Prolog

2.2K 327 90
                                    

Zin dan Hyungseok itu suatu perpaduan yang aneh, bukannya saling melengkapi tapi saling menyusahkan.

Zin yang tukang emosian, tukang bully, tukang kelahi, jelek lagi ( Kata Hyungseok)

Sedangkan Hyungseok itu anaknya polos menyerempet bego.

Saking begonya dia itu gampang dibodohi, gampang di akali mungkin juga gampang di culik.

Jika saja Zin tak bucin setengah mati kepada kekasihnya itu mungkin dia sudah membuangnya ke antartika, atau memberikannya kepada pria mesum seperti tuan tanah gangnam yang mengincar si haneul itu.

Hyungseok itu juga baik, saking baiknya dia memberikan semua sempak Zin ke anjing jalanan agar mereka tak kedinginan.

Membuat Zin yang setengah mati berburu diskon untuk sempaknya itu harus mengigit jarinya.

Untung kekasihnya itu imut cantik dan menggemaskan.

Puih! Ingin rasanya Zin membenturkan diri ketembok jika mendengar orang-orang memuji kekasihnya Seperti itu.

Padahal tak tahu aslinya bagaimana, sok mengomentari.

Dalam pandangan Zin, Hyungseok itu orangnya konyol, polos, bodoh, bodoh banget, dan sinting.

Masa pacar sendiri tidak dikenali, Pacar macam apa si Hyungseok itu.

Seperti minggu lalu saat mereka sedang kencan yang ke seratus kalinya dan selalu berakhir konyol kali ini pun sama, saat Zin meninggalkan Hyungseok sendirian ditengah jalan untuk buang air kecil.

Tapi naas Hyungseok malah memeluk pria lain yang mirip dengannya, sedangkan Zin sudah panas tak terhingga melihat tangan si mesum itu meremas pantat Kekasih bodohnya.

"Woi, tanganmu bangsat."

Dengan tampang tolol Hyungseok malah berkata sesuatu yang membuat Zin melongo tak percaya. "Loh kok Zin ada dua?."

Zin memijit pelipisnya, meremat kerah baju pria yang memang Zin akui mirip dengannya.

"Lepaskan tanganmu dari pantat kekasihku anjing."

Jika saja pria itu tak jijik melihat tampang jelek Zin mungkin akan ada perkelahian, dengan tampang datar pria itu meninggalkan mereka sebelum kembali meremat pantat Hyungseok dengan kencang sambil berkedip manja yang mana membuat Zin semakin kalang kabut ingin memukul wajah mesum itu.

Dengan mood yang hancur Zin kembali membatalkan kencan mereka yang sudah ia susun sedemikian rupa, Kencan yang seharusnya dilakukan ditempat romantis hanya mereka lakukan di rumah saja.

"Zin zin tadi kan aku lihat kamu ada dua. Kok bisa ya? Ish tapi tadi Zin 02 itu bilang namanya bukan Zin, tapi abang jonggun... tapi jonggun itu siapa? Zin 01 kenal gak?."

Bodo amet, Zin meninju tembok kamar mereka. Zin menahan emosi yang sedari tadi berada dipuncaknya, saat ia sedang kesal karna kekasihnya di grepe-grepe, Hyungseok malah memperkeruh suasana.

Seperti itulah bodohnya pacar Zin ini.

Padahal Zin juga bodoh walaupun masih sedikit berakal daripada Hyungseok.

Demi menahan emosinya Zin menguyur badannya dengan Kopi bekas kemarin yang tak ia minum karna rasanya asin.

Karna kekasihnya itu salah memasukkan garam.

Entah Zin harus bersyukur memiliki pacar secantik Hyungseok atau memang sedang sial.

.

Zin dan Hyungseok itu pasangan yang tak pernah akur, setiap melihat mereka bersama tak ada hari tanpa bertengkar.

Zin yang emosian karna sifat bodoh Hyungseok, Hyungseok yang tak peduli dengan Zin karna Kebodohannya.

Orang-orang tak tahu jika mereka berdua adalah sepasang kekasih akibat pertengkaran mereka bisa dibilang tak ada ciri-ciri menyukai satu sama lain.

Mereka itu hanya murni bertengkar karna kebodohan satu sama lain.

Tapi bagi Zin, ada sisi lain dari kekasih jangkungnya itu.

Pertama, Sisi yang sering Zin lihat. Sisi manisnya yang kadang datang tiba-tiba.

Membuatnya yang awalnya kesal langsung tunduk tersenyum dengan wajah bodoh.

Kedua, Sisi jahat. Sisi jahatnya ini bisa dibilang sudah dalam bentuk ekstremnya.

Jika Zin atlet boxing, maka kekasihnya saat marah atau sedang mabok menjadi gabungan antara semua atlet.

Makanya salah satu alasan Zin juga tidak berani macam-macam dengan kekasihnya ini.

Ketiga, Sisi binalnya. Sisi yang paling Zin sukai, sisi ini pun sering Zin temui saat mereka sedang menyatu.

Karna mereka melakukannya setiap hari. Yang mana membuat burung Zin menjadi sangean dibawah sana.

Hyungseok itu binal, binal dalam urusan ranjang. Bahkan cara menggodanya itu murni tanpa dibuat-buat seperti profesional.

Sangat ahli sehingga membuat Zin terlena dengan servis sang kekasih, caranya menatapnya dengan sayu dan juga caranya mendesah membuat Zin tak bisa berhenti walaupun Hyungseok pingsan sekali pun.

Dulu pertama kali mereka melakukannya Hyungseok lah yang memimpin, dengan paras elok tubuhnya membuat Zin kalang kabut ingin memukul tubuh itu dengan burungnya.

Padahal dengan Yui dia bilang tak boleh memukul wanita dengan burung sekali pun.

Tapi selalu memukul pacarnya dengan burung tanpa kenal waktu.

Dasar!

















































Sebenarnya pengen buat book Hyungseok Harem, Tapi lagi kelepek kelepek ama nih ship satu wkwk.

Zinting [Zin x Hyungseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang