Setelah turun dari sebuah taksi berwarna biru, aku segera melangkahkan kaki ku untuk menuju ke gerbang sekolah. Banyak siswa dan siswi yang datang, karena sekarang sudah menunjukkan pukul 6.15. Yang dimana para siswa dan siswi hanya memiliki waktu 15 menit lagi untuk bersantai santai/sarapan pagi di sekolah. Kaki ku baru memijak pada lantai koridor, seseorang telah menepuk pelan bahuku.
"Haii!! pagi les". Seru nya, dia Kara. Kara Cornelia nama panjangnya, siswi cantik yang lumayan terkenal di kalangan sekolah. Yang kebetulan dia juga anggota OSIS, sama sepertiku.
Oh iya! aku sampai lupa, aku Aleesa Soraya. Kalian bisa panggil namaku dengan sebutan lesa, atau mungkin aya? sesukamu aja. Saat ini aku menduduki kelas 11 SMA, tepatnya di jurusan IPA. Aku dan Kara satu kelas, tapi kita memang berbeda tempat duduk. Kelasku tepatnya berada di lantai 2 samping tangga.
"Aduh! gue hampir aja lupa," Ucap Kara sambil menepuk jidatnya pelan.
Aku langsung menoleh ke samping, ke arah dimana Kara berada. "Kenapa Kar? Kelupaan sesuatu?" pinta ku. Kara melanjutkan obrolannya, "Engga bukan itu. Jadi gini, gue mau ajak lo main. Kira-kira lo mau gak les?". lanjur Kara, yang juga menunggu jawabanku.
"Main?", Kara membalasnya dengan anggukan yang antusias, sambil tersenyum. "Main kemana kar?" Ucapku yang penasaran.
"Ya kemana aja les, emangnya lo gak bosen apa dirumah terus, belajar terus, les matematika terus. gue aja yang dengernya capek". Kara berbicara memperagakan seolah-olah ia juga ikut merasakan kelelahan yang dirasa oleh Aleesa. "Anggep aja ini kaya refreshing lo les, supaya lo bisa lebih semangat lagi deh belajarnya". Kara melanjutkan omongannya.
"Kita berdua aja kan Kar?".
"Haha, ya enggak dong, ada temen gue. Cowok sih tapi, dia anak sini juga kok. Jadi lo gak perlu takut". Ucap Kara dibarengi tertawa kecil.
"Oh gitu ya". balasku yang ber-oh ria.
"Gak boleh ya? ama bokap lo?". tanya Kara yang sedikit khawatir. "Belum tau Kar, tapi nanti aku coba izin ya. Semoga aja boleh".
Tak terasa obrolan mereka pun selesai, setelah mendapati mereka sudah berada di depan pintu kelas. Karena memang tempat duduk mereka berbeda, jadi mereka tidak bisa melanjutkan obrolan tadi. Lagi pula bel juga akan berdering sebentar lagi.
Tringgg.. Tringgg
Pelajaran pertama pun dimulai dan berjalan dengan lancar hingga akhir pelajaran. Jam pertama diisi oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bu Siti namanya. Beliau juga memegang organisasi OSIS.
"Baik anak-anak, cukup disini materi kita. akan kita lanjutkan minggu depan dengan pelatihan harian". Ujar Bu Siti, beliau memang sudah berumur 50 tahun. Tetapi semangat nya dalam mengajar siswa dan siswi sangat luar biasa.
"Disini ada anak OSIS?". Aleesa dan Kara yang tersadar pun langsung mengangkat tangan mereka.
"Oke baik, kalian berdua bisa ikut saya setelah ini ya. Kita akan keruangan OSIS untuk bahas proposal minggu depan". Bu Siti berhenti sebentar untuk mengambil napas. "Bisa dipahami untuk Aleesa dan Kara?". Kami berdua pun mengangguk seraya mengucapkan kata 'iya bu' kepada Bu Siti.
Aleesa dan Kara pun keluar dari kelas mereka bersamaan dengan Bu Siti. Tak lupa mereka juga melanjutkan obrolan yang mereka bicarakan tadi pagi.
"Btw les, lo ga penasaran apa sama cowok yang bakal main sama kita nanti?". Sontak Aleesa menoleh, sebenernya lesa juga gak terlalu penasaran sih, tapi kalo Kara memberitahu nya. Dengan senang hati Aleesa mendengarkan, "Emangnya siapa? sampe kamu pengen banget aku tau orangnya?".
Kara menarik napas nya sebentar, "Iya dong les, limited edition soalnya. Dan orangnya adalah jeng.. jeng.. jeng.." Ucap Kara yang seperti nya ingin meng-cosplay menjadi pesulap, Hahaha entahlah. "Nathan, Jevan, sama Raja. Wuhuwww". Ucap Kara sambil berseru.
Nathan anak IPS 1 bukan ya??, Ucap Aleesa dalam hati.
"Kalo lo gak tau, mereka anak IPS 1 semua les". Ujar Kara memberitahu.
Tuhkan bener, dia anak IPS 1, Ucap Aleesa lagi dalam hati.
Setelah itu Aleesa hanya mengangguk sebagai jawabannya.
★★★
Tak terasa pelajaran hari ini telah selesai semua, dan semua siswa siswi mulai berhamburan keluar dari sekolah.
Kara menghampiri Aleesa yang sedang berjalan menuju ruang OSIS. "Les, emang nya hari ini ada rapat? gak ada kan?". Ucap Kara.
"Iya gak ada Kar, Aku cuma mau balikin buku nya Syra doang yang kemaren aku pinjem". Ucap Aleesa menjelaskan. "Oh gitu, kirain ada rapat". Kara ber-oh ria, dan sekarang kita sudah berada di dalam ruang OSIS.
"Kak Adit!". Panggil Aleesa setelah mendapati ada seorang laki-laki sedang duduk di kursi dekat meja rapat.
"Ada apa les? hari ini gak ada rapat kok." Jawab Kak Adit yang menghampiri Aleesa dan Kara. "Oh ini, aku mau balikin bukunya Syra. Tapi kayaknya Syra gak ada disini ya kak?". Tanya Aleesa, ia sudah melihat sekeliling tapi Aleesa tak kunjung melihat batang hidung Syra.
"Ah Syra, dia lagi di perpustakaan. Udah dari tadi si kesana, sebelum kamu dateng. Yaudah titip aja disini, nanti kalo Syra udah dateng, aku sampe in kalo buku ini titipan dari kamu," Kata Kak Adit.
"Ayo les cepetan, ini gue mau pulang capek banget asli deh," Ujar Kara yang sedikit merengek. "Iya iya, sabar Kar" Balas Aleesa.
"Yaudah Kak, makasih ya udah mau dititipin. Aku sama Kara duluan". Kata Aleesa berpamitan.
"Kalem". Balas Kak Adit sambil mengacungkan ibu jarinya itu.
★★★
Akhirnya aku bisa mendudukkan diriku pada sofa yang empuk di rumahku. Yap! Aku sudah sampai rumah sekarang.
"Tumben les, kamu gak ada rapat. Biasanya izin terus sama bunda kalo pulang telat". Ucap Bunda dari arah dapur yang menyiapkan makan di meja makan.
"Iya nih bun, soalnya proposal nya masih minggu depan. Jadinya kita istirahat dulu kata Bu Siti." Jawab Aleesa.
"Bun, Aleesa boleh izin sesuatu gak?". Ucap Aleesa sembari mendekati bundanya di meja makan.
"Minta izin buat apa? jangan yang macem-macem ah, bunda gak mau". Balas Bunda yang sudah duduk di kursi meja makan, diikuti Aleesa juga.
" Aku mau main sama Kara boleh gak? sebentar aja kok, gak aneh-aneh juga. Boleh gak bun?". Tanya Aleesa penuh harap. "Sama Kara aja? jam berapa?". Tanya Bunda lagi, menginterogasi.
" Hehe enggak sih, katanya Kara sama temen nya. Temen cowok sih bun, 3 orang". Jawab Aleesa. "Kalo soal jam, jam 7 nanti bun. Tapi dirumah Karah kok, jadi bunda gak perlu khawatir sama aku". Lanjut Aleesa.
" Yakin kamu mau ikut?". Ucap bunda memastikan. Aleesa hanya mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan bunda nya itu. " Ya sebenernya bunda sih boleh boleh aja les. Cuma ayahmu nanti pasti udah di rumah jam 10. Kamu mau pulang jam berapa memang?". Tanya bunda lagi, khawatir dengan putrinya ini. Takut nanti ketahuan ayahnya.
"Sebentar aja kok bun, kalo udah selesai aku langsung pulang. Janji deh gak bohong, aku juga bakal pulang sebelum ayah sampe dirumah." Ujar Aleesa meminta negosiasi.
"Yaudah, tapi nanti kalo misalnya kamu dimarahin ayah lagi. Bunda gak bisa nolongin les, kamu tau kan ayah gimana kalo udah marah". Ucap Bunda yang sedikit was-was.
" Iya bun, aku bakal pulang sebelum ayah pulang." Ucap Aleesa, yang setelah itu naik ke atas untuk ke kamarnya.
♡♡♡♡
hi!! how's ur day? makasih ya udah mau mampir baca kesini, jangan lupa vote sama komen nya yap😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Road Trip
Teen Fictiontentang sebuah asa yang tak dapat tergapai dan tentang sebuah rasa yang tak dapat terungkap.