Prolog

6 1 0
                                    

Kalau sebelumnya kalian membaca deskripsi cerita, kami ucapkan selamat. Baiklah, untuk mempersingkat waktu kami akan menceritakan awal mula adanya 'AD'.

AD atau Aturan Dunia ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2406 dengan latar belakang sumber daya manusia hebat yang semakin berkurang setiap puluhan tahun. Hal ini diakibatkan oleh robot yang menggantikan hampir seluruh pekerjaan manusia. Selain memperburuk SDM, sumber daya alam pun mulai punah satu per satu. Oleh karena itu, Dr. William Ben mengusulkan suatu sistem yang memanfaatkan (pendidikan) anak-anak untuk menjadikan mereka manusia hebat di masa depan.

Usulan Dr. Ben diterima oleh banyak pihak. Lebih dari 70% pemimpin negara dan wakil duta masing-masing negara didunia menyetujuinya. Dengan begitu, kami pun memulainya kepada anak-anak yatim piatu jauh sebelum aturan ditetapkan. Banyak spesimen yang gagal dalam penelitian Dr. Ben. Kami mulai berusaha keras dan mengganti formula demi formula untuk masa depan yang indah.

Sampai pada tanggal 1 Desember 2400, spesimen pertama kami berhasil bertahan dalam penelitian. "Benar-benar anak yang luar biasa yang hanya bisa ditemui pada 400 tahun yang lalu," begitulah kata Dr. Ben. Spesimen pertama tersebut dinamai Willy, sesuai dengan nama depan dokter Ben. Setelah itu, penelitian tersendat lagi. Karena kami tak memperhitungkan perbedaan gen disetiap anak yang berbeda-beda. Walau begitu otak manusia relatif, jadi menurut Dr. Ben penelitian kami tak akan tersendat lagi saat Willy membuka mulutnya.

Dalam beberapa bulan, 5 tahun sebelum AD ditetapkan secara resmi. Kami mendapat serangan dari berbagai pihak. Karena salah satu karyawan kami tak sengaja memberi tahu temannya. Lalu temannya memberi tahu temannya lagi dan membuat rumor panas mengenai kami. Media massa dan para orang tua terus menggemborkan kalau yang kami lakukan adalah penyalahgunaan pendidikan. Kami berpikir, apa salahnya?

BRAK!!!

"Apa yang mereka pikirkan? Kita hanya sedikit memberi anak-anak pendidikan seperti 400 tahun yang lalu! Ya, memang aku juga memakai bahan kimia untuk membuat memori photographis pada setiap anak, tapi ini keterlaluan!" 

Kukira apa yang dikatakan Dr. Ben benar. Kita hanya meningkatkan kualitas dan bukannya membunuh mereka, kan? Dengan begitu, dalam beberapa tahun kami berusaha keras untuk melawan protesan orang tua.

Ditengah-tengah kami sedang berusaha, para pemimpin negara pun mulai mendesak kami. Tingkat stres kami melunjak sampai tingkat depresi dan bahkan ada yang harus berada di Healrob* untuk penyembuhan. Situasinya benar-benar merepotkan.

"Doktor! Spesimen A2205-J07 dan spesimen A1348-I06 berhasil bertahan lebih dari 1 jam. Ini adalah kemajuan dalam penelitian," begitulah kata seorang dari kami. Dr. Ben sangat senang. Beliau tersenyum lebar sampai-sampai mulutnya bisa robek kapan saja. Situasi dan kondisi mulai tenang dalam laboratorium.

"Umat manusia akan berada dalam masa puncaknya lagi! Kita sudah tak memperlukan besi-besi rongsok pembuat malas itu lagi!"

Dengan begitu, kami bisa optimis mengembangkan spesimen-spesimen lainnya. Pembungkaman para orang tua semacam reward besar bagi kami. Melihat mereka seperti menjilat ludah mereka sendiri membuat kami puas dengan apa yang kami capai. Akhir yang membahagiakan, bukan? Dr. Ben mendapat jasa besar dan kami sebagai tim pendukung mendapat kekuasaan yang tak terbantahkan.

Lalu, kode A2205-J07 dan A1348-I06 memberikan prestasi besar dalam bidang perindustrian dan bakat seni. Dengan begitu, kami bisa memonopoli kekuasaan dalam budang mereka. Di bidang lain juga sama. Posisi kami melejit tak karuan sampai titik dimana kami kehilangan akal.

"Doktor, bukankah akan sia-sia jika anak-anak itu kembali ke orang tua mereka?" tanya salah satu dari kami.

Dr. Ben yang memandangi ruangan bersekat kaca hanya menghela nafas. Ia mengangkat tangannya dan mengusap embun yang ada dalam kaca akibat helaan nafasnya.

"Lalu? Apa harus kita kekang mereka? Seperti anjing peliharaan yang ingin disayang tuannya dengan cara apapun?" tanya Dr. Ben, dengan kalimat terakhir seperti pernyataan.

"Ya, Doktor."

"Kalau begitu aku punya satu pertanyaan," ucap Dr. Ben dengan raut muka serius. Kau tahu? Dr. Ben akan mengeluarkan ekspresi tersebut hanya saat menjalankan eksperimen atau membuat keputusan. Dan yang terjadi sekarang kemungkinan peristiwa kedua.

"Apa kalian ingin membuang rasa kemanusiaan kalian?"

Membuat keputusan. Dengan kami menjawab,

"Ya!"

***

Haloo....
Saya disini. Bertemu lagi dengan saya setelah membaca bab Yo!! selama beberapa detik. Saya butuh komentar dari kalian nih. Komentar kalian akan menjadi masukan plot dalam cerita. Akan lebih baik lagi kalau random^^.
Sekian, bye bye~~

Dari saya,
Pr. Aksara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Probably In 3145Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang