Chapter 1 : Kiss

95 7 2
                                    

Akira terbangun saat ia merasa ada yang memeluknya dari belakang. "Ugh..." Akira mengerang saat ia merasakan seseorang terus mengecup punggungnya dengan bibir basahnya. Tangan orang itu mengunci badan Akira sehingga Akira tidak bisa bergerak. Saat orang itu hendak mencium lehernya, Akira langsung menutup lehernya. "Jangan di leher... nanti keliatan..." pinta Akira.

"Tapi aku hanya ingin memberimu tanda supaya orang lain bisa melihatnya..."

"Aku tetap tidak mau..." kali ini Akira membuka matanya dan melihat ke depan. Ia bisa melihat dirinya sendiri di cermin sedang dipeluk oleh Keyu yang juga sedang menatapnya melalui cermin dengan mata hitamnya. "Nanti teman-temanku penasaran..."

"Tidak masalah, aku hanya tidak ingin ada orang lain yang mendekatimu..."

"Haha siapa juga yang mau deketin aku sih..." jawab Akira kemudian tertawa. Tangannya kini memegang tangan kekasihnya dan menjauhkannya. Akira membalikkan badannya sehingga ia bisa menatap langsung wajah orang yang memeluknya. "Cuma kamu tahu yang mau sama aku..."

"Itu sepenglihatan kamu aja, kamu gak sadar aja ada banyak yang deketin kamu akhir-akhir ini." ucap Keyu sambil memperlihatkan wajah tidak senangnya.

"Kok jadi cemburu gini sih..." Akira memegang kedua pipi Keyi dengan satu tangannya. "Aku kan gak sadar kalau mereka deketin aku soalnya cuma kamu yang ada di pikiranku..."

"Bagus." Keyu memajukan wajahnya dan mencium Akira dengan cepat. "Karena aku juga begitu."

"Alasan..." ucap Akira sambil tersenyum saat mendengar Keyu juga merasakan hal yang sama. Mereka berdua sempat bertatapan sesaat sebelum akhirnya tertawa bersama. "Hari ini ada kelas?"

"Ada, tapi rasanya aku ingin di kasur aja seharian ini bersamamu menikmati waktu berdua..."

"Aku juga..." Keyu tersenyum mendengar jawaban Akira "tapi kita gak boleh bolos, sebentar lagi ujian..." senyuman Keyu langsung menghilang mendengar ucapan Akira.

"Kalau kita masuk, waktu kita cuma sebentar hari ini... Malam ini aku gak bisa tidur sama kamu..."

"Emangnya semalam kamu kurang puas??"

"Aku kapan puas sih kalau soal kamu..." Keyu mendekatkan wajahnya ke leher Akira dan menghirup aroma tubuh Akira di lehernya. "Selagi kita masih telanjang, mau satu putaran?" tawar Keyu.

Akira menggelengkan kepalanya. "Aku gak kuat, semalam aku sampai pingsan kan?"

"Iya sih..." Keyu kini mencium wajah Akira. "Kalau gitu kita ciuman aja gimana?" tawar Keyu.

"Hmm.... boleh..." Akira kemudian menaruh lengan di atas pundak Keyu sehingga ia bisa mendekatkan wajah Keyu ke wajahnya. Dua mulut terbuka dan saat itu pula dua lidah saling bersentuhan. Akira dan Keyu saling menghisap. Akira memainkan rambut Keyu sedangkan Keyu mendekap punggung Akira sehingga tidak ada jarak diantara dada mereka. "Kamu habis ngerokok ya?" tanya Akira disela mereka berciuman.

"Iya, bau banget ya?"

"Gak begitu kok, aku emang gak suka rokok karena bikin kecanduan tapi kalo aku candunya sama bibir kamu gak masalah."

"Ayo lagi..." kali ini Keyu mendekatkan wajahnya lagi dan kembali mencium bibir Akira. "Kamu juga gak merokok tapi aku candu sama bibir kamu..." komentar Keyu yang membuat Akira tertawa kecil.

"Kenapa sih kalau aku lagi gombalin kamu, kamu ikutan pakai gombalan aku?"

"Ya gimana ya namanya juga aku cinta kamu..." kali ini wajah Akira memerah mendengarnya. "Loh kok merah?" Keyu bahkan sadar perubahan pada sikap Akira.

"Habis gimana... kamu jarang ngomong cinta sama aku..."

Keyu mendekatkan wajahnya ke telinga Akira dan berbisik pelan "cinta.... Cinta.... Keyu cinta Akira..." bisik Keyu membuat Akira kini membenamkan wajahnya ke dada Keyu.

