Aderald Mingyu Kim
Aldora Wonwoo JeonDisinilah Wonwoo berada,meringkuk duduk kesusahan diatas single sofa. Dimana tak hanya kakinya yang pegal namun seluruh tubuhnya. Harusnya ia tak kegirangan setelah Mingyu memintanya untuk tinggal bersama dalam sebuah ruangan kecil dengan minim penerangan. Bibirnya mengerucut lucu,lagi-lagi mulutnya merapalkan makian pada pria yang tak berperasaan yang tengah duduk disana yang sudah lima jam hanya berkutat dengan laptopnya,tanpa menghiraukan kehadirannya. Seandainnya ia tahu,Wonwoo sudah ingin berbaring di lantai lantaran tak kuat duduk di kursi berjam-jam. Bahkan ia tak tahu lagi harus berbuat apalagi,sudah satu jam yang lalu ponselnya kehabisan batre.
"Tidurlah" perintah Mingyu memecah keheningan masih tidak manatap Wonwoo,membuat gadis itu mendengus kesal. Apa Mingyu buta? Bagaimana bisa menyuruh dirinya tidur padahal tak ada tempat sama sekali. Wonwoo menegakkan duduknya mencari-cari kemungkinan tempat untuk sekedar merebahkan tubuhnya yang lelah,tentu saja tak ada apapun di ruangan itu,kecuali dua single sofa,meja,dan juga almari.
"Kemarilah"
Deg
Wonwoo menelan ludah. Namun detik berikutnya ia mematuhi perintah Mingyu,meski langkahnya ragu. Pikirannya kacau bercampur penasaran. Otaknya hampir saja mesum mengetahui dimana mereka berada sekarang,dan jangan lupakan hanya ada mereka berdua dalam ruangan sepi itu. Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang,Wonwoo gugup,apakah akan terjadi hal-hal mustahil seperti saat ia tengah berhalusinasi.
"Duduklah" Mingyu menepuk single sofa dimana ia duduk sebelumnya. Dengan ragu Wonwoo duduk. Kini di depannya tampak layar laptop yang berjam-jam Mingyu tatap. Matanya membola sempurna sesaat kemudian berkedip cepat beberapa kali. Kepala Wonwoo mendadak pusing.
"Bantu aku menyelesaikan berkas-berkas itu"
"Mataku lelah"lanjutnya tanpa perasaan. Rahang Wonwoo terjatuh. Ia menatap Mingyu dan layar secara bergantian. Bibirnya mendadak kelu,suaranya menghilang entah kemana.
Huffftt
Wonwoo menjatuhkan kepalanya diatas meja Mingyu. Berkali-kali ia membuang nafas sebal. Rasanya Wonwoo ingin memutar waktu dimana ia akan memilih pulang ke rumah tanpa ke'GR'an dengan apa yang Mingyu ucapkan. Wonwoo sangat menyesal sekarang. Mau tidak mau gadis itu harus menyelesaikan berkas yang sudah menunggunya,dengan masih mengutuk pria yang kini tengah menikmati winenya dengan santai. Mungkin mulai malam ini Wonwoo akan membenci Mingyu saja,sia-sia selama ini ia berhalu yang indah-indah dengan pria dingin itu. Nyatanya Mingyu tak sebaik yang ia kira. Ingatkan Wonwoo kalau suatu saat ia mulai menghalu Mingyu lagi.
"Kerjaan saja tak perlu mengumpat dalam hati"
Wonwoo membola,menutup mulutnya diam-diam. Bagaimana Mingyu tahu jika ia tengah mengumpat.
"Itu hukumanmu,jika kau tak lupa"
"Iya....... Tuan" sahutnya dengan nada setengah mengejek.
Mingyu mengulum senyum,ia tahu gadis itu tengah memendam kesal padanya. Entah apa yang ada di pikirannya,namun bermain-main dengan gadis itu cukup menyenangkan. Beberapa detik berikutnya,ia menyeringai. Mingyu membuka almari di samping Wonwoo,mengeluarkan sleeping bag dari dalam,tentu saja tak luput dari perhatian Wonwoo. Mingyu sukses membuat Wonwoo mengumpat.
