Night

2.2K 450 161
                                    

"Hyung..." Jungkook menyembulkan kepalanya kedalam kamar Seokjin. Kamar Seokjin sudah terlihat gelap, gorden sudah di tutup rapat karena matahari sudah terbit. Terlihat Seokjin dengan buku di tangannya. Jungkook akhirnya masuk dengan seragam yang melekat di tubuhnya.

"Hyung belum tidur?"

"Belum mengantuk." Jawab Seokjin dingin.

"Hyung, kau marah?"

"Anni."

"Terus, kenapa hyung mendiamiku? Hyung juga membentakku kemarin?"

"Jung, pergilah. Aku sedang tidak ingin di ganggu."

Jungkook ingin mengelak. Namun, ada yang aneh dari tingkah sang kakak. Sejak kapan Seokjin membaca buku dengan sebelah tangan? Jungkook segera menghampiri Seokjin dan membuka selimut Seokjin yang menutupi sebelah tangannya lagi.

Jungkook terbelalak saat dilihat tangan Seokjin yang melepuh sedikit lebar. Dengan hati-hati, Jungkook meraba lepuhan kulit Seokjin dan terdengar ringisan dari sang kakak.

"H..hyung.. I..ini.. Apa kau mencoba membunuh dirimu sendiri?"

"Jangan berlebihan. Ini luka lama."

"Luka lama? Bahkan saat aku sentuhpun kau masih terlihat kesakitan. Apa itu bisa dibilang luka lama?"

"Jung, pergi. Kau bisa terlambat. Ayah akan marah."

"Apa Yoongi hyung tahu?"

"Jungkook cukup!! Pergi!!"

"Kau ini kenapa, Hyung?! Apa aku punya salah? Kalau iya, katakan padaku!! Salahku dimana?! Jangan seperti ini!!"

"Jungkook, pergi. Lebih baik kau fokus dengan sekolahmu. Kau harus masuk universitas ternama. Kau harus bisa membanggakan ayah dan ibu seperti Yoongi." Lirih Seokjin.

"Apa karena ini?" Jungkook menatap Seokjin dalam. Namun Seokjin justru memalingkan wajahnya."Jawab aku Hyung!!"

"Kalian tidak mengerti! Aku lelah! Aku iri padamu Jungkook!!"

"Kau pikir aku juga tidak lelah?! Aku bahkan harus merelakan jam mainku hanya untuk menemanimu!!"

Seokjin terkekeh.

"Pergi! Aku tidak perlu lagi kau temani. Kau bebas sekarang."

"Hyung, Jungkook ada apa? kenapa?" Yoongi yang akan memeriksa Seokjin datang ke kamar Seokjin. Namun, pertengkaranlah yang Yoongi lihat saat pertama kasuk.

"Yoon, apa kau juga lelah? Kau lelah menemaniku?"

Yoongi hanya melihat Seokjin dengan tatapan bingung.

"Mau aku beritahu sesuatu?" Potong Jungkook. Yoongi terkesiap. Yoongi sepertinya tahu, apa yang akan di katakan Jungkook.

"Jungkook jangan."

"Yoongi hyung sampai harus merelakan bermain pianonya karena ayah melarang Yoongi hyung untuk bermain piano. Dan, semua itu karena tidak ingin hyung tahu. Karena hyung yang tidak bisa lagi bermain piano."

Seokjin terdiam. Satu fakta yang ia dapatkan di pagi ini. Ternyata semuanya menyembunyikan sesuatu darinya. Seokjin meluruh. Yoongi bergegas untuk merangkul Seokjin namun Seokjin menepisnya.

"Pergi kalian semua!! Kalian semua berbohong padaku!! Apalagi yang kalian sembunyikan dariku?? Apa kalian juga lelah padaku? Kalau kalian lelah kenapa kalian tidak membiarkan aku mati!!!"

"Hyung tenang!!"

"Pergiii!! Pergiii!!" Seokjin melemparkan apapun benda yang ada didekatnya. Yoongi berusaha menenangkan Seokjin namun sulit. Hingga ayah dan ibu Seokjin datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TONIGHT (SPECIAL BIRTHDAY KIM SEOKJIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang