1-- Awal Bertemu Kembali

6 3 1
                                    

  Di Sore hari yang indah kala itu ada seorang remaja sedang asyik berjalan pulang dari sekolah. Ditengah jalan dia berhenti karena melihat disebrang jalan yang iya lewati terdapat toko pernak pernik rambut. Ya dia adalah Sania Marselia siswa kelas 11 Mipa yang mempunyai jabatan sebagai ketua disalah satu Organisasi yang ia ikut. Kemudian dia mengunjungi toko pernak pernik tersebut, dia mengelilingi toko dan menemukan satu barang yang amat sangat dia inginkan barang itu adalah penjepit rambut bermotif Bunga Matahari. Namun sayang penjepit itu tersisa satu dan ketika Sania akan mengambilnya ada laki-laki yang lebih dulu mengambilnya dan tidak tau dia siapa.

  Sania kecewa kemudian bertatapan dengan laki-laki itu, alangkah terkejutnya ia ternyata dia adalah teman sewaktu SMP nya dulu yang bernama Dirga Samudra. Dirga pun tidak kalah kagetnya ternyata wanita disampingnya adalah orang yang pernah ia suka namun tak pernah ia ungkapkan karena ia takut akan ditolak dan lebih-lebih sania adalah orang yang belum mau memikirkan hal semacam itu. Mereka berdua sama-sama terkejut karena sudah sangat lama mereka tidak pertemu bertemu hal tersebut mengakibatkan suasana diantara mereka sedikit canggung hingga Dirga membuka suara dengan menyapa dan bertanya bagaimana kabar Sania. Lama-lama suasana canggung diantara mereka mulai hilang dan Percakapan mereka terus berlanjut sampai disuatu pertanyaan yang dilontarkan Sania membuat Dirga diam seketika. Sania bertanya untuk siapa penjepit rambut tersebut, didalam hati Dirga berbicara penjepit ini untuk Mu karena aku tau kau sangat menyukai semua barang yang berbau bunga matahari. Namun Dirga berdilah jika penjepit yang akan dia beli motif bunga matahari tersebut untuk sang adik tersayang.

  Keesokan harinya saat berangkat sekolah ketika Sania membuka pintu rumah dia mendapat sekotak paket kecil yang didalamnya terdapat surat yang bertuliskan "Ini barang yang kemarin hendak kau beli namun aku dulu yang mengambilnya, aku berikan untukmu karena sepertinya kau sangat menyukai barang tersebut. Saya menunggumu nanti malam di Cafe Flamboyan untuk merayakan acara ulangtahunku yang ke 17, semoga kamu bisa datang. Dari Dirga" Sania kaget dan bertanya-tanya mengapa barang tersebut Dirga berikan kepadanya? Bukankah barang tersebut dia beli untuk adiknya? Dan Apa? Tiba-tiba dirga mengundangku untuk hadir di acara ulangtahunnya. Disisi lain saat malam hari setelah dirga pulang dari toko pernak-pernik rambut betapa bahagia nya Dirga setelah sekian lama bisa bertemu dengan wanita yang dulu pernah ia sukai bukan hanya dulu bahkan sampai sekarang. Dia tak mensia-siakan kesempatan tersebut untuk bisa bertemu kembali dengan Sania, dia menemukan ide dengan memberikan penjepit rambut tersebut kepada sania sekaligus memberi undangan untuknya yang kebetulan beaok malam adalah pesta ulang tahun ke 17 nya. Tuhan masih berpihak padanya dengan barang yang dibeli kemarin dia bisa mempergunakannya untuk bisa bertemu kembali dengan Sania, Dirga sangat bersyukur.
  Kembali ke Sania yang telah membuka kotak kecil tersebut, setelah dia bertanya-tanya dia segera berangkat ke sekolah dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Ketika jam menunjukkan waktu istirahat dan akan pulang sekolah dia menengok jadwal kegiatan Organisasi yang dia pegang ternyata hari itu tidak ada jadwal rapat, Sania bersyukur karena bisa menghadiri acara teman semasa SMP nya. Setelah bel pulang sekolah berbunyi Sania bergegas pulang, di tengah lapangan dia menabrak laki-laki dia adalah Hendra Syahreza teman satu SMA Sania sekaligus tim satu organisasi. Hendra bertanya mengapa Sania terburu-buru pulang bukankah hari itu ada rapat kecil khusus Inti Organisasi untuk membahas acara terdekat mereka, Sania bingung harus pergi rapat atau ke acara birthday temannya. Sania memutuskan untuk menunda rapat dan menghantikannya besok hari karena hari ini ia tidak bisa. Menurut Hendra entah kenapa sania tiba-tiba membatalkan rapat nya beda sekali dengan Sania sebelum nya, namun hendra mengiyakan walaupun sebenarnya Hendra kecewa baik dalam segi tim maupun dalam segi seorang pengagum rahasia. Disisi Sania pun merasa aneh mengapa dirinya lebih mementingkan acara ulangtahun temannya daripada tanggung jawabnya sendiri sebagai ketua, tetapi sania tidak ambil pusing dan bergegas menuju luar sekolah tanpa memikirkannya kembali.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca..🍀
Semoga Enjoy dengan cerita ini😊

   ~Berlanjut ke bagian 2~

 

Bulan Malam Yang IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang