang menunjukkan jam 3 malam, apa Jungkook tidak mengalami mimpi buruk.
Ia tidak bermaksud berharap Jungkook agar mimpi buruk tapi Taehyung Khawatir saja dan lekas bisa melihat Jungkook.
Taehyung mengetuk-ngetukkan jarinya pada besi jendela, Mansion sedikit bergetar karena hujan lebat — Taehyung dapat melihat beberapa pohon terbawa angin, ditambah lagi lampu juga padam. Kilat menyambar dimana-mana.
Lilin Taehyung juga hampir habis. Taehyung berniat untuk pergi mengambil lilin yang berada dilaci meja namun, matanya tidak sengaja melihat siluet hitam yang berada di luar.
Taehyung kembali berbalik ia menurunkan lilinya agar tidak terlihat dari luar, dan menutup sebagian tirai.
Tapi ketika dilihat-lihat kembali bahu dan proporsi tubuh yang seperti itu Taehyung merasa sangat familiar.
Orang itu berjalan di tengah hujan dengan mantel hitam menuju pintu utama, Taehyung melirik hutan di belakang gudang apa pria itu baru saja dari sana.
Apa yang dilakukannya ditengah hujan badai seperti ini.
Tidak lama kemudian samar-samar Taehyung mendengar gemerisik di sekitar koridor, segera Taehyung meniup lilin di bawah kakinya menekan sumbu lilin agar asapnya hilang dan kembali ke atas ranjang dengan posisi tidur menghadap pintu lalu menutup matanya — Taehyung melakukan semua itu tanpa sadar.
Jantung Taehyung tiba-tiba terhenti begitu mendengar pintu kamar terbuka, suara gemerisik gesekan mantel terdengar jelas serta hawa dingin yang mendekat, Taehyung dapat merasakannya dengan sangat jelas.
Taehyung memilih untuk tetap menutup matanya, mencoba mengatur napasnya agar terlihat seperti seseorang yang sedang tidur.
Jauh didalam sana ia merasa takut, tanpa sadar genggaman tangan Taehyung menguat pada selimut — didalam kesunyian ia tercenung.
ini Jungkook.
Tanpa melihat pun Taehyung tahu ini adalah Jungkook.
Ini aroma Jungkook, apakah dengan membuka mata adalah pilihan yang tepat? Atau Taehyung hanya terus seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HouseMaid. [KookV] [On Hold]
Fanfiction"Setelah mengetahui semuanya kenapa kau masih bertahan?" Taehyung memperhatikan bibir Jungkook yang bergerak pelan, jari Taehyung terangkat menyentuh bibir tersebut. Dia menatap mata Jungkook. "Karena aku tidak pernah melihat apa yang mereka bicarak...