"Ya!!!!!" Wonwoo kelepasan meneriaki Mingyu,namun setelahnya ia menutup mulutnya sendiri. Memukul-mukul kecil mulutnya yang tak terkendali. Lagi pula bagaimana bisa Mingyu kini berbaring tanpa beban di atas sleeping bag tanpa menghiraukan Wonwoo. Bagaimana pun juga Wonwoo seorang wanita. Apa Mingyu benar-benar tak memiliki perasaan iba. Di mata Wonwoo Mingyu sungguh egois.
"Kemarilah kalau kau mau" Mingyu menepuk sisi kosong disampingnya,tanpa menatap Wonwoo,lagi. Apa-apaan pria itu. Wonwoo mendengus kesal. Oke Wonwoo hanya harus menyelesaikannya sebelum pagi tiba agar bisa keluar dari neraka ini secepatnya.
Itulah yang ia ucapkan dalam hati satu jam sebelum berakhir dalam gendongan Mingyu.
Ya,kini Mingyu menaiki tangga dengan Wonwoo yang ada di gendongannya. Mingyu meletakkan tubuh Wonwoo di atas ranjang,melepas sepatu,dan menarik selimut sampai dada gadis itu. Ia duduk di samping Wonwoo,menatap lekat wajah damai itu dengan perasaan campur aduk.
"Maaf" kata itulah yang keluar dari mulutnya. Mingyu menyadari sikapnya yang keterlaluan,setidaknya Mingyu ingin Wonwoo tak mengulangi kesalahannya. Beruntung Mingyu kembali lebih awal dan memilih menginap di bar. Entah apa yang akan terjadi pada gadis itu jika ia menunda kepulangannya. Tangannya terulur merapikan rambut Wonwoo membuat gadis itu menggeliat dalam tidurnya. Sekali lagi Mingyu mengulas senyum.
Tanpa ia sadari,ada seseorang yang tengah tersenyum bahagia menyaksikan pemandangan di depannya.
"Bibi" panggil Wonwoo sedikit teriak. Sepertinya tak ada tanda-tanda kehadiran Ernes. Gadis itu berjalan tertatih,demi Tuhan kaki Wonwoo terasa berat. Kakinya terhenti tepat di depan kamar Mingyu. Ia mengayunkan tangannya seolah akan memukul seseor......................
Ceklek
Mingyu menatap Wonwoo,dahinya berkerut bingung. Kenapa lagi dengan gadis itu?
Jangan tanya keadaan Wonwoo sekarang. Ingin rasanya Wonwoo menghilang dari muka bumi. Bagaimana bisa ia selalu terlihat aneh di depan Mingyu.
"Oh...hai" kepalan tangan Wonwoo berubah melambai-lambai seketika. Sedetik setelahnya Wonwoo memilih melanjutkan langkahnya dengan kepala tertunduk,langkahnya terlihat lunglai,mengabaikan reaksi Mingyu yang menggelengkan kepala heran. Wonwoo sungguh sial sejak dekat dengan Mingyu.
Grep
Langkah Wonwoo terhenti ketika kakinya hendak menuruni tangga pertama. Mingyu menahan lengannya. Sekarang apa lagi??? Batin Wonwoo tak lagi ingin ke'GR'an.
"Kau kenapa?" Wonwoo memutar bola matanya mendengar ucapan Mingyu.
"Ck,apa kau tak merasa hm?"
"Tuan Aderald?" Lanjutnya membuat Mingyu mengernyit bingung.
"Kau masih bertanya ada apa denganku? Tentu saja semua ini karena ka.............."
"Mengapa kau mengepalkan tangannmu di depan kamarku?"
Skakmat
Tebece❤️
Gimana chapter 3nya???
Haruskah ada NCnya yeorobun???
Terimakasih yang udah baca,semoga suka ya,dan nuna minta tolong untuk klik bintang dan juga komentarnya,bagaimana sejauh ini ceritanya menurut kalian.
Gomawo
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDORA for ADERALD
Fanfiction"Jika milikmu adalah takdir,akan ku pastikan tuk kembali padamu" Aldora kepada Aderald *GS for Jeon Wonwoo