Kebanyakan orang menganggap keluarga adalah rumah mereka, tetapi tidak jarang ada juga yang tak mau keluarga mereka menjadi rumah.
Dengan banyak alasan tersendiri tentunya, seperti sesosok ayah yang suka bermain wanita, atau ibu yang selalu bersama pria hidung belang yang berbeda setiap malamnya, dan sesosok kakak yang menjadi kupu kupu malam.
Lalu si bungsu selalu di tuntut untuk menjadi sempurna, mungkin rata rata anak bungsu di luaran sana selalu mendapatkan usapan lembut, dan dibacakan dongeng sebelum tidur oleh yang lebih tua darinya.
Tapi tidak untuk anak perempuan bernama athalia, yang kini tengah meringkuk di atas kasur nyaman miliknya dengan perasaan yang sangat ketakutan karena perdebatan kedua orang tuanya.
"Setidaknya jika kau ingin menceraikan aku, pikirkan lah bagaimana dengan anak anak nanti."
"Aku tidak peduli dengan mereka, kau ibunya. Kau yang seharusnya bertanggung jawab untuk mereka"
"KAU AYAHNYA BRENGSEK!!!!"
Masih terlalu muda bagi athalia untuk mengerti tentang permasalahan kedua orang tuanya, diusianya yang masih menginjak 10 tahun athalia sudah terpaksa mengerti tentang apa yang kedua orang tuanya selalu perdebatkan.
"Tch, aku tidak yakin mereka adalah anakku. Kau kan selalu bermain dengan pria hidung belang milikmu itu"
"Jaga ucapanmu dika. Mereka itu anakmu, HASIL DARI BUAH CINTA KITA SENDIRI!!! hiks-"
Athalia semakin meremat selimut bermotif hello kitty miliknya saat mendengar ibunya terisak pilu, dan semakin berusaha untuk berlayar ke alam mimpi agar dia tidak mendengar segala percekcokan kedua orang tuanya.
Selalu seperti itu setiap malam, setelah perdebatan kedua orang tuanya selesai maka akan di lanjut dengan—
"Dari mana aja kamu?" ucap dika ayah athalia dengan nada yang sangat tidak bersahabat.
"Tch, tentu saja aku mencari uang!" suara itu milik tasya, kakak perempuan athalia.
"Apa pekerjaanmu? Dimana ada tempat yang menerima anak SMP untuk di pekerjakan? Atau jangan jangan.. Kau menjadi jalang?" tasya berdecak malas mendengar ucapan sang ayah
"Apa pedulimu bedebah sialan? Aku seperti ini juga karena siapa kalau bukan karnamu!!!"
Persetan dengan sopan santun, tasya sudah sangat lelah dengan toxicnya keluarga mereka, ahh apakah mereka masih pantas di sebut keluarga?
Natasya, gad- maksudku wanita muda itu masih berusia 15 tahun dan menduduki bangku kelas 3 SMP, usianya dengan athalia berjarak 5 tahun.
Tujuannya bekerja tentu saja untuk menghidupi dirinya dan adik perempuannya itu, apa yang mau mereka harapkan dari kedua orang tua yang bahkan terlihat sangat tidak perduli dengan mereka berdua? makanya itu, tasya harus bekerja agar mereka berdua tidak kelaparan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A T H A L I A
FanfictionKunci menjalani kehidupan itu cuman satu, sabar. start : 04122021 finish : -