Wiu...Wiu...Wiu
Suara sirine ambulance yang membuat kota menjadi bising. Telah, terjadi kecelakaan maut. Semua korban dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk di beri penanganan.
Rose sangat khawatir, ia mendengar kabar bahwa adik nya menjadi korban kecelakaan tersebut.
Dengan segera Rose menuju rumah sakit tempat adiknya, ia melihat banyak orang yang tengah menangis. Apakah itu keluarga korban kecelakaan? Rose mengira hanya adik nya saja yang menjadi korban.
Rose duduk di sebelah bibi parubaya yang tengah menangis, "bibi, keluarga dari korban kecelakaan?" ibu itu mengangguk dan memeluk Rose.
"Aku takut, anakku menjadi korban kecelakaan itu. aku tidak bisa membayangkan jika ia meninggalkan ku" bibi itu terus menangis dipelukan Rose.
"aku juga bi, aku hanya tinggal bersama adikku. jika ia tidak selamat, aku akan sendirian menghadapi dunia yang kejam ini" batin Rose sambil memeluk ibu itu.
Tak lama dokter keluar dari ruanganya, "untuk keluarga dari korban, saya harap kalian banyak berdoa dan meminta keselamatan pada Tuhan"
"Dokter bagaimana keadaan adikku?" ucap Rose
"Mari ikut saya ke ruangan saya, akan saya beritahu bagaimana keadaan adik anda. Apakah dia yang memakai seragam sekolah?" ucap Dokter
Rose mengangguk, dan mengikuti dokter tersebut keruangan nya. Rose deg deg an, tentang keadaan adiknya itu.
"jadi, adik anda mengalami luka yang sangat parah di bagian kepala dan tulang lengan kirinya remuk" dokter menghela nafas, sangat berat memberitahukan keadaan adik Rose.
"dan kemungkinan selamat hanya 10%, tapi saya berharap ada keajaiban untuk adik anda selamat" Tangisan Rose pecah, dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia akan ditinggal adiknya.
padahal lusa adalah hari ulangtahunnya, Rose permisi untuk keluar dari ruangan dokter. Rose memilih menetralkan keadaan di rooftop rumah sakit.
"Tuhan jangan ambil dia, aku akan kehilangan dunia ku jika engkau mengambil nya" ucap Rose dengan air mata yang membasahi pipi nya.
"Setelah Appa dan Eomma bercerai, aku hanya punya ia sebagai penyemangat ku untuk hidup" lirih Rose dan memejamkan matanya.
Dada nya sangat sesak, "dunia kejam"
***
Hari ini, hari ulang tahun adik Rose. "selamat ulang tahun adikku, terima kasih kamu telah menjadi semangat hidupku selama 18 tahun" ucap Rose meletakan bunga mawar di atas nisan.
Ya, Rose telah kehilangan adik nya. Tepat, pukul 03.16 adik nya telah pergi selama lama nya.
Rose terus menangis di atas makam adik nya, "Jisung aku mencintaimu, maaf kan aku jika belum bisa menjadi kakak yang baik untuk mu"
Setelah banyak mengucapkan kalimat terakhir di makam adik nya, ia beranjak pergi. Pikirannya sangat kacau, tidak ada lagi alasan untuk ia tetap hidup.
Orang Tua nya pun menghilang setelah bercerai waktu Rose umur 10 tahun. Rose harus banting tulang sendiri demi Jisung.
Rose berhenti di pagar jembatan, ia mulai merenggangkan tangan nya dengan hujan yang terus membasahi dirinya.
Rose naik ke pagar jembatan dan akan segera melompat. "Jisung, kakak akan ikut dengan mu. Tuhan maafkan aku" Rose memejamkan matanya.
Namun sayang, Tuhan lebih sayang kepada Rose dan tidak akan membiarkan dia mati. Ada seorang laki laki menghalangi aksi bunuh diri.
"KAU GILA?! MATI TIDAK AKAN MENYELESAIKAN MASALAHMU" Bentak dia kepada Rose.
Rose hanya diam saja, "BAGAIMANA KELUARGA MU JIKA TAU KAU MATI SIA SIA"
"Keluarga ku saja tidak peduli denganku" guman Rose, "Aku sendirian, ku mohon biarkan aku pergi dari dunia ini"
laki laki itu memeluk Rose, "jangan buat hidupmu sia sia dengan bunuh diri"
***
halo! ini pertama kalinya ikut event ini.
seneng bangett!! untuk tahun ini
aku ikut partisipasi di event ini!yea i hope u like ma story guys
happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH #ChanRoséCreationFest
FanfictionAU | ANGST | #monochromance Sebuah kejujuran memang pahit, sepintar apapun dan selama apapun menutupi sebuah kesalahan akan tercium juga. Sesuatu yang telah di perbuat harus ada pertanggung jawab nya. Dan harus di lakukan, tidak memandang siapapun...