Happy Reading💙
"Balik sama gue Ki" ajak Galang kepada ku.
Kebiasaan Galang selalu seperti itu memperlakukan ku seperti orang tua ku saja.
Galang Mahendra. Di bilang badboy tidak goodboy pun rasanya tidak terlalu tepat untuknya.
Dia jenius kadang aku iri dengan kepintaran nya apalagi didalam bilang Matematika, salah satu musuk bubuyutan ku.
Menampilanya pun biasa saja tidak urak urakan, dia lelaki yang cukup rapih menurutku. Tetapi dia sangat malas mungkin itu termasuk badboy nya hanya sedikit sih.
Tidak terlalu populer, karena dia sedikit ansos. Kehidupan nya hanya didalam kamar bermain game dan bermain bersama ku.
Tampan? Cukup tampan sih walaupun memiliki beberapa jerawat diwajah nya.
Cukup perkenalan untuk Galang sekarang giliran ku.
Yuki Sukma Sashimita.
Nama ku memang seperti itu ada unsur budaya nya mungkin aku tidak terlalu tahu. Ayah ku yang memberikan nama itu.
Yuki perempuan bertubuh agak gembul, kulit nya sawo matang dan 2 gigi gingsul yang membuatnya sangat manis.
Pintar? masih pintaran Galang jauh malah. Tapi kalo rajin lebih rajinan Yuki.
Aku dan Galang memang sudah berteman sejak lahir mungkin. Ulang tahun kami saja tidak jauh berbeda hanya beda 2 hari saja, dan lebih tua Yuki.
Galang kadang ia disuruh oleh orang tua untuk menjaga ku, harus pulang bareng. Menjaga ku saat sekolah takut aku bolos dan membuat masalah.
Sebaliknya orang tua Galang pun menyuruhku untuk mengawasi Galang.
******
Saat ini Yuki sedang berada dikamar Galang dengan tubuh telungkup memainkan handphone nya. Sedangkan yang sang pemilik kamar sedang sibuk bermain game.
Katanya sih dia bermain game menghasilkan uang. Ngejokiin gitu, sudahlah aku tidak mengerti masalah seperti itu.
Niatnya aku ingin mengerjakan tugas matematika bersama Galang memamfaatkan otak pintar nya itu.
"Lang bantuin gue dongg" pinta ku pada Galang dengan muka melas ku.
"Siniin buku lo"
Dengan cepat Yuki membuka tas nya dan memberikan buku matematika beserta tugas sekolah nya itu.
Galang pun langsung mengerjakanya. Tidak lama. Bayangkan 10 soal Galang hanya mengerjakan nya selama 25 menit.
Sedangkan Yuki bisa 2 hari 2 malam. Entah kenapa otaknya itu tidak bisa berteman dengan angka angkaan.
Kadang Yuki sampai menangis mengerjakan tugas matematika karena tidak menemukan jawaban yang ada.
Dan Galang lagi Galang yang menyelesaikan nya. Sudah biasa, toh Galang tidak keberatan.
"Makasi Galangg" senangnyaa Yuki tugas matematika nya sudah selesai.
Setelah itu mereka berdua keluar dari kamar Galang.
Galang pergi ke kamar mandi sedangkan Yuki ke dapur yang dimana keluarga Galang sedang berkumpul.
"Aduh aduh ini yang pacaran betah amat dikamarnya" celetuk Bi Eti, tante nya Galang.
"Iya nih dunia serasa milik berdua, yang lain nya mah ngontrak" timpal ibu Galang dengan candaan nya.
"Ih engga kok, Yuki ngerjain tugas Bi bukan pacaran tau!!" bantah Yuki
"Masa sih sampe pintu kamar nya ditutup" celetuk Bi Eti. Haduh Bi eti anda emang agak sedikit menyebalkan yahh
"Biar lebih fokus ngerjain tugas nya Bi" balas Galang yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Huh untung saja ada Galang yang membantu nya.
"Iya deh iyain aja bisi pundung" sahut Ibu Galang terkekeh.
Galang segera menyeret tangan ku keluar dapur itu sebelum banyak godaan yang keluar dari mulut mulut ibu ibu itu.
"CIEE"
"PACARAN LAGI NIH"
"CEPET HALALIN YA BANG"
sahutan itu sudah yakin berasal dari ibu ibu yang sedang merumpi di dapur.
Cepet halalin? Gila aja gue baru 15 tahun lulus
SMP aja belum.
TBC
Jangan lupa vote⭐and koment💬
Jangan jadi siders juga yaaa😘☺
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPUPU ZONE
Teen Fiction❗JANGAN PLAGIAT. MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI❗ Semua hari aku lakukan bersama nya, 15 tahun mengenal dia. Aku kira semua tentang nya sudah ku ketahui, ternyata tidak ada satu hal yang membuat perasaan ku tak menyadari arti perasaan itu. .