Keajaiban bukanlah hal yang tidak mungkin di dunia ini. Beberapa orang yang beruntung bisa merasakannya dan yang lainnya mungkin menyaksikan saja. Begitu juga dengan keluarga Miya, yang juga menjadi beruntung karena mendapat darah keajaiban di keluarga mereka. Jika seseorang dari keluarga Miya dan terlahir dengan seorang kembaran, mereka bisa berkomunikasi melalui tulisan di kulit mereka. Entah dengan pulpen, spidol, apa pun itu. Cara kerjanya sederhana, yang satu menulis, lalu apapun yang ia torehkan di kulitnya juga akan muncul di kulit saudara kembarnya. Hal ini terjadi sekali pada paman dari Atsumu dan Osamu, yang ternyata juga diturunkan pada mereka sendiri.
Semesta selalu berlaku adil, si kembar mendapatkan keajaiban yang menyenangkan, tetapi tak pernah memiliki kesempatan untuk mengenal satu sama lain, tak pernah memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana hidup dengan saudara kembar. Pada saat si kembar berumur tiga tahun, orang tua mereka berpisah.
Betapa egois, si kembar ikut dipisahkan. Osamu bersama sang Mama dan Atsumu bersama Papanya, pergi jauh dari tanah Jepang ke negeri nun jauh. Yang tak terjangkau oleh mata Mamanya sendiri dan Osamu, Atsumu dibawa menjauh dan tumbuh tak mengenal anak bernama Miya Osamu di hidupnya.
Berbeda dengan Osamu, Mamanya memberitahunya perlahan, membuat Osamu tahu bahwa ia memiliki kembaran di negeri orang. Ia juga diberitahu mengenai apa yang ia bisa lakukan saat ia menulis di kulitnya. Saat itu Osamu berumur tujuh tahun, terpaku takjub kala ia mendengar ia memiliki seorang saudara yang memiliki wajah seiras dengannya. Ia membayangkan sosok Atsumu mungkin akan lebih berisik darinya, mungkin Atsumu akan diam-diam mengambil camilan miliknya, mungkin Atsumu adalah sosok kakak yang sempurna untuk Osamu walau mereka hanya terpaut jarak delapan menit saat mereka berdua lahir ke dunia yang diam-diam menyimpan kekejamannya. Namun Osamu tetap saja tersenyum, membayangkan bagaimana rasanya bisa bertemu dengan Miya Atsumu.
Saat itu Osamu belum terlalu mengerti konsep hal ajaib mengenai tulis-menulis di kulitnya, tetapi rasa penasarannya lebih besar. "Hmm.. siapa tadi namanya? Atsumu? Iya bener, Atsumu!" ia mulai menulis sesuatu di telapak tangannya, ia tersenyum puas saat ia berhasil menulis nama Atsumu untuk pertama kalinya—walau sungguh tak beraturan, tetapi ia berharap Atsumu melihatnya.
Ah Atsumu, anak malang. Sudah dibawa ke negeri orang, tak pernah diberitahu apa pun mengenai saudara kembarnya maupun hal ajaib yang bisa ia lakukan. Lelaki yang ia panggil 'Papa' sama sekali tak mau berurusan lagi dengan Mama Miya maupun Osamu. Jadi saat Osamu di rumah tengah tersenyum menunggu jawaban dari Atsumu, yang ditunggu-tunggu malah terkejut saat tulisan bermunculan di telapak tangannya.
"Eh? ini apa?! kok ada yang muncul?! Tulisannya juga nama aku, ih takut," Atsumu memandangi telapak tangannya lalu berlari ke ruang kerja Papa Miya untuk bertanya mengenai apa yang baru saja terjadi.
"Itu mah kamu iseng aja kali, Tsum. Udah sana main lagi, Papa masih banyak kerjaan," sedikit sakit hati anak berumur tujuh tahun itu, ia datang dengan harapan Papanya akan menjelaskan apa yang terjadi padanya. Karena bagi Atsumu, Papa adalah sosok hebat yang tahu segalanya. Jadi saat itu ia tidak membalas tulisan Osamu di tangannya, ia hanya menatap sampai perlahan huruf-huruf yang terangkai menjadi namanya pun memudar.
Torehan misterius selanjutnya merupakan gambaran kucing aneh dan tak berbentuk dengan catatan kecil 'Kucing baru yang dikasih mama! aku namain dia Tsumu!' di bawahnya. Atsumu masih belum terbiasa dengan semuanya, tetapi kali ini ia tertawa kecil akan apa yang ia lihat di lengan kirinya. "Jelek banget gambar kucingnya," ia terkekeh sambil meledek gambar di lengannya.
Osamu tetap menjadikan tangannya sendiri sebagai 'diary', berbagi dengan kakak kembarnya yang bahkan tak mengetahui keberadaan dirinya. Ia selalu menuliskan apa yang terjadi di harinya, walau tak mendapatkan balasan sedikit pun, ia percaya Atsumu selalu membaca dan peduli akan apa yang ia tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth: Miya Twins AU.
FanfictionHiraeth: A Welsh word meaning a homesickness for a home to which you cannot return; a home which maybe never was. Ini adalah cerita tentang Keluarga Miya yang diberkati oleh suatu keajaiban. Anak kembar di keluarga ini, memiliki keunikan; mereka bis...