"Udah ah... aku malu..." entah kenapa dada Keyu terasa hangat melihat reaksi Akira seperti ini membuat Keyu ingin terus mengucapkan kalimat cintanya ke telinga Akira.

"Kalau begitu gantian dong, kamu yang bilang cinta ke aku..." Akira ingin berbisik ke telinga Keyu namun Keyu menahannya. Ia memegang wajah Akira agar mereka saling bertatapan. "Bilangnya kesini." ucap Keyu sambil menunjuk bibirnya. "Ucapkan kalimat cintamu di bibirku..."

"Ck..." Akira mendecakkan lidahnya kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir Keyu. "Akira..." satu kecupan "cinta..." satu kecupan "Keyu..." kali ini Akira mencium Keyu dalam dan lama. Keyu yang puas dengan pernyataan cinta Akira kembali memainkan lidahnya dalam ciuman mereka. Keyu penasaran kenapa ia sangat candu dengan ciuman Akira.

"Kamu yakin gak mau bolos hari ini?" Keyu dan Akira saling berpelukan dalam diam sambil menikmati irama jantung dari masing-masing. "Kita bisa begini seharian kalau kamu mau."

"Aku mau, tapi... aku juga gak ingin kuliah kita terganggu. Malam ini mungkin kita gak bisa bareng tapi masih ada malam besok kan?" tanya Akira berusaha meyakinkan Keyu.

"Kau mau bermalam di tempatku besok malam?" tanya Keyu.

"Boleh, aku akan ke tempatmu setelah kelas." Akira tersenyum karena kini Keyu tidak lagi memperlihatkan wajah sedihnya. "Sekarang siap-siap yuk." Akira menurunkan kakinya dari tempat tidur dan tangannya menarik tangan Keyu agar Keyu juga ikut turun dari tempat tidur.

"Ngajak mandi bareng nih?" tanya Keyu yang menurut Akira berjalan menuju kamar mandi.

"Menurutmu?" tanya Akira yang dijawab Keyu dengan pelukan dari belakang.

"Ayo mandi bareng!!" sahut Keyu bersemangat masuk ke kamar mandi bersama Akira.

Akira hanya tersenyum melihat sikap bahagia Keyu. Waktu bersama mereka memang tidak banyak, karenanya Akira ingin memaksimalkan kebersamaan mereka meski hanya sampai siang ini.

***

"Lo masuk?" tanya Oscar tidak percaya saat melihat Keyu sudah duduk di bangku kantin sambil minum es kopinya.

"Iya, kenapa? Gak suka?" tanya Keyu dengan wajah tidak senang.

"Suram amat muka lo, habis kesambet setan ato gimana?" kali ini Hu Yetao yang duduk di sebelah Keyu yang berkomentar.

"Tau nih, lo masuk ke mata kuliah yang paling ingin lo hindari aja udah aneh menurut gue."

"Jatah absen gue udah habis, udah ya gue mau pesen makan aja. Lapar." ucap Keyu kemudian langsung berdiri dari tempat duduknya. Saat ia ingin keluar dari bangku ia tidak sadar ada orang yang berjalan di dekatnya membuat minuman yang dibawa orang itu sedikit tumpah. "Aduh maaf..." ucap Keyu saat ia sadar ia sudah menabrak seseorang.

"Tidak apa-apa..." jawab orang itu sambil membenarkan kacamatanya. "Lain kali lihat pakai mata, jangan pakai mulut." ucap orang itu sinis kemudian pergi meninggalkan Keyu.

"Galak amat jadi orang." komentar Hu Yetao yang mendengar ucapan orang asing itu. "Kok lo malah senyum sih? Lo kenal sama itu orang?" tanya Hu Yetao yang aneh dengan reaksi Keyu.

"Enggak, gak kenal..." ucap Keyu lalu pergi meninggalkan meja untuk membeli makanan.

Sedangkan itu Akira kembali ke tempat duduknya dengan baju sedikit basah karena kena tumpahan minuman. "Kenapa baju lo?" tanya Riki yang heran Akira kembali dengan muka masam.

"Tadi nabrak orang." jawab Akira.

"Siapa?" kali ini Santa yang bertanya.

"Gak tau, gak kenal..." jawab Akira sambil minum minumannya, menyembunyikan senyuman kecilnya.

Akira dan Keyu memang kekasih di dalam ruangan namun jika di luar mereka hanyalah sebatas orang asing. Itulah kesepakatan mereka dalam hubungan "pertemanan" yang sudah mereka jalani selama tiga bulan ini.  

Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang