Prolog

0 0 0
                                    

Hembusan angin menerpa wajah tampan seorang remaja laki-laki yang tengah duduk di halte bus. Ia mendongak menatap atap halte dengan tatapan nanar.

"Tuhan kapan ini akan berakhir."ucapnya lirih

setetes demi setetes air mata mulai berjatuhan di pelupuk matanya.

Huang renjun remaja laki-laki dengan segala kekurangan dan kelebihan yang Tuhan berikan pada dirinya.Lika–liku hidup yang Tuhan rencanakan padanya,juga kebahagiaan yang akan ia peroleh nantinya.

Puk

Tepukan tepat pada bahunya mengalihkan pikirannya dan menyeka air mata yang lolos dari pelupuk matanya.ia menoleh mendapati remaja laki-laki berseragam sekolah tengah berdiri angkuh menatapnya dengan tatapan agak khawatir.

"Bus tidak akan datang hari ini karna ada masalah,"

"Dari mana kau tau?"tanya renjun lalu beranjak dari duduknya.

"Aku tau itu dari teman sekolah ku,"

"Ah terimakasih,"

"Sama-sama,oh ya.namaku Na jaemin,namamu?"ia mengulurkan tangannya dan di sambut oleh renjun.

"Aku renjun,"

"Oh oke,renjun mau pulang bersamaku?"

"Tidak terimakasih,aku bisa pulang sendiri,"

"Tapi cuaca sekarang sedang mendung,aku takut kau kehujanan,"

"Mendung belum tentu hujan bukan?"

"A-ah ya,"jawab jaemin tersenyum canggung.

"Ya sudah! aku duluan.Na jaemin,see you!"ucap renjun sembari melambaikan tangan dan berlari menjauh.

'Huang renjun, okay. Jadi dia yang harus ku singkirkan! kelihatannya sangat mudah.tunggu dan lihatlah Huang,hidup mu akan jauh lebih menderita.'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang