Saat ini, terdapat dua netra yang saling menatap satu sama lain. Suasana yang sangat hening, sangat langka, sangat indah, sangat istimewa.
Salah seorang dari dua netra itu memecah keheningan. "Selena, apa kau ingat masa-masa kita di ABTT?" Ucapnya yang tersenyum menatap sang kekasih.
Kekasihnya tertawa kecil. "Tentu saja aku ingat, Tog. Dulu kau mendobrak pintu kamarku di asrama, lalu kau dan aku di hukum selama satu minggu. Dulu kita membersihkan seluruh gedung di ABTT tanpa bantuan dari alat canggih. Dari sanalah kita menjalin persahabatan, lalu menjalin hubungan seperti sekarang ini."
"Kau sungguh menarik perhatianku, Wahai Selena Sang Pengintai. Senyum mu, hati mu, semuanya sangat menawan. Aku sangat suka dengan wanita sepertimu, Selena." Sang lelaki tersenyum renyah, mengusap punggung kekasihnya.
Selena menyandar di bahu sang kekasihnya, Tog.
"Kamu juga menarik perhatianku, Wahai Tog Ketua Panglima Timur. Kamu lah yang menyadarkan ku atas 'kegelapan' yang telah aku perbuat. Kamu segalanya bagiku, Tog." Selena merangkul kekasihnya itu.
Tog tersenyum bahagia, mengusap punggung tangan Selena. "Aku sangat mencintaimu, Selena. Aku tidak becanda. Aku serius. Aku benar-benar mencintaimu sejak kita terkena hukuman di ABTT dulu."
Pipi Selena merah merona, menatap wajah sang kekasih. "Aku juga mencintaimu, Tog. Aku sangat takut kehilanganmu. Aku merasa hidupku sangat sempurna ketika bersamamu, Tog. Aku serius."
Mereka menatap satu sama lain. Lalu tertawa bersama. Menikmati angin malam yang sejuk. Memandangi bintang-bintang yang sangat banyak, tak terhitung jumlahnya.
Tog terkekeh, "ini pertama kalinya aku mengutarakan perasaanku, Selena."
Selena tersenyum. Memeluk Tog dengan erat.
"Kamu bagaikan cahaya yang amat terang di hidupku, Tog. Kamu mengubah hidupku. Aku sayang kamu, Tog!!" Selena menangis dipelukan kekasihnya.
Tog membalas pelukan Selena. "Malam ini, aku akan menawarkan sesuatu kepadamu, Selena."
Selena melepas pelukannya, "apa itu, Tog?"
Tog menggenggam tangan kekasihnya, mengecupnya sesekali. Dia mulai berkata.
"Sudah banyak tahun kita lewati perjalanan ini sebagai seorang kekasih. Aku sangat resah jika kamu tak ada di sampingku, Selena. Kamu adalah alasanku untuk selalu tersenyum. Tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali kamu, Selena.
Selama bertahun-tahun itulah Aku sadar, bahwa kamu membutuhkan seseorang yang bisa mengubah hidupmu jauh lebih baik. Mungkin Tuhan mengutusku untuk menjadi seseorang itu.
Aku sudah menunggu moment ini untuk waktu yang lama. Untuk mengatakan ini, Aku butuh banyak waktu. Mempertimbangkan segala hal yang mungkin akan terjadi.
Aku ingin tinggal satu atap denganmu, Selena. Menjalin kehidupan rumah tangga bersamamu, membesarkan anak-anak kita nanti bersama. Aku ingin kita hidup bersama, selamanya.
Jadi, saat ini hanya ada satu pertanyaan yang ingin aku tanyakan. Pertanyaan itu adalah, 'Selena, will you be my wife?'
Aku menunggu jawabanmu, Selena." Ucap Tog yang memasang wajah serius.
Deg!
Pipiku merah merona. Jantungku berdetak cepat, seperti sedang berdisco. Aku mengeluarkan air mata bahagia. Tapi apakah ini hanya mimpi? Tidak. Ini nyata.
Aku memperbaiki posisi duduk, tak lupa mengusap air mataku. Lalu menatap wajah Tog dengan mataku yang tajam. Aku melihat bola matanya yang indah, dia menatapku dengan tatapan yang sangat tulus sekali.
Aku menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya. Perlahan aku membuka mulutku, untuk menjawab penawaran Tog.
"Yes, of course, Tog." Aku menjawabnya dengan suara yang bergetar, mataku mengeluarkan setetes demi setetes air.
Tog tersenyum bahagia, dia memeluk ku dengan erat. Aku mendekap di dadanya. Hangat sekali rasanya.
Kita sama-sama menangis bahagia.
Aku tak menyangka. Berawal sebagai teman, lalu menjadi sahabat dekat. Setelah itu, menjalin hubungan asmara secara diam-diam. Dan malam ini, kita saling menyatakan cinta.
"AKU MENCINTAIMU, SELENA!" Teriak Tog sangat keras.
Aku tertawa.
Hei, apakah dia masih waras?
Tapi, mari kita bersenang-senang malam ini.
"AKU JUGA MENCINTAIMU, TOG!"
Sungguh malam ini, menjadi malam yang sangat bahagia dalam hidupku.
-tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kamu, dan Aku.
KurzgeschichtenTog, seorang Ketua Panglima Timur yang sedang menjalankan hubungan asmara dengan kekasihnya, Selena. Selena, adalah pengintai di Klan Bulan. Keduanya saling menyimpan perasaan yang mendalam. Lantas, Tog ingin memperdalam hubungannya dengan Selena...