Dimalam ini Yeonsoo tengah bersiap-siap untuk tidur, sebelumnya ia juga telah menbersihkan kamar milik Andy. Setelah selesai dari kegiatannya dimalam hari Yeonsoo segera membaringkan tubuh lelahnya diranjang, rasanya damai sekali, tanpa ada suara bising, seakan beban latihannya terlepas begitu saja ketika ia sudah berada dikamarnya sendiri.
Mulai mencoba untuk menutup mata, Yeonsoo membayangkan rasa rindunya saat masih di Spanyol.
Teman baik, bibi, Haki dan masih banyak... Termasuk ibunya..Jika ditanyakan Yeonsoo merindukannya apa tidak, ia akan bilang rindu tapi... Begitulah. Yeonsoo masih bingung bagaimana cara menghadapi ibunya nanti.
Beberapa menit kemudian Yeonsoo sudah pergi menemui bunga tidurnya. Wanita itu sudah berdoa agar ia tak mengalami mimpi buruk.
Berjalan melewati jalan yang membawanya ke bangunan tempat latihannya membuat kening Yeonsoo berkerut. Kenapa dia bisa tiba-tiba disini? Pikirnya.
Tangannya terulur membuka gagang pintu yang menjulang tinggi dihadapannya, menampakan lorong yang sangat ia kenali. Berjalan menelusurinya senyuman Yeonsoo mengembang, mungkin dirinya sedang rindu akan latihan bersama rekan-rekannya karena tiga hari lagi ia akan mulai terbang ke London untuk pementasan pertamanya.Menikmati interior bangunan itu, tiba-tiba saja suara rintihan seorang pria membuatnya terdiam sesaat. Melihat kanan dan kiri Yeonsoo mencoba mencari asal suara itu, ia sontak berlari dan membuka satu persatu ruangan.
Semua ruangan sudah dibuka kecuali saat ia ingat bahwa ada satu ruangan di ujung lorong yang tak ia buka. Itu adalah ruangan Jung Jaehyun.
Dengan perlahan ia membuka ruangan itu, ruangan itu tak terkunci. Disaat ia masuk pemandangan yang menyambutnya adalah tubuh seorang pria yang pucat dan darah yang terus menerus keluar dari dada sebelah kirinya.
Rupanya rintihan itu milik Jaehyun.."Hahh!!..."
"Astaga mimpi apa itu"
Ya, Yeonsoo terbangun dari mimpi buruknya. Perasaannya jadi kacau dan entah kenapa harus Jaehyun yang berada disana.
Tanpa pikir panjang Yeonsoo segera pergi menuju tempat latihannya. Dirinya pun tak tau kenapa ia merasa mimpi itu sangat nyata dan mimpi itu sekaligus pertanda buruk.Setelah beberapa saat mobilnya telah sampai didepan bangunan besar tempat latihannya. Dengan segera Yeonsoo berlari masuk kedalam, mengecek beberapa ruangan disana hingga.. Sama saat didalam mimpi, Ruangan diujung lorong.
Yeonsoo membukanya dengan hati-hati, melihat meja kerja Jaehyun yang nampak berserakan membuatnya bingung, ia mencoba mendekat dan terkejut atas apa yang dilihatnya.Jung Jaehyun, yang merintih kesakitan dan suhu badannya yang sangat panas sudah terkapar dibawah lantai. Entah berapa lama ia disana, namun jika saja Yeonsoo tak kemari bagaimana nasibnya?.
"ya ampun Jaehyun!"
"a-aku akan antarkan ke rumahmu" Yeonsoo membantu Jaehyun untuk berdiri dan membawanya ke rumahnya yang terletak tak jauh dari sini.
Yang Yeonsoo tau itu hanya rumah yang ditempati sementara oleh Jaehyun karena rumah asli Jaehyun sangat jauh dari tempat latihan. Berada dimana Yeonsoo sama sekali tak tau.
Sesampainya mereka dirumah Jaehyun, Yeonsoo langsung membaringkan tubuh Jaehyun diranjang sempitnya. Butuh banyak tenaga untuk membawa Jaehyun kemari, karena berat tubuh pria itu sangat menyiksa pinggang Yeonsoo.
Setelah membaringkan Jaehyun, wanita itu segera memasak air panas untuk mengompres tubuh Jaehyun, walaupun ia sempat bingung dimana Jaehyun menyimpan panci kecil dan sapu tangannya. Alhasil Yeonsoo menggunakan sapu tangan miliknya.Duduk ditepi ranjang sempit milik Jaehyun dan melihat tubuh itu menggigil membuat Yeonsoo meringis.
Ditaruhnya sapu tangan yang sudah ia celupkan air hangat dikening Jaehyun. Rasa hangat itu menjulur memasuki tubuhnya, membuat ia berangsur-angsur merasa nyaman.
Raut wajah itu kini mulai tenang.Sekitar tiga menit berlalu Yeonsoo mencelupkan kembali sapu tangannya. "seharusnya kau bilang jika sedang tidak enak badan... Kau... tampak menyedihkan" ucapnya pada Jaehyun yang masih tertidur.
"begitukah?"
Yeonsoo lantas terkejut ketika suara bass itu terdengar dari pria didepannya. Hampir saja Yeonsoo membuang sapu tangannya.
"o-oh kau sudah sadar, bagaimana rasanya setelah ku kompres?"
Tanya Yeonsoo sembari berpura-pura menyibukan pandangannya pada sapu tangan."dingin.." cicit Jaehyun.
Suara itu masih terdengar sedikit gemetaran, dengan segera Yeonsoo menyelimuti tubuh besar Jaehyun.Lalu dirinya berpaling kearah dapur mengabaikan Jaehyun yang kebingungan dan mencoba tidur.
Yeonsoo hanya berniat memasak sedikit makanan karena dirinya tak akan bisa semalaman menjaga Jaehyun.
Terlihat sisa sedikit beras, satu ayam utuh beku yang tersisa dilemari pendingin dan juga beberapa kemasan bumbu masakan instan. Wanita itu sempat menggeleng namun ia berpikir sepertinya memang akan sulit untuk memasak jika kau tinggal sendiri, jauh dari keluarga, apalagi bagi seorang pria.Butuh waktu sekitar setengah jam lebih untuk Yeonsoo menyelesaikan masakannya. Wanita itu hanya menyiapkan bubur hangat dan sup ayam, cukup untuk pria kesepian yang sedang sakit saat ini.
Dengan rajinnya Yeonsoo mengantarkan makanan itu ke kamar Jaehyun, lengkap dengan peralatan makan, air minum, bahkan obat yang akan diminum Jaehyun selesai makan nanti."maaf hanya ini yang bisa aku buat dan maaf juga untuk memakai bahan-bahan didapur" yeonsoo yang sedang merapihkan baju-baju kotor Jaehyun disudut ruangan, berusaha mempercepat pekerjaannya karena ia merasa tak nyaman berlama-lama dirumah Jaehyun.
"terima kasih"
"ya tak masalah, cepatlah sembuh. Mereka sangat membutuhkanmu untuk latihan"
Yeonsoo berjalan kearah meja disamping ranjang Jaehyun untuk mengambil tasnya dan kunci mobil. Namun disaat dirinya akan pergi, tangannya dicekal pelan.
"apa kau juga membutuhkanku?" tanyanya..
Agak panjang ya mwhe, ngga kok. Tapi akhirannya juga bakal aku panjangin, so aku harap ngga bosen ya~(^з^)-♡.

KAMU SEDANG MEMBACA
All With You || Jung Jaehyun
RomanceKisah tentang Han Yeonsoo, Jung Jaehyun dan cinta terlarang mereka..