Alasan?

30 0 0
                                    

"kami menyukai orang yang sama, hingga terluka bersama"

-Bian

"Put itu ada satu bis lagi yang masuk kamu data ya" perintah bian

"iya kak" jawab putra

"aku akan handel dulu mereka yang baru sampai disini" kata bian lagi

Hari ini atau pun lima hari kedepan akan menjadi hari yang sibuk baik untuk putra maupun bian. Karena meraka berdua menjadi panitia dalam rangka pekemahan akhir tahun yang telah diselenggaran selama berberapa tahun terakhir ini. Karena ini merupakan tahun petama meraka menjadi panitia mereka sudah cukup tahu tentang kegiatan hari pertama dibumi perkemahan ini.

"put bis yang tadi aku bilang pembina pramuka-nya sudah absen kesini belum?"

"belum kak" jawab putra "apa perlu aku kesana untuk data kehadiran mereka" sambung putra

"eh gak perlu, mungkin bentar lagi pembinanya kesini. Sepertinya itu pembinanya (sambil menjunjuk seseorang yang berjalan kearah mereka)"

"ini panitia nya ya?" tanya pembina pramuka

"iya bu.. ibu berasal dari sekolah mana? Biar kami data dulu"

"SMA kusuma bangsa"

"oh iya bu ini sudah kami data, mari ikut saya. Saya akan tunjukan dimana untuk tenda ibu nanti" "put kamu pantau saja dulu ya bis yang masuk kesini aku mau memberi pengarahan dulu ke ibu ini" sambung bian

"baik" jawab putra

Putra hanya memantau peserta kemah dan mendata sekolah yang berpartisipasi dalam perkemahan ini. Setelah beberapa menit putra kembali melihat siswa SMA Kusuma Bangsa yang sedang sibuk menurunkan peralatan untuk kemahnya. Sebenarnya mata putra tidak hanya mengamati siswa yang sibuk menurunkan barang-barang, tetapi matanya tertuju ke salah satu siswa yang sibuk mengambil gambar dengan kamera ditangannya.

"Liatin apa lo put" tanya bian yang telah selesai memberi pengarahan ke pembina SMA Kusuma Bangsa.

"coba lo liat itu cewek yang megang kamera (sambil menunjuk cewek tersebut) masa dari tadi gue liatin dia hanya mainkan kamera doang gak bantu teman-temannya menurunkan barang-barang dari bis" kata putra

"positif thinking aja mungkin dia penanggung jawab dokumentasi"

"ya ampun masa jadi PJ dokumentasi gak bawak barang kayaknya gak mungkin dia hanya bawa tas yang dia gendong doang" kata putra lagi

"lo sih ribet amat, gitu aja dipermasalahin. BTW tu anak kalau dilihat-lihat cantik juga ya" candaan bian.

"dasar lo" jawab putra. bian dan putra masih saja melihat kegiatan anak yang dari tadi memengang kamera, tak lama kemudian anak tersebut menyadari dan melihat ke arah putra dan aras dengan tatapan sinis. Segera putra dan bian mengalihkan pandangan dari itu anak.

"astaga sinis benget tatapannya" kata bian. 

"iya sampe nusuk kejantung" setelah mendengarkan lelucon putra mereka berdua pun tertawa.

.

.

.

Disaat waktu yang bersamaan

"kenapa dek" tanya sari

"gak tau tu kak, kedua panitia itu liatin kita terus dari tadi (sambil menunjuk putra dan aras)" jawab kayra

"iya kakak juga merasa kayak nya mereka liati kita"

"iya makanya waktu aku liat mereka kupasang muka sinis aku" kata kayra

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PayungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang