X-Ema plane 3.

4 1 2
                                    

Di sebuah kota terpencil yang bernama
Agliksantos. Kota Agliksantos hanya berpenduduk sekitar 24 juta orang.
Sisanya ladang dan lahan yang begitu luas..

Di sebuah rumah yang berpenghuni bernama anton dan adiknya kloso .
Anton adalah seorang lulusan thknisi mesin dan Geofisika sedangkan adiknya hanya lulusan ilmu pengetahuan alam dan fisika.

Kedua kaka beradik tersebut suka mempelajari ilmu alam dan ilmu fisika.
   Pada suatu hari kloso pergi ke perpustakaan di kota agliksntos.
Iya mengambil sebuah buku yang berjudul (how to make plane) kalo di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya "cara membuat pesawat".

Kloso tertarik dalam isi bacaan buku tersebut, terlintas di kepala kloso ia beride ingin membuat pesawat terbang.

Ide kloso tersebut di lalu memberi tahu kakanya, karena sang kaka adalah seorang lulusan tehnik mesin dan Geofisika pasti mengerti akan hal ini..
  Sampai rumah kloso memberikan buku yang iya temui di perpustakaan..
Kaka tertarik akan ide kloso tersebut singkat cerita lalu anton merancang mesin, sedangkan kloso membuat kerangka pesawat. Kloso tidak lupa ia membuat baling baling pesawat yang ia baca di buku panduan tersebut..

Anton dan Kloso pergi ke sebuah tempat barang rongsokan yang tidak terpakai untuk di jadikan bahan baku pembuatan pesawat mereka..
Anton membagi tugas ke sang adik untuk mencari plat bekas untuk di jadikan body pesawat. Sedangkan sang kaka mencari mesin kendaraan bekas yang  tidak terpakai, anton mengambil sebuah mesin mobil bekas,mesin kapal. Ketika Anton inggin menghampiri kloso anton melihat mesin helikopter bekas yang tidak terpakai,lalu anton membawa mesin helikopter tersebut.jadi anton membawa pulang 3 buah mesin..
Sedangkan kolso membuat plat baja yang berukuran besar.

Ketika sampai di rumah kedua kaka beradik itu langsung mengeksekusi.

Anton merancang ulang mesin helikopter untuk di jadikan mesin inti.
Ia menggunakan rumus mesin, yang ia pelajari waktu kuliah dulu.
  Perhitungan/rumus yang ia gunakan
Dengan cara menambahkan piston yang ada di dalam mesin tersebut lalu ia menganalisis mesin tersebut dengan rumus R.= cpe 1.004) = 0.2869 kl/(kg K)
Ye
1
0.3
R= p=(1.239) =0.2859 kJ/(kg K)
Y
1.3
ag YR.8To= 1.4 x 286.9 x Ix 229.8 303.8 m/s
Vo=aoMo 303.8 x 1.5= 455.7m/s
T=1+ M=1+0.2 x 1.5 145
T= %-=1.4535 3.671
,=1-0.075(Mo 1)35=1-0.075(0.5)135 = 0.9706
TaTdmax 7,=0.95 x 0.9706 0.9220
T l1.2329 x 1670
= 8.9682
pelo
1.004x 229.8
Ta ToT, = 229.8 x 1.45 333.2 K
TrR M1+0.2 x2 = 1.80
2
T2R ToR TR = 216.7 x 1.8= 390.1 K
TrRTR4=1.85 7.824
1)Ta/Ta
Te=1+(TcR T/Ta)e
1670/333.22.170
=1+(2.0771-1) 1800/390.1

Setelah itu ia merubah mesin mobil sebagai mesin doubel jet agar pesawat laju begitu kencang dan stabil.
Sedangkan mesin kapal ia gunakan untuk membuat mesin baling baling agar stabilitas pesawat tidak begitu oleng dan juga netral ketika pesawat terbang.
Mesin kapal ia tambahkan turbofan agar putaran baling baling maksimal.

Kloso sudah jadi membuat kerangka pesawat. Sekarang ia membuat kipas baling baling dengan menggunakan tip sebagai ujung baling baling leading edg sebagai badan baling baling dan hub sebagai rotation atau putaran baling baling.
Karena kloso lulusan fisika iya menambahkan hukum fisika yang dimana Periode (T), Frekuensi (f), kecepatan linier (v), kecepatan sudut (ω), percepatan sudut (α), perpindahan sudut (θ), kecepatan sudut rata-rataPeriode (T) adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu titik baling baling pada  materi pada benda yang berputar terhadap suatu poros tertentu untuk menempuh satu kali putaran.

Setelah menyelesaikan membuat baling baling, kloso memasang bagian body pesawat sebelum memasang bagian body pesawat kloso mengunakan rumus atau hukum fisika keseimbangan atau balance.
Perlu diperhatikan bahwa momentum terbagi menjadi dua, yakni momentum linear dan momentum angular. Pertama-tama kita meninjau momentum linear p = 0. Momentum linear dan impuls dihubungkan oleh persamaan:

∑F · Δt= Δp
atau dapat juga ditulis menjadi

∑F = Δp/Δt
karena p konstan maka akibatnya Δp sama dengan 0. Sehingga ∑F = 0.

Kemudian dengan cara yang sama kloso meninjau momentum angular L. Momentum angular dan impuls angular dihubungkan oleh persamaan

∑Τ · Δτ= ΔL
atau dapat juga ditulis menjadi

∑Τ = ΔL/Δτ
Karena L konstan maka akibatnya ΔL sama dengan nol. Sehingga ∑Τ = 0.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa suatu benda/sistem dikatakan setimbang jika ia memenuhi dua syarat berikut:
∑F = 0
∑Τ = 0

Setelah plat body sudh di pasangkan semua saatnya perakitan untuk pemasangan mesin pesawat.

Kloso bertanya kepada anton
" kak apakah pesawat yang kita buat bisa di naiki banyak orang..?"

Anton tersenyum mendengar omongan kloso
" Hahaha.. tidak Kloso pesawat yang kita buat hanya bisa di naiki 4 orang saja,di karenakan mesin pesawat ini adalah mesin helikopter yang sudah tua.."

"Iya kak betul juga sih' "  jawab kloso tersenyum malu..

Setelah mesin di pasang saatnya tahap
Finishing yaitu memberikan cat (warna pada body bagian pesawat)
Anton dan kloso menamai pesawat terbang dengan nama X-ema plane 3.
Angka tiga di ambil dari tiga buah mesin kendaraan bekas.

Kaka dan adik tersebut terbang berlibur bersama kedua orang tuanya.
        

Selesai.
Terimakasih sudah membaca

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

X-EMA PLANE 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang