↠005

32 8 6
                                    

✧༺🌕༻∞
Ragu akan segala kemungkinan membuat sebuah ajakan untuk melihat rembulan terasa sedikit sulit untuk diungkapkan.
✧༺🌕༻∞

Hari-hari membosankan terus berlanjut, gadis yang kerap dipanggil [name] ini terus saja mengeluhkan segala umpatan pada hidup nya yang tak ada satupun perubahan, sebuah hidup yang monoton  hanya berjalan pada tempat nya tanpa ada sebuah kemajuan.

Hati nya terus saja berteriak memaksa nya untuk mengutarakan perasaannya, namun logikanya terus saja mencegahnya, sebuah pertentangan tanpa pernah selesai membuat gadis itu sedikit merasa frustasi, terlihat pada wajah masam nya membuat teman baiknya yang sedang duduk didepannya merasa khawatir padanya.

"[name] apa kelas tadi sesulit itu Sampai wajah mu terlihat masam seperti itu ?" Ucap Keiko merasa khawatir pada temannya ini, namun sepertinya ia tidak terlalu peka terhadap masalah yang dialami [name], atau bisa dibilang ia gagal paham atas situasi saat ini.

"Bukan itu— dahlah aku malas ngejelasin nya"

"!?"

Tanpa penjelasan apapun Keiko merasa bingung dan mulai berfikir 'apa aku salah ngomong ya'

✧༺🌕༻∞

"Hokke....,"

Seorang pemuda ber-surai oranye berdiri disamping pemuda lainnya yang tengah tenggelam dalam lamunannya.

"Yahoo hokkee!!"

Karena tak mendapat atensi dari temannya pemuda tersebut mulai melambaikan tangannya didepan wajah temannya itu.

"MOU HOKKEEE!!!!"

"!!!? Akehoshi tidak baik berteriak tepat ditelinga orang lain"

"Mou~ daritadi aku sudah memanggilmu dengan cara yang biasa tetap saja tidak kau hiraukan!"

"A— maafkan aku..., Aku hanya memikirkan sesuatu—"

"Memikirkan sesuatu ?"

"Ya..., Itu hanya sesuatu yang tak penting tidak perlu dipikirkan"

"Jika itu sesuatu yang membuat mu seperti orang autis pasti itu penting dong!!"

"Begitu....,"

"Ayo hokke ceritakan saja~ aku akan membantu mu!! Tentu saja jika kau memberikan ku koin berkilau mu!"

"Sejak awal kau memang ingin meminta uang koin kan"

"Ehehe— tapi aku juga ingin membantu hokke!! Ayoo cerita!!"

"Haah baiklah...., Ini hanya cerita dari temanku—"

"Teman ?"

"Ya... Intinya ini hanya sebuah cerita dari teman nya teman ku....,"

"Um!um!"

"Jadi gini .., dia tertarik pada seorang gadis....,"

"Ya....,"

"Gadis itu adalah seorang gadis tidak feminim dan terlihat blak-blakan...., Tapi gadis itu memiliki sisi manis nya."

"Um!um!"

"Tapi dia sama sekali tidak yakin untuk mendekati gadis itu"

"Eh kenapa ?"

"Ya karena ia tidak yakin pada perasaan gadis itu, gadis itu mudah berbaur dengan siapapun dan terlihat dekat dengan siapapun, dia bahkan tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengungkapkan perasaan nya yang sebenarnya"

"Bukannya itu belum pasti"

"Ya..., Tetap saja bukannya itu benar-benar seperti tidak ada harapan ?"

"Ya mungkin lebih baik untuk menanyakan langsung kan"

"Iya si....,"

"Oh! Aku tahu ajak saja gadis itu ke sini !" Ucap Subaru sambil memperlihatkan sebuah poster yang sedari tadi ia bawa.

"Tsukimi festival ?"

"Um!um! Klub astronomi akan mengadakan sebuah festival kecil-kecil an untuk melihat bulan bersama di atap sekolah malam ini! Ajak saja gadis itu kesini suasana nya akan cocok untuk itu"

"Hmm...., Bukan ide yang buruk...., Baiklah mungkin ini bisa dicoba, ku pinjam posternya sebentar ya" ucap Hokuto.

"Um!um! Semoga berhasil mengajak [nickname] ya~" ucap Subaru membuat Hokuto yang tadinya ingin beranjak pergi menatap horor Subaru.

"Darimana kau tahu itu!?"

Tanpa menjawab Subaru hanya tersenyum cerah seperti biasanya, Hokuto hanya bisa menghela nafas beratnya dan kembali menerus kan langkah nya menuju kelas.

515 word
❒Yuki Supriadi❒

Gajelas ? Ooc ?
Maaf aku ngejar waktu
Maaf mengecewakan ;-;

Tsukimi | [H.HokutoxReader]